"Jadi mau tanggal berapa?" tanya Ayah Hana.
"Om, tapi kayanya untuk tanggal dibahas nanti setelah urusan Bang Lio selesai di medan. Biar satu-satu dulu aja Om." Ujar Zainal dengan niat untung menenangkan Hana.
"Hana izin mau ngobrol berdua dulu sama Ka Zainal. Ayo Ka."
Hana dan Zainal telah memisahkan diri, entah apa yang akan Hana bicarakan. Namun para orang tua masih saja membicarakan terkait rencana masin-masing anak mereka kedepannya. Lio dan Nabila sejauh ini hanya memperhatikan saja obrolan oran tua nya tanpa berpendapat apapun.
"Ki, kami selaku orang tua Zainal mau minta maaf, sebelumnya saya udah cerita masalah ini sama Adzlan. Cuma biar lebih enak, Saya mau minta maaf lagi secara langsung."
Ucapan Adzlan sempat terjeda, karena merasa tidak enak sekali dengan Kiki dan Adzlan.
Namun, Fikri harus melanjutkan omongan nya itu setelah di senggol lembut oleh Danty "beberapa waktu lalu Zainal sempat melakukan kesalahan yang membuat hubungan nya sama Hana terjadi salah paham. Kami selaku orang tua tidak akan membela jika memang Zainal salah, tapi kali ini saya yakin Zainal tidak melakukan hal-hal diluar batas dengan masa lalu nya."
"Dan kami juga pastikan, Zainal sudah benar-benar selesai dengan masa lalu nya." Sambung Danty
Kiki tersenyum sambil menggenggam tangan Danty, "Mbak sama Mas Fikri gak usah khawatir, saya udah tau masalah mereka sebelum Ayah nya ini cerita. Lio orang pertama yang meyakinkan saya kalo Zainal laki-laki yang baik dan tidak akan menyakiti Hana. Awal Lio cerita memang saya merasa marah, tapi saya berfikir ulang dengan pikirian yang tenang, saya mempercayai Zainal seperti yang Lio sampaikan saat itu."
"Makasih ya Adzlan sama Kiki udah kasih kepercayaan buat anak kami, saya pastikan Zainal akan jaga kepercayaan ini dengan baik." balas Danty.
-
"Kenapa sayang?" tanya Zainal ketika duduk menghadap kolam ikan
Hana masih terdiam, sebenarnya ia juga masih bingung apa yang akan disampaikan kepada Zainal. Ingin sekali mengungkapkan segala isi hatinya, namun Hana takut Zainal akan tersinggung.
"Aku tau kamu bukan belum siap, tapi banyak hal yang kamu pikirkan. Selain kuliah, aku boleh tau apa lagi yang kamu pikirin?"
Hana sedikit membuang nafasnya dengan penuh penekanan.
"Gak usah takut kalo jawaban kamu nanti nya akan buat aku kecewa, aku gak akan pernah kecewa selama jawaban kamu masuk di akal. Ayok ungkapin."
-Syp yang mau cowok greenflag kaya Zainal? AKU, AKU, AKU-
"Gak ada yang aku pikirin lagi selain kuliah Ka, aku Cuma takut Kaka nunggu lama karna aku pengen lulus kuliah dulu kalo nanti nikah."
Zainal hanya terkekeh mendengar jawaban Hana, "aku tunggu deh, dua semester lagi ya?"
"Hah ko langsung?"
"HAHA"
"Ish Ka serius dong"
"Aku gak akan maksain apapun. Aku pengen kamu selalu nyaman ketika kita sama-sama. Sal, kita ikutin alur nya aja ya?"
"Tapi aku juga takut di tinggalin kalo terlalu lama menunda."
"Jadi sekarang udah di tahap takut kehilangan ya?" Jawab Zainal dengan nada meledek Hana.
"Kaaaaaa, jangan ledekin aku terus."
"Ya makan nya jangan lama-lama."
"Ish katanya mau ikutin alur nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.