Dan dua bola mata mereka pun bertemu, saling menatap.
Sosok Perempuan yang saling bertatap dengan Zainal akhirnya beranjak, Perempuan itu menghampiri Zainal .
"eh hai Nal, Ka Paul, Ka Daniel kalian disini juga? Sapa Perempuan itu
"iya Za kita abis pulang praktik langsung kesini" jawab Paul sedikit dingin
Ya Perempuan itu dalah Eliza, kekasih Zainal .
"babe aku disini lagi meeting buat acara tunangan client minggu depan" jelas Eliza sebelum Zainal meminta penjelasan.
"oh iya Za maaf aku juga tadi banyak pasien ga sempet ngabarin" ucap Zainal sedikit dingin
Namun entah kenapa Eliza akhir-akhir ini kurang menyadari perubahan Zainal kepada dirinya
"its okay Nal, aku ngerti kita sama-sama sibuk. Aku balik lagi ke meja ku ya" pamit Eliza
Namun baru saja mau beranjak, Paul lagi-lagi dengan ucapan nya yang tiba-tiba,
"mau balik sama Zainal nanti? Gue sama Daniel gampang nanti pake taxi"
"gausah ka, habis ini aku lanjut ketemu WO" jawab Eliza sambil pergi meninggalkan Zainal , Paul, Daniel
Zainal tidak terlalu memperdulikan Eliza, terserah dia mau pergi dengan siapapun toh karena menyangkut pekerjaan pikir Zainal .
"ada ya hubungan modelan gini" celetuk Daniel
"ada lah itu buktinya temen lo" tambah Paul
"lo pada ngajak kesini cuma mau bahas hubungan gue?" ucap Zainal ketus
"kebetulan aja pacar lo juga ada disini, ya kenapa ga sekalian aja kita bahas HAHA" kata Daniel
Dan Zainal terus mengumpat mereka "kalian emang temen gila".
Mereka akhirnya berhenti membicarakan kisah cinta Zainal dan Eliza, melanjutkan merokok beberapa batang.
--
Di meja lain Hana, Novia, Syarla sedang membuka laptop banyak sekali yang mereka pikirkan. Sambil sesekali meminum kopi yang dipesan mereka saling bertukar pikiran.
"untung banget kita bisa milih partner buat nanti project semester depan" ucap Syarla
"iya lah kalo kita ga bareng gue gatau bakal segila apa" tambah Hana
Bukan tanpa alasan Hanapun merasakan hal yang sama sangat beruntung karena di bebaskan untuk memilih partner project nya nanti.
"jadi kita mau namain café nya apa? Sekalian buat di judul proposal" tanya Novia
Tidak begitu lama, Syarla langsung memberikan ide "gimana kalo Lacuna café aja? Gue plesetin dari kata Laku Nya Café"
"boleh juga ide kau, gimana Na? Tanya Novia
Hanamengangguk setuju
"tumben kali otak kau encer" ledek Novia kepada Syarla
"lah gue emang pinter, cuma kalo ada waktu senggang gue pake tidur" ucap Syarla
"iya Raina emang terbaik" tambah Hana
Akhirnya mereka mulai menyusun proposal yang akan diajukan minggu depan, LACUNA CAFÉ.
Fyi tetep dibacanya lakuna ya.
"oiya Nop habis ini lo ga usah nganterin gue balik, gue di jemput abang sekalian dia mau modus" ucap Hana
"udah sering modus kita, padahal gapapa gue anterin lo balik" jawan Novia dengan nada becanda nya
"lo ga peka Na, Nopia sekalian mau modus sama orang tua lo" timpal Syarla
Hanadengan ide jahil nya mengucap "aduh Ibok sam Ayah mau ga ya punya menantu cerewet kaya gini"
"saialan kau" balas Novia
Setelah kerangka masalah yang akan disusun oleh Hana, Novia, Syarla mereka pun segera bersiap-siap untuk pulang karena sudah menjelang magrib.
"abang kau udah nunggu di depan Na" kata Novia
"ko ga ngechat gue" tanya Hanakeheranan
"biar guna lah aku jadi pacarnya" jawab Novia
"hadeh yaudah kita kedepan, gue anterin lo modus sama abang gue" kata Hana
--
"lama banget lo dek" ucap Lio dengan sedikit kesal
"pacar lo tuh yang lama" adu Hana
"heh mana ada ya, udah sana balik kau"
Lio pun pamit kepada Novia "sayang aku duluan ya, kamu hati hati pulangnya sama Syarla. Kalo udah sampe kabarin aku"
"gakuat gue menghadapi manusia bucin ini" ucap Hana langsung memasuki mobil.
"iya, udah sana tuh kucing keburu ngamuk" ledek Novia kepada Hana
Hanalangsung menurunkan kaca mobil nya "enak aja lo, ga gue restuin jadi kaka ipar ya"
"ampun adik ipar HAHA" jawab Novia sambil tertawa
"hati-hati kalian Nop, Syar gue duluan" pamit Hana
Di mobil Hanamengintrogasi Lio, "bang kenapa lo bisa jadian sama nopiak?"
"ya gimana orang sama-sama suka" jawab Lio klasik
"gila Cuma gitu doang, Caca titip Nopiak sama abang ya jangan sakitin Nopiak" pinta Hana
"iyalah pasti gue jagain dek, sama kaya gue jagain Ibok dan lo" jawab Lio
--
"kita pulang habis magrib aja ya nanggung" pinta Zainal
"nanggung apa lo mau liat kekasih lo itu pergi duluan sama yang katanya client?" ucap Paul meyakinkan
"dia gatau pamali Niel pulang pas waktu magrib, ga gue anterin juga tu bule"
"iya iya Nal kita balik abis magrib" Paul dengan nada mengalah
Tak lama kemudian Eliza dan client nya berpamitan kepada Zainal
"Babe aku duluan gapapa ya? Ngerjar waktu ketemu sama WO biar ga terlalu malem" pamit Eliza
"iya, kamu hati hati ya kalo udah sampe kabarin" ucap Zainal dengan tidak beranjak dari kursi
"Ka Paul, Ka Daniel aku duluan ya" pamit Eliza juga kepada kedua teman Zainal
"yo Za hati-hati" jawab keduanya
Laki-laki yang bersama Eliza hanya mengangguk tanda dia juga berpamitan kepada Zainal dan temannya.
--
Hana dan Zainal telah sampai dirumah masing-masing tanpa bertemu
Ternyata mereka belum di izinkan bertemu, bahkan hanya untuk sekedar berkenalan.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.