"Jadi ini maksud waktu kamu bilang 'berjuang sama-sama' itu buat ini Ka?" ucap Salma sambil menatap Rony.
"sebentar ya Sal, ini dikit lagi" jawab Rony sambil tersenyum
Sejujurnya hati Salma sangat meleleh dengan ucapan yang lembut dan senyuman dari pria yang sejujurnya ia rindu
"aku udah selesai, mau dibahas sekarang?" tanya Rony
Salma hanya mengangguk, mau tidak mau ia harus mendengar penjelasan dari Rony. jika hubungan itu harus berakhir maka Salma ingin berakhir dengan baik.
"kamu inget waktu aku cerita pernah ke coffee shop yang di dago sama Paul dan Daniel? disana aku ketemu Eliza, katanya dia lagi meeting buat acara tunangan"
Salma hanya mengangguk dan mengisyaratkan untuk Rony melanjutkan berbicara
"disana Eliza meeting cuma berdua sama laki-laki yang katanya client, akhirnya Eliza pamit duluan pergi sama laki-laki itu. menurut pengakuan Eliza dia dibawa kabur sama laki-laki itu" jelas Rony
"soal Eliza bisa hamil itu gimana?"
Rony malah terkekeh melihat kekasihnya bertanya seperti itu, Rony tersenyum ternyata terdapat rasa khawatir dari Salma
"Eliza kan bilang dia dibawa kabur sama client, ternyata itu cuma akal-akalan aja biar bisa bawa kabur Eliza. mungkin habis itu terjadi hal diluar kendali"
"terus kenapa katanya dia bisa ngilang?" tanya Salma
"bunda sama ayah nya divorce, mungkin Eliza merasa hancur ditambah dia katanya hamil"
"kamu bener udah berusaha cari Eliza?" tanya Salma lagi
Rony justru merasa bersyukur karena Salma masih banyak bertanya akan hal ini,
"bener sayang, katanya Eliza selama ini tinggal dirumah neneknya di solo"
Paul, Novia dan Syarla tiba-tiba batuk bersama saat mendengar Rony mengucap kata 'sayang', benar-benar merusak suasana.
Salma melirik tajam ke meja arah teman nya berkumpul, dan mereka hanya tertawa
lagi-lagi Rony menenangkan Salma "udah ya jangan di denger"
"Sal, aku ga melalukan hal bodoh itu"
"tapi kamu sadar ga?" tanya Salma lagi
Rony yang menyadari Salma akan membahas kenapa Rony tidak terbuka dengan masa lalu nya pun bersuara,
"iya aku salah" jawab Rony pasrah
"tapi emang sih itu privasi Kaka"
"gak Sal, aku salah. maaf yaa" ucap Rony sambil mengelus tangan Salma
"aku takut di sangka ngerebut pacar orang"
"Hanna Salma Aliyyah denger baik-baik ya, menurutmu kalo ga ada kabar berbulan-bulan itu hal yang wajar? dan kalo pun tetap berhubungan baik, gimana perasaannya ketika tau pasangan kita hamil sama cowok lain?" ucap Rony penuh penekanan
Salma hanya cemberut ketika Rony mulai berbicara dengan nada yang tidak mengenakan
anjir salah lagi gue -batin Rony
"udah dong jangan cemberut, aku minta maaf lagi" ucap Rony
"hmmmm"
"jangan ngerasa bersalah ya karena kamu ga ada salah sama sekali disini. aku janji bakal mastiin semuanya baik-baik aja, masalah Eliza aku rasa kita udah bener-bener selesai" ucap Rony meyakinkan Salma
"iya" balas Salma singkat
"cari makan mau? kemarin kan ga jadi"
"kemana?"
"sekitar sini aja, kita jalan kaki" ajak Rony
"aku tanya dulu Nopiak sama Syarla ya"
"kenapa?" Rony memang bigung kenapa Salma harus meminta izin kepada kedua temannya
"besok aku harus ke kampus pagi, ada bimbingan buat sidang minggu depan"
Rony kira Salma sudah tidak mau bersama lagi, namun Rony terlalu berprasangka buruk.
"Nop, Syar, Ka Paul sini gabung" ajak Salma
Rony merasa heran dengan sikap Salma yang selalu tiba-tiba,
"kenapa Sal?" tanya Novia
"gue mau jalan bentar ya, kalian pulang duluan aja nanti gue bisa pake taxi online" jawab Salma yang membuat Rony menatap tajam ke arahnya
"lo pulang sama Rony lah, mobil gue bawa aja tar gue pulang nebeng Novia" ucap Paul
"jangan lupa besok pagi kita ke kampus, siang nya kita meeting sama Anggit" ingat Syarla kepada Salma
"iya iya, gue jalan dulu keburu malem. ayok Ka" ajak Salma kepada Rony
"gue duluan ya semua, nanti gue ke apart lo Powl ambil mobil"
"aman" jawab Paul
-
setelah berjalan menyusuri berbagai macam makanan akhirnya Salma bersuara meminta persetujuan Rony "mau makan sambel bakar boleh?"
"yakin mau makan pedes?"
Salma hanya mengangguk
"ya udah boleh cari tempat duduk sana, aku ambil menu dulu"
Salma ingin memilih menu tapi kertas menu nya di pegang Rony,
"sambel tomat aja ya jangan pedes-pedes, kata Abang kamu sering maag"
"ga mau, kalo gitu aku ga makan" ancam Salma
Rony hanya membuang nafas sedikit kasar, tujuan nya agar Salma nurut apa kata Rony
"aku wagyu sama telor dadar ya Ka, sambel nya yg jeletot" pinta Salma
Rony tidak bersuara, ia hanya menatap Salma dengan tatapan yang sulit di artikan
"tadinya nya aku mau marah sama Kaka, tapi karna Kaka mau diajak kesini aku ga jadi marah"
Salma melanjutkan ucapan nya "dan sekarang Kaka ga bolehin aku makan sambel yang aku mau, habis ini aku marah beneran"
"udah bisa ngancem ya sekarang? ya udah tunggu ya sayang jangan marah-marah" Rony berusaha mengambil hati Salma lagi
yassss kali ini Salma berhasil membuat Rony luluh walau dengan cara yang kurang asik
"buka café healty food tapi yang punya suka makanan yang kurang baik buat lambung sendiri" ucap Rony
"gak sering" jawab Salma singkat
"nunggu 5 antrian gapapa ya? lumayan lama kita ngobrol dulu"
"boleh, oiya sekalian ada yang mau aku tanyain" ucap Salma yang membuat Rony merasa akan di serang
"iya, mau nanya apa?"
"ko bisa mabuk kemarin?"
"ga niat mabuk" Rony menjawab seadanya karena ia bingung akan menjawab apalagi
"ga niat ko sampe ga sadar sih Ka?"
"sayang maaf ya, kemarin aku udah gatau harus gimana lagi" jawab Rony
"aku ga suka kalo Kaka ada masalah lari nya ke alkohol" ucap Salma dengan ketus
tadi katanya ga akan marah kalo keinginan nya diturutin, dasar wanita -batin Rony
"iya ga lagi kaya gitu" balas Rony
"aku boleh minta sesuatu ga?" tanya Salma
"kenapa hm?"
"aku mau break dulu ya? aku rasa kali ini butuh waktu" ucap Salma
"Sal.. break beda tipis sama putus" balas Rony
"sampe aku sidang, seminggu lagi"
"makanan nya udah dateng, kita makan dulu ya" ucap Rony
"Kaa denger dulu" pinta Salma
"makan dulu Sal"
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.