39.

2.1K 136 7
                                    

Hana sedikit teringat ucapan orang tuanya kemarin, apa ia akan secepat itu untuk menyusul seperti Lio?

Ahhhh tidakk, untuk bertunagan saja ia masih merasa ragu, bukan karena orang nya, melainkan karena kesiapan saja.

Dering ponsel nya berbunyi, Ia melihat siapa yang menghubungi nya sepagi ini.

Bibir nya sedikit terangkat menyunggikan senyum manis di bibirnya yang tipis.

Hana buru-buru menkan tombol hijau di ponsel nya.

Hana : Ada apa nih pagi-pagi?

Zainal : Selamat pagi sayang.

Hana : Iya iya pagi Ka, ada apa?

Zainal : Kamu ke Lacuna?

Hana : Iya tapi siangan.

Zainal : Berangkat sekarang mau ga? Aku jemput.

Hana : Jangan aneh-aneh ya, ini masih jam 6, Lacuna buka jam 9 Kaaaa.

Zainal : Kita cari sarapan ke Lembang, mau ya? Oke ini aku udah dibawah lagi ngobrol sama Ayah.

Hana : ISH kebiasaaan.

Zainal : Gak pake lama ya sayang, bawa jaket, kita motoran.

Namun Hana langsung mematikan telepon nya secara sepihak.

Tak begitu lama terdengar hentakan kaki cukup keras ketika menuruni anak tangga.

"Kenapa lagi tu anak Nal?" Tanya Ayah Hana.

"Zainal tiba-tiba kesini, gak ngabarin dulu." Ayah Hana membalas dengan anggukan.

"Caca pamit dulu Yah, ada penculik tiba-tiba dateng ke rumah." Sindir Hana.

"Hadeh, mana ada culik minta izin dulu mau bawa anak nya jalan keluar."

"Udah ah Caca pamit, tolong bilangin ke Ibok ya kalo Caca pagi-pagi buta udah diculik. Ayo Ka."

"Zainal pamit ya Yah."

"Hati-hati Nal."

-

Dengan wajah masih ditekuk Hana memilih untuk sarapan ketan bakar, jagung bakar dan segelas the manis hangat.

Lagi badmood juga masih bisa pilih makanan. Batin Zainal.

Beruntung nya Hana bukan wanita yang selalu mengatakan 'terserah'.

"Kenyang emang makan gitu an doang?"

"Kenyang, ini malah aku makan double karbo, nasi ketan sama jagung."

"Kaka pesen apa?"

"Nasi bakar ikan cakalang."

"Kaa.."

"Iya nanti boleh nyobain."

"Hehe makasih ya, ini Kaka cobain punya aku."

Dasar tadi aja bilang nya gue culik, sekarang aja manis banget ni bocah.

"Ini kamu pake pedes jagung nya?"

"Dikit."

"Sarapan macam apa segala pake pedes."

Setelah menyelesaikan sarapan nya Zainal berniat untuk mengajak keliling Kota Bandung dulu sebentar, namun terdapat penolakan dari Hana.

"Aku pengen diem dulu di klinik sebelum Lacuna buka, pengen liat pacar ku praktik."

"Oh sekarang usah bisa nge goda ya kamu."

"Berkat ajaran Kaka juga ini."

"Enak aja. Aku tulus ya bukan sekedar godain kamu."

Struggle but she's my home [Salma x Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang