"Mama setuju sama Papa" ucap Danty
"Enal udah baik-baik aja sama Hana, sama Abang Hana juga Enal udah ngobrol Ma, Pa"
"tetep aja Ka, tolong ngerti ya ini rasa khawatir orang tua" balas Danty
"Mama sama Papa ga usah khawatir, Enal tau apa yang harus gimana nanti nya" jawab Zainal dengan kekeh
"Nal kamu denger apa kata orang tua" tambah Fikri
"Enal ga kaya yang Mama Papa khawatirkan. Enal ke kamar dulu" pamit Zainal dengan nada kecewa
-
masih diruang tamu, Danty dan Fikri meneruskan obrolan setelah kepergian Zainal
"Pa, apa kita terlalu berlebihan? gimanapun Enal udah dewasa, dia tau mana yang baik dan buruk" ucap Danty memulai
"Papa cuma takut Eliza ngelakuin hal-hal aneh, Papa gamau bikin kecewa keluarga Adzlan" jelas Fikri
"Mama ngerti, tapi kita percayain sama Enal ya?" pinta Danty
"Mama tadi katanya setuju sama Papa" heran Fikri karena merasa istrinya selalu berubah pikiran
"HEHE... Mama Cuma pengen tau sampe mana Enal memperjuangkan Hana" balas Danty
"ya Mama liat Papa aja gimana, Enal pasti nurun sama Papa HAHA"
"iya semuanya nurun dari Papa, keras kepalanya juga sama banget" ucap Danty
"bener-bener ya Mama ini"
-
disisi lain Zainal tidak langsung ke kamarnya, melainkan ke kamar Nabila
"dek.." ucap Zainal
"iya Bila percaya sama Kaka" balas Nabila namun tetap fokus dengan handphone nya
"Kaka punya adik Perempuan cantik, ga mungkin Kaka melalukan hal diluar batas sama Perempuan lain" ucap Zainal berniat menggoda Nabila
"jangan bikin Ka Hana kecewa ya kalo gamau aku marah sama Kaka" pinta Nabila dengan sedikit ancaman
Zainal sedikit heran, baru kali ini Nabila peduli dengan kekasihnya
Nabila yang menyadari kebingungan Zainal pun menjelaskan dengan sangat excited"Ka Hana beda, aku punya feeling bagus sama dia. baik, cantik, mandiri, berhijab"
"tapi dia moody an kaya kamu dek" ungkap Zainal
"baguslah biar Kaka peka sama perasaan cewek" sialnya Nabila malah menjawab seperti itu
bisa aja ni cewek berasa ada temenya -batin Zainal
"ya udah Kaka mau ke kamar dulu, besok praktik pagi. kamu tidur jangan malem-malem"
"iya iya udah sana" jawab Nabila sambil fokus melihat layar handphone nya
"adek lagi vc?" tiba-tiba saja Zainal berbicara seperti itu
"apaan siii Ka, udah sana"
benar Nabila sedang video call, namun sepertinya Nabila hari ini sedang sial karena tiba-tiba saja ada yang bersuara
"Bil maaf tadi ak..."
Nabila buru-buru mematikan sambungan call nya
"kayak kenal suaranya HAHA, utang penjelasan dia sama gue. bye adik yang udah mulai dewasa" Zainal meledek Nabila dan ia mengetahui bahwa Nabila sedang video call dengan Paul
-
Zainal memilih merebahkan tubuhnya dulu dibanding bersih-bersih, karena sedikit kepikiran dengan ucapan kedua orang tuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.