Bab 29

849 45 3
                                        


Sesampainya di posko Danisha mendudukkan dirinya di bale,  ada Ayu dan Viya yang lagi menikmati gorengan sama es Doger entah beli dimana mereka.

"Tumben pulangnya bareng Alvan? Tanya Ayu.

"Gak tau, tadi katanya kebetulan lewat! Jawab Danisha.

"Lo udah sembuh Ay? Tanya Danisha lagi.

"Udah kok, badan gue juga udah enakan!

"Nih Danish! Viya menyodorkan bungkusan gorengan serta es Doger yang sudah dia tuang ke dalam gelas.

"Gak berani gue, takut Radang lagi! Kata Danisha menolak karena mengingat tenggorokannya yang sensitif.

"Oh iya ya, gue lupa! Kata Viya.

"Kok sepi, yang lain pada kemana? Tanya Danisha karena memang suasana posko tampak sepi.

"Inggrid, Rion sama Andra lagi masak, kalau Elisha  sama Verrel belum pulang dari puskesmas! Jawab Viya.

"Oooo... Ya dah kalau gitu gue ke dalam dulu ya! Pamit Danisha dan langsung beranjak dari bale.

Di ruang tamu ada Rania yang lagi. nonton tv, gak tau kalau yang lain pada ngapain karena Danisha langsung masuk ke dalam kamarnya bermaksud untuk tidur sebentar. Mungkin karena memang kurang tidur, gak berapa lama kemudian Danisha langsung tertidur dengan lelapnya.

Sorenya, beberapa Anak KKN itu lagi ngumpul di luar  ada Andra, Rion, Alex dan Elisha mereka lagi duduk di teras sambil menikmati suara merdu Alex dengan petikan gitarnya. Sedangkan di bale Ayu, Viya, Rania dan Verrel lagi melihat-lihat hasil foto dokumentasi  dari kamera Verrel yang sudah di cetak lagi. Kalau Inggrid lagi mandi, Kalau Alvan pergi lagi bersama Rayyan  gak tau kemana.

"Danish, bangun! Udah sore, mandi gih sana!  Kata Inggrid membangunkan Danisha sambil memakai Krim pelembab di wajahnya.

"Jam berapa?

" hampir jam Enam lho, mandi biar segar!

Kemudian Danisha beranjak dan meraih Handuknya serta baju gantinya  ke kamar mandi, dia menoleh keluar sebentar karena mendengar teriakan Elisha yang sudah pasti digangguin Mulu sama pacarnya.

"Ay, gimana Lo sama Rayyan udah baikan? Tanya Rania tiba-tiba dan Ayu hanya menggeleng.

"Seharian ini juga gue gak ngeliat dia! Ucap Ayu.

Gak lama kemudian mobil Alvan memasuki halaman posko.

"Darimana mereka? Rania bergumam tapi masih bisa di dengar Verrel.

"Ngurusin proker mereka! Jawab Verrel singkat.

Ayu melihat Rayyan yang langsung masuk ke dalam posko, hatinya tidak bisa berbohong kalau sebenarnya dia masih mengharapkan laki-laki itu.

Berbeda dengan Alvan yang malah mendudukkan dirinya di teras bergabung bersama Alex, Rion, Andra dan Elisha.

Di dapur setelah selesai mandi Danisha menyeduh teh manis, perutnya laper dan ditangannya sudah ada satu bungkus biskuit.  Sepertinya minum teh manis sambil makan roti nikmat banget rasanya begitu pikir Danisha.

"Ngapain Danish? Tanya Rayyan mendekati gadis itu.

"Buat teh, Lo mau biar gue buatin sekalian!

"Gak ah, gue mau mandi! Kata Rayyan dan setelah itu langsung masuk ke dalam kamar mandi tapi sebelum laki-laki itu benar-benar masuk ke dalam, Danisha sudah menarik baju kaos bagian belakang Rayyan.

"Eh Ray tunggu dulu!  Lo gimana sama Ayu, udah baikan? Tanya Danisha.

"Putus!

"Hhaa????...Lo serius?

"Emang kenyataannya gitu! Kata Rayuan dan langsung masuk ke dalam kamar mandi setelah Danisha melepas kaosnya dan meninggalkan gadis itu mematung.

Perasaan bersalah memenuhi hati Danisha, kalau saja dia lebih peka dan  bisa membaca setiap gerak-gerik Ayu ataupun kalau saja  Rayyan bilang kalau dia dan Ayu sudah pacaran mungkin dia bisa menjaga sikapnya.  Semua yang terjadi saat ini membuat dia merasa orang yang paling jahat dan tak bisa menghargai perasaan orang lain.

"Ngapain bengong di situ? Lo nungguin Rayyan kelar mandi? Tiba-tiba Alvan datang mengejutkannya.

"Nggak kok! Sahut Danisha dan kembali fokus ke Teh nya.

"Air panasnya ada lagi? Tanya Alvan

"Ada nih, Lo mau teh manis juga? Kata Danisha menawarkan.

"Tolong buatin kopi bisa kan? Kata Alvan dan langsung diangguki Danisha.

"Gue tunggu di luar ya!

Dengan isengnya Alvan malah berbisik persis di telinga Danisha sehingga membuat Danisha kembali mematung sekaligus merinding dan dengan santainya Alvan malah terkekeh sambil berjalan keluar dari dapur.

Jangan tanya lagi bagaimana rasanya jantung Danisha yang berdetak sangat cepat, sampai-sampai tangannya bergetar membawa gelas yang berisi kopi milik Alvan  untuk diantar ke teras.

"Nih! Kata Danisha meletakkan kopi milik Alvan di lantai di depan laki-laki itu, dia masih jadi malu karena kelakuan Alvan tadi.

"Cieeee ...Danisha! Mulut Elisha gatel kalau tidak menggoda Danisha.

"Apaan sih, sekalian aja tadi karena gue juga buat teh!

"Sering-sering aja Danish biar Alvan senang dan gak nyusul Lo lagi ke sekolah!  Kata Rion ikut-ikutan.

"Jadi ceritanya dijemput tadi? Andra menyikut lengan Alvan yang masih saja lempeng-lempeng gitu padahal udah diledekin sama yang lain.

"Kebetulan aja tadi tu, Alex juga kok! Protes Danisha.

"Dan Lo percaya aja? Modus dia itu mah kalau kata gue! Kata Andra lagi.

"Udah jadian aja daripada lama-lama dipendam nanti keburu ditinggal kawin lho! Ucap Elisha dengan mulut lemesnya.

"Apaan sih! Danisha hanya menggerutu sambil beranjak meninggalkan teras, dia gak tahan digodain seperti itu. Apalagi Alvan malah cuma diam  bukannya klarifikasi kek.

"Jangan digodain gitu lah, kasihan! Kata Alvan mengingatkan teman-temannya, dia tau kalau Danisha kesal digodain kayak gitu.

"Makanya jadian! Ucap Andra.

Tapi Alvan malah senyum gak jelas gitu membuat Elisha mematung karena untuk pertama kalinya dia melihat seorang Alvam tersenyum.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang