Lama banget sampe nya" ucap Lio
"Macet." Jawab Hana singkat.
"Macet apaan, perasaan tadi aman-aman aja di jalan."
Sebenarnya Hana tidak tahu bahwa Zainal sengaja memperlambat untuk sampai ke tempat penginapan karena ia melewati venue yang akan di gunakan untuk acara besok.
Tidak ada agenda malam ini, mereka memilih untuk ber istirahat karena besok ada agenda yang sangat penting.
Zainal dan Hana tidak satu villa, biar lebih nyaman antar keluarga katanya.
-
Hana sudah di bangunkan oleh Kiki pagi ini.
"Dek pake baju ini ya, kita diajak keluarga Zainal untuk ke acara."
"Acara apa?"
"Gatau deh, ikut aja"
"Ibok sama Novia ko seragaman tapi caca beda sendiri?"
"Adek beda tempat jahit kayanya. Ini langsung di jahiting sama keluarga Zainal"
Tanpa menaruh kecurigaan pun Hana langsung menerima baju itu.
"Na sini gue make up in."
"Gapapa gue make up sendiri aja Nop"
"Sini ah, gue takut lagi ngidam masa lo gam au nurutin."
"Hah secepat ini?" Polos Hana.
"Ya siapa tau."
Setelah selesai wajah nya di poles oleh Novia, sudah pasti Hana akan komplain.
"Nop gila lo ya ini tebel banget make up nya."
"Udah yang penting lo cantik hari ini."
"Gue malu Nop elah lagian ini acara keluarga Zainal."
"Ngapain malu? Emang lo secantik ini, lagian ini gak tebel – tebel banget."
"Udah ayok ah, gue denger dari tadi acara nya udah mulai."
-
Hana mulai berjalan menuju arah venue dengan di gandeng oleh Novia, sahabat sekaligus kakak ipar nya.
Welcome to engagement H & Z. monolog Hana dengan sedikit nge freeze.
"Sodara Zainal ada yang tunangan Nop?"
Novia hanya berdecak saat mendengar pertanyaan Hana. "Udah ayok masuk."
Hana menurut saja mulai memasuki area acara tersebut, tentu seluruh pasang mata tertuju pada Hana.
"Nop ini apa si?"
"Udah sana duduk! Ikutin arahan WO nya."
Tentu Hana merasa terkejut ketika melihat kedua orang tua nya dan orang tua Zainal duduk berhadapan. Irama jantung nya kini mulai tidak beraturan.
"Silahkan duduk diantara Ibu dan Ayah Ka Hana." Titah WO yang mendampingi Hana.
Ketika Hana sudah duduk diatara Ayah dan Ibu nya, Kiki mulai mengelus tangan Hana dengan sangat lembut seolah menenangkan.
"Baik karena tempat berbahagia ini sudah terlihat wanita yang sangat cantik, sang pujaan hati dari Ananda Zainal. Atas izin Allah pada hari yang berbahagia ini kita semua akan menyaksikan secara langsung proses lamaran Hana Salma Aliyyah Putri Wicaksana dan Zainal AZainal Parulian."
Deg.. Hana tentu sangat terkejut, mengapa Zainal sangat berani untuk memutuskan acara sakral ini tanpa berdiskusi dulu dengan nya. tentu Zainal menatapnya dengan tatapan dan senyuman seolah memberi jawaban bahwa ia meminta maaf.
"Hadirin yang berbahagia, acara selanjutnya dihadapan seluruh keluarga besar serta sahabat akan ada sambutan, sepatah dua patah kata dari Ananda Zainal." Lanjut MC.
Kini Zainal sudah berdiri dengan gagah pas di hadapan Hana. terlihat banyak kekhawatiran pada raut wajah Zainal, mengingat ia tidak memberitahu perihal apapun kepada Hana.
Namun tanpa di duga Hana menatap Zainal dengan tatapan yang teduh dan sedikit menganggukan kepalanya seolah memberikan jawaban bahwa ia tidak apa – apa.
Dengan rasa percaya diri, Zainal mulai untuk mengucapkan kata per kata yang sudah ia rangkai. "Assalamualaikum Wr. Wb.. Rasa syukur yang mendalam pada hari yang berbahagia ini, kita dapat berkumpul. Salam Sejahtera saya sampaikan kepada seluruh sahabat dan keluarga besar Zainal dan Hanna yang sudah menyempatkan hadir. Untuk keluarga besar Mama dan Papa, perkenalkan wanita yang kini duduk dihadapan Enal adalah wanita cantik yang Enal pilih untuk jadi pendamping hidup Enal kelak." Ucapan Zainal sempat terjeda karena saat ini ia sangat gugup.
"Hanna Hana Aliyyah.. Pasti kaget ya? Maaf ya udah aku bohongin. Disini aku memperkenalkan diri sebagai Zainal. Zainal yang secara resmi akan meminta mu untuk kita hidup bersama di hadapan keluarga besar kita."
"Sebagai bentuk rasa tulus Enal untuk mengikat Hana, Enal mohon do'a restu dari Mama, Papa, Ayah dan Ibu." Begitulah yang diucapkan Zainal, tidak banyak namun semuanya sangat penuh arti.
Kini giliran MC yang akan melanjutkan susunan acara selanjutnya. "Alhamdulillah kita sudah mendengar penuturan kata dari Ananda Zainal. Selanjutnya akan ada sambutan dan jawaban yang akan diberikan oleh Ananda Hanna."
"Assalamualaikum Wr. Wb.. sebelumnya saya ucapkan juga rasa terimakasih yang mendalam kepada keluarga besar Ka Zainal dan Hanna yang sudah menyempatkan hadir di acara yang sama sekali Hanna tidak tahu sebelumnya. Tapi saya gak jadi kesel karena dekorasi dan tempat sesuai keinginan Hanna hehe" Seluruh hadirin terdengar tertawa gemas dengan kejujuran Hana kali ini.
"Ka.. terimakasih kamu sudah memperkenalkan dengan nama Zainal. Kebahagiaan terbesar saat ini adalah ketika tahu bahwa aku dicintai oleh lelaki selain Ayah dan Abang. Terimakasih juga sudah meyakinkan disaat aku tidak percaya diri akan bersanding denganmu." Ucap Hana dengan mata yang berkaca – kaca.
"Untuk Ayah dan Ibuk Caca mohon do'a restu semoga jalan Caca sama Ka Zainal dipermudah sampai waktunya. Mama sama Papa juga terus doain kita ya."
"Terakhir untuk Novia dan Syarla sahabatku, saksi hidupku selama ini, terimakasih untuk kerjasama dan supportnya sampai saat ini."
"Alhamdulillah rangkaian acara telah terlaksana dengan lancar. Selanjutnya kita akan berada di puncak acara, yaitu penyematan cincin. Hanna akan di sematkan oleh Mama Danty dan Zainal akan di sematkan oleh Ibu Rizkiana."
Jari kiri manis Hana telah disematkan cincin berlian cantik oleh Danty. Hana tidak lupa menyalami Danty, pada saat berpelukan dengan sedikit berbisik Danty memberikan harapan dan doa untuk Hana dan Zainal. "Titip Enal ya Na, Mama selalu doain kalian." Hana pun mengangguk dan kembali memeluk Danty.
Kini giliran Kiki yang menyematkan cincin dijari manis milik Zainal. Tidak lupa Zainal pun menyalami Kiki dan saling berpelukan. "Titip Hanna ya Zainal, saling jaga."
"Pasti. Ibu doain kita terus ya." Jawab Zainal.
-
Setelah selesai acara sesi photo bersama keluarga dan sahabat, acara ditutup oleh makan bersama.
Kini giliran Zainal dan Hana untuk melakukan sesi photo berdua.
"Saling liatin cincin nya Kak. Nutupin muka gitu." Titah Andi sang photographer.
Dirasa cukup melakukan photo berdua, kini giliran merekan untuk menyantap hidangan. Jujur saja dari pagi tadi Hana belum sarapan sama sekali.
"Kamu utang penjelasan sama aku ya. bisa – bisa nya bikin acara resmi ga diskusi dulu."
"Aku udah diskusiin ini ko sayang." Jawab Zainal dengan wajah jahil nya.
"Diskusi matamu!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.