Bab 09

66 11 1
                                    


Malam pertama mereka menginap di desa karya indah cuaca sangatlah dingin menusuk persendian tulang, Sepulangnya dari rumah kepala desa tadi mereka langsung masuk ke dalam posko karena tidak tahan dengan dinginnya angin malam. Bahkan Andra dan Alex kompak menyeduh kopi di dapur, Inggrid dan Ayu kompak bersandar di bahu lebar Rayyan kiri dan kanan sambil melihat Danisha yang sibuk mengetik di laptop miliknya. Sedangkan Kalau Viya, Elisha, Rania sama Verrel katanya lagi masak mie instan di dapur padahal yang kedengeran dari tadi hanya Omelan Elisha yang sudah pasti digangguin Mulu sama Verrel.

Nah, kalau pak ketua dan wakilnya lagi bahas tentang proker mereka di samping Danisha.

"Danish! Jadi mulai besok ngajarnya?  Tanya Rion sambil menatap Danisha dan langsung diiyakan oleh gadis itu lewat anggukan kepalanya, karena memang ia memilih mengajar di salah satu SMU swasta di desa itu bareng dengan Elisha dan Alex sebagai program kerja mereka.

"Siapa aja prokernya ngajar? Tanya Inggrid.

"Gue, Elisha sama Alex!

"Gue mau ngasih wejangan sama anak-anak sini bahwa pentingnya menjaga pola makan yang sehat! Kata Elisha yang tiba-tiba datang dari  arah dapur dengan semangkok mie instan yang masih panas di tangannya.

"Itu yang Lo pegang emang sehat?  Ucap Rayyan yang langsung membuat Elisha cemberut.

"Gak apa-apa sekali-kali, asal jangan sering-sering ya kan Sha!  Kata Danisha yang kembali membuat Elisha tersenyum senang.

"SD, SMP atau SMU tempat kalian ngajar nanti? Tanya Rayyan lagi.

"SMU!"

"Lo yakin Sha ngajar di SMU, ntar bukannya murid Lo nurud malah balik godain Lo!

"Ya gue godain balik!"

Rayyan hanya geleng-geleng mendengar ucapan Danisha barusan, kemudian ia menyandarkan kepalanya di bahu Ayu yang malah dipuk-puk sama anak itu, gimana gak makin nyaman coba, bisa-bisanya kedua nya malah baper beneran lagi.

"Ing! Jadi Lo beliin titipan gue kemaren? Tanya Rion tiba-tiba ketika Inggrid hendak beranjak ke kamar.

"Jadi, mau diambilin sekarang?

"Iya!"

"apa sih? Tanya Ayu yang masih melakukan kegiatannya tadi di kepala Rayyan.

"kemarin Rion nitip minta dibeliin Hoodie!

"Jadi yang Lo beliin kemarin buat Rion? Tanya Ayu lagi dan Inggrid mengangguk mengiyakan.

"Bagus kalian jadian aja kalau kata gue mah!" Ucap Ayu lagi-lagi berniat menjodoh-jodohkan Rion dengan Inggrid, padahal dia tidak tau saja kalau posisinya dan Rayyan lebih mirip seperti sepasang kekasih.

"Lo aja Ay!" Liat tuh, Rayyan udah manja banget sama Lo!  Balas Inggrid tak mau kalah.

"Biar gue sama Elisha aja yang jadian!  Iya gak dek?  Goda Verrel sambil menaik-turunkan alisnya pada Elisha yang malah tidak peduli dan lebih memilih fokus menyeruput mie instannya.

"Dek!" Panggil Verrel lagi karena merasa diabaikan.

"Apa sih?"

"Mau ya?" Bujuk Verrel.

"Ogah!"

"Dek!
Verrel semakin gencar merayu Elisha pantang menyerah.

Pagi-paginya terjadi kehebohan di posko,  Elisha yang sejak tadi sibuk dengan make up-nya,  sedangkan Ayu dan Andra berebut kamar mandi, sedangkan di kamar mandi satunya lagi  sudah ada  Alex, Rion dan Verrel mengantri.

"Makanya kalau mau cepat mandi, tidurnya jangan kayak orang mati! Kesiangan kan jadinya!  Kata Danisha setengah mengomel yang sudah cantik dengan outfitnya sudah siap mengajar.

"Diihh... Lo bangun cepat juga karena jadwal piket kan?  Sewot Ayu yang memilih mengalah dan jongkok di depan  kamar mandi menunggui Andra kelar dengan urusannya.

Danisha hanya melenggang berjalan menuju teras, di sana  ada Inggrid yang tengah menyeruput  Energen jahe milik Rania, dan di bale ada Alvan, Rion, Rayyan dan Viya yang sama-sama menikmati kopi masing-masing.

"Danish! Panggil Rayyan.
Danisha berjalan mendekati Rayyan.

"Masuk jam berapa ngajarnya? Tanya Rayyan  lembut sambil merapikan anak rambut Danisha yang sedikit kurang rapi.

"Jam delapan sih, ini juga masih nungguin Alex sama Elisha!

"Udah sarapan? Tanya Rayyan lagi.

"Ntar aja di sana, Lo jangan lupa belikan sarapan nanti, gue sama Elisha cuma sampai jam sebelas siang,  rencananya nanti mau langsung ke pasar untuk belanja dapur! Kata Danisha yang langsung diangguki Rayyan. Kali ini laki-laki itu merapikan gulungan lengan kemeja biru langit yang Danisha kenakan, pun Danisha sama sekali tidak protes dan semua perlakuannya tidak luput dari tatapan tiga orang lainnya.

Danisha sempat melirik Alvan yang serius menatap ponselnya, kepalanya tertutup oleh tudung Hoodie hitam yang ia pakai, diantara semua Teman-temannya hanya Alvan yang paling disegani Danisha, bahkan dia enggan menyapa atau bahkan sekedar basa-basi.

Mungkin bukan cuma dirinya saja, kalau dilihat-lihat sosok Alvan ini memang sangat disegani, bicarapun hanya yang penting-penting saja, dia lebih memilih fokus ke ponsel ataupun ke laptopnya.

Tak lama kemudian Alex dan Elisha  sudah siap.

"Yuk!" Ajak Alex

"Kalian jalan? Tanya Viya.

"Iya, dekat kok! Jawab Danisha.

"Ya udah kita jalan dulu ya,! Pamit Alex dan mereka bertigapun meninggalkan posko.

"Proker Lo apa Vi? Tanya Rion pada Vita yang sibuk dengan semut-semut hitam di pohon jambu.

"Gue belum Nemu yang pas, karena gue juga belum bicara sama Pak Kades bagaimana sistem bertani di sini, rencananya sih Minggu depan!

"Nanti kalau butuh apa-apa bilang ya!

"Oke! Jawab Viya.

Kemudian Rion berdiri.

"Al, ayok!
Alvan pun ikutan berdiri sehingga membuat Viya dan Rayyan kompak bertanya.

"Kalian mau kemana?"

"Kantor camat, pak Nino bilang tiap kelompok harus ada  dua orang perwakilan  karena ada pembekalan di sana!

"Berarti ada pak Nino juga di sana nanti?

"Katanya sih iya, jawab Rion.

"Ya udah, kita cabut dulu ya! Pamit Rion dan keduanya langsung pergi.

Kemudian keduanya kompak menghabiskan sisa kopi di gelas mereka,

"Eh, Ray! Lo pedekate ke Danisha ya? Tanya Viya tiba-tiba membuat Rayyan terkejut.

"Ngaco Lo! Nggak lah! Bantah Rayyan.

"Itu perhatian Lo tadi, kemarin-kemarin juga gue perhatiin Lo perhatian banget ke Danisha! Kata Viya membuat Rayyan menghela nafas.

"Bukan cuma Danisha aja! Ke Lo juga gue perhatian, ayu juga! Namanya kita ngumpul di sini masing-masing jauh dari keluarga, gak ada salahnya kan saling memberi perhatian!

"Memang iya, tapi perhatian Lo Ke Danish itu lebih ketara, awas jangan sampai anak orang baper Lo! Kata Viya mengingatkan.

"Gak, Cewek seperti Danisha ini terlalu sepele dengan dirinya sendiri, makanya gue sering ingatin dia kalau lupa sesuatu, bukan karena gue mau pedekate! Jelas Rayyan.

"Lo nya bilang gak, Danisha sendiri? Apa Lo tau gimana perasaannya?

"Gak mungkin, berani jamin gue! Dia nyaman gue perhatiin karena nganggap gue saudaranya kali!

"Serah Lo deh, tapi gue ingatin sama Lo, jangan sampai Lo baperin Danisha! Ucap Viya kemudian beranjak meninggalkan Rayyan yang masih bingung, bisa-bisanya Temen-temennya berasumsi seperti itu. Tadi juga Inggrid menanyakan hal yang sama seperti yang ditanyakan oleh Viya tadi, berujung dia mendapat ceramah singkat dari si Cantik Inggrid.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang