Bab 04

1K 53 1
                                        


Disinilah mereka berduabelas duduk di ruang tamu kepala desa karya indah tempat mereka melaksanakan KKN nanti selama sebulan lebih sepuluh hari.

"Mau lihat poskonya sekarang? Tanya Pak kades sembari menatap wajah satu persatu mahasiswa di depannya.

"Boleh pak!

"Mari!" Ajak Pak Kades sambil beranjak keluar dan diikuti oleh mereka dari belakang.

Jalan menuju posko, mereka cukup takjub melihat suasana pedesaan yang masih sejuk tapi desa itu sudah maju terlihat dari luasnya perkebunan, sawah-sawah dan lahan yang ditanami sayur-sayuran.

"Waaahhh....! Inggrid berseru takjub sambil mengabadikan pemandangan desa lewat kamera ponselnya.

"Di sini mayoritas bertani ya Pak? Tanya Rayyan yang berjalan di samping Pak Kades.

"Ya ..begitulah! Ada sih beberapa yang  menjadi Pegawai negri sipil, pedagang  bahkan banyak juga yang pergi merantau! Jelas pak Kades.

Sebuah rumah yang lumayan besar dengan teras yang cukup luas, di pekarangannya banyak ditanami berbagai jenis bunga keladi dan di halaman samping ada  sebuah bale dari bambu tepat berada di bawah pohon jambu, sangat cocok untuk suasana santai.

"Rumah ini memang selalu di pakai kalau ada mahasiswa dari kota yang akan melaksanakan KKN di desa ini!  Jelas Pak kades sambil mempersilahkan keduabelas anak KKN itu masuk ke dalam rumah.

Kamar tidur ada Empat, ada dapur juga, ruang tengah nya juga luas dan yang paling penting kamarandi ada dua juga. Walaupun satunya khusus untuk buang air saja  tapi sebenarnya bisa saja dipakai untuk mandi tapi terlalu sempit.

"Adik-adik semua kapan mulai KKN ya? Tanya Pak Kades lagi

"Lusa pak!  Kita rencananya mau sekalian bersih-bersih sekarang! Ucap Rion.

"Ooo... Kalau mau bersih-bersih,  peralatannya ada di kamar belakang, Bapak gak bisa lama-lama karena masih ada pertemuan di balai warga!

"Iya Pak gak apa-apa! 

"Kalau begitu Bapak permisi dulu ya! Pamit Pak kades.

"iya pak! Jawab mereka serentak.

Semuanya mulai bersih-bersih dimulai dari area kamar mandi yang diambil alih oleh Danisha dan Elisha, Bagian dapur ada Inggrid dan Ayu, untuk bagian ruang tamu dan empat kamar tidur dikerjakan oleh Viya, Raina dan Rion,  kalau bagian halaman samping  rumah sampai ke bagian belakang dikerjakan oleh Alvan, Verrel dan Rayyan sedangkan Untuk halaman depan dan teras menjadi bagian Alex dan Andra.

Danisha sibuk membersihkan closet, menyikatnya berulang-ulang sampai bersih, beruntung air sudah tersedia lengkap dengan mesin airnya. Danisha dan Elisha  sampai melepas sepatu dan menggulung celana jeans mereka  sampai lutut. Dan rambut panjang kedua gadis itu kompak dicaplok  ke atas agar tidak mengganggu pekerjaan mereka.

"Ing! Ada parang gak? Tanya Alvan tiba-tiba seraya menyembulkan kepalanya dari jendela dapur.

"Untuk apa?

"Ini, mau motong rumput!

"Bentar! Ucap Inggrid langsung  mengambil parang dan  memberikannya ke Alvan.

"Danish!  Pinjam ember dong,  gue mau ngepel kamar-kamar sama ruang tamu! Pinta Viya.

Kemudian Danisha menuangkan sisa deterjen ke lantai kamar mandi lalu memberi ber ke Viya.

Bagian dapur sudah selesai bersih dan rapi, Kemudian Inggrid bermaksud membantu Viya tapi langsung ditolak Viya dan meminta Inggrid membeli makan dan minum saja, soalnya udah pada haus dan lapar karena hari sudah hampir jam tiga.

"Gaysss... Untuk makan siang kita gimana?  Tanya Ayu sambil teriak agar semua mendengarnya.

"Beli nasi Padang aja Ay yang di ujung gang!  Sekalian beli Minuman kemasan gelas aja nanti!  Titah Rion yang datang dari arah  kamar belakang.

"Gue ada seratus ribu nih! Tambahannya minta ke yang lain! Ucap Rion lagi sambil menyerahkan selembar uang seratus ribuan.

"Hitung aja dulu nasi satu porsinya berapa! Ucap Ayu

"Kita buat ajalah harga nasinya satu porsi kira-kira dua puluh ribu, dikali dua belas jadi dua ratus empat puluh ribu, terus minumnya beli yang Aqua gelas aja, satu dus nya palingan  sekitar tiga puluh ribu! Dan Rion ngasih seratus ribu  berarti sisanya kurang seratus tujuh puluh ribu lagi! Ucap Inggrid panjang lebar lengkap dengan hitung-hitungannya.

"Nih gue tambahin! Alvan memberikan selembar seratus ribuan lagi ke Inggrid.

"Semuanya Al? Tanya Inggrid dan laki-laki itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Kurang berapa? Andra datang sambil melap keringatnya dengan tissu.

"70 ribu lagi!

Kemudian Andra mengeluarkan uang selembar seratus ribuan juga dari dompetnya.

"Nih! Sisanya belikan kerupuk! 

"Seru juga punya temen kelompok yang tajir!  Celetuk Ayu sambil menaik turunkan alisnya ke Andra yang hanya dibalas dengusan saja oleh laki-laki itu.

Setelahnya, Inggrid dan Ayu pergi membeli nasi serta minuman ke ujung gang yang mereka lewati tadi, gak begitu jauh tapi karena cuaca yang panas membuat mereka cukup kelelahan juga.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang