Keesokan harinya
POV ZAINAL
dimeja makan
"adek gimana udah mendingan tenggorokan nya?" tanya Mama Danty
"udah ma, tapi masi sedikit sakit" jawab Nabila pelan
"adek istirahat dulu aja dirumah nak, nanti papa izin sama wali kelas adek" usul Papa Fikri
"gausah pa, adek mau pembekalan buat magang hari ini takut ketinggalan"
"mau magang dimana kamu dek?" tanya Zainal yang baru turun dari kamarnya
"di kantor papa aja deh kayanya, gapapa kan pa? tanya Nabila
"gapapa dong sayang, nanti papa sampein sama sekretaris disana kalo ada adik kecil mau magang disini" jawab Fikri sambil meledek Nabila
"ih papa apaan Bila udah gede, bentar lagi 17 tahun" ungkap Nabila dengan kesal
"so soan mau jadi dewasa, demam dikit aja manja nya minta ampun. Malu sama Paul dek" lagi lagi Zainal meledek nya
"kaka tau kan aku belum ada tenaga buat ladenin kaka?" jawab Nabila ketus
"kalo sarapan ga ribut kayanya gabisa ya kak, dek? Tanya mama Danty lembut
Nabila dan Zainal pun melanjutkan sarapan nya dengan tenang, seperti biasa menjadi tenang setelah mendapat teguran dari Mama nya.
"udah, lanjutin sarapannya. Papa hari ini mau ketemu sama arsitek buat kantor yang baru kayanya pulang agak telat"
"Nal nanti bisa jemput mama di kantor? Lanjut Fikri
"iya bisa, Enal hari ini masuk siang pulangnya langsung jemput mama" jawab Zainal
"adek hari ini berangkat sama mama papa ya" titah Danty
"okee mam" jawab Nabila.
--
Keluarga Wicaksana sedang menikmati sarapan, kecuali ibok Kiki yang sudah berangkat lebih awal karena ada pasien anak darurat.
"adek hari ini kuliah ga?" tanya ayah
"kuliah siang, tapi Hana mau cari dulu chef knives baru sama nopiak" jawab Hana
"tadinya abang sama ayah mau ajak adek ke Lembang, survey lokasi projek kita" tambah Lio
"ga! Yang ada Hana dianggurin disana"
"HAHA yaudah dek lain kali ya kita kesana sambil jalan sama ibu" kata ayah
"okuyyy" jawab Hana .
--
Sedangkan Zainal masih bersantai di dalam kamarnya karena dia akan praktik siang hari.
Tiba-tiba ponsel Zainal berbunyi, muncul notifikasi dari kekasihnya,
Eliza sangat mencitai Zainal , begitupun Zainal walaupun dengan sedikit keraguannya karena keluarga Zainal agak kurang srek kepada Eliza.
--
Setelah sampai di tempat peralatan untuk kebutuhan praktik, Hana dan Novia memilih pisau yang akan dibeli sesuai kebutuhan. Surga dunia bagi Hana ketika berada ditempat seperti ini.
"Na kita makan siang dulu ga sebelum ke kampus? Syarla mau nyusul juga katanya" -Novia
"boleh ayo Nop, ke Solaria aja ya biar cepet" ajak Hana
"yook, Syarla juga udah di bawah katanya"
Setelah makan siang, mereka bertiga langsung ke kampus karena hari ini ada materi untuk praktik yang akan dijelaskan untuk bekal UAS minggu depan.
"gilakkkk minggu depan udah UAS lagi"
"padahal belum moveon gue sama magang kemarin"
"2 bulan lagi semester 6 kita ngapain ya" celoteh Syarla dengan mengeluh
"jalanin dulu aja ga sih" pasrah Hana , sebenarnya ia juga takut jika isu mahasiswa di semester 6 harus membangun sebuah usaha boga
"tapi gue juga takut kalo jadi disuruh bikin usaha, gilak bikin usaha apa kita" jawab Hana lagi pesimis
"yang ku takutin kalo kita ga sekelompok sih" terang Novia
Benar, mereka tidak bisa dipisahkan, karena mereka merasa sudah saling memahami jadi takut jika nanti teman kelompok nya tidak sesuai harapan.
--
Ibu Reni mulai menjelaskan materi UAS yang akan berhubungan dengan semester berikutnya. Bu Reni memberikan tugas untuk UAS dengan tema "Healthy Food" yang mana nantinya hasil UAS itu harus di aplikasikan pada project tugas semester 6 dan mahasiswa harus membuat sebuah usaha boga. Bu Reni pun menjelaskan seluruh teknik nya dengan jelas.
"gapapa lah kita UAS ini individu, tapi project selanjutnya kita berkelompok" ucap Syarla
"untung juga lah kita bebas nentuin kelompok sendiri" tambah Novia
"gue bikin apa ya healty food, sedangkan hidup gue ga healthy healthy amat" keluh Hana
"gimana kalo kita bikin yang saling berhubungan gitu ga si?"
"misal lu bikin salad buah atau sayur buat appetizer, Nopia bikin main course nya, gue dessert nya" ide syarla
"tumben ide lu cemerlang kaya Pelangi" ledek Novia
"kaya nya kita harus cari distributor dari sekarang deh, jangan mepet mepet gue libur semester mau pulang kampung dulu. Kangen kali sama mamaku" tambah Novia
"boleh deh, tar gue coba tanya sama ayah ya, kebetulan ayah sama abang gue lagi ada project buat kantor Perusahaan distributor sayuran di Lembang" jelas Hana
"nah selesai tuh ya masalah kita satu satu" tenang Syarla
Kelas bu Reni pun berakhir, sekarang mereka lanjut masuk kelas Pak Samuel. Untung nya di kelas Pak Samuel mereka hanya di suruh untuk membuat Proposal tentang tugas jasa boga nya nanti.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.