Bab 20

60 13 1
                                    


Alvan dan Verrel menyusuri jalan perkampungan, melewati setiap gang dan beberapa persawahan, sesekali mereka tersenyum kepada warga yang kebetulan berpapasan dengan mereka.

"Al, gak biasanya Lo mau merepotkan diri ngurusin hal yang beginian, ada apa?  Tanya Verrel disela-sela langkah mereka.

"Apanya?  Jangan mikir yang gak-gak Lo!

"Lho yang buat gue curiga njir..!  Kita kenal bukan baru kemaren, dan gue hafal gimana Lo yang buat nafas aja malas,  atau jangan-jangan Lo suka sama Danisha ya? Tebak Verrel membuat Alvan menghentikan langkahnya.

"Ngaco banget Lo!

"Cih!!!!... Masih aja gak ngaku Lo! Gue tau kali kalau Lo mau deketin Danisha, bener kan?

"Rel, orang yang banyak mencari tau cepat mati lho! Kata Alvan datar.

"Amit-amit bangsat!!!... Verrel menendang tulang kering Alvan membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

"Omongan Lo kejam banget! Gue belum mau mati ya! Kata Verrel kesal tapi Alvan malah terkekeh.

"Lagian Lo, kita mau nyari Danisha sama pacar Lo ini, malah ngomong yang nggak-nggak!

"Yang nggak-nggak gimana sih? Danisha Lho ini, cakep anaknya!

"Gue bilangin Elisha tau rasa Lo!

"Gini nih kalau kelamaan jomblo, malesin! Kata Verrel mempercepat langkahnya

Di sini,  di Padang rumput Danisha dan Elisha malah betah tidur-tiduran di atas rumput masih di bawah pohon Ketapang, keduanya asyik memandang langit biru yang sedikit kemerah-merahan sambil sesekali mengomentari bentuk awan yang menyerupai kelinci kalau kata Elisha tapi malah di bantah oleh Danisha karena katanya awan itu lebih mirip kucing daripada Kelinci.

"Danish! Lirih Elisha memanggil Danisha.

"Jujur, gue salut banget sama Lo sumpah!  Kalau sampai gue yang ada di posisi Lo entah apa jadinya hidup gue!  Ujar Elisha menatap paras sendu Danisha.

Danisha tersenyum sejenak menoleh sebentar ke Elisha sebelum kembali mengarahkan kedua matanya kembali melihat langit biru.

"Mau gimana lagi Sha, harus tetap dijalani kan? Gue udah berdamai sama masa lalu gue, gue udah anggap semua itu jadi bagian dari takdir gue, gue udah ikhlas sekalipun nantinya gue gak akan pernah bertemu dengan Ayah dan Abang gue!

"Lo gak pernah mencari mereka Danish? Tanya Elisha lagi.

"Gimana mau nyari Sha, bentukan mereka aja gue gak tau, sekalipun gue belum pernah ngelihat wajah Ayah dan Abang gue! Cukup gue tau kalau gue pernah punya Ayah dan Abang! Memang, disuatu waktu adakalanya gue rindu sama mereka, lucu ya! Bisa-bisanya gue merindukan mereka padahal kenal saja tidak! Hehehe....! Danisha terkekeh diakhir kalimatnya tapi Elisha tau kalau Danisha hanya menutupi suasana hatinya saja.

"Tapi Lo keren banget Danish! Lo pintar, impian Lo jadi penulis juga udah mulai tercapai, karya-karya Lo juga dah ada yang diterbitkan! Elisha memuji Danisha sambil menepuk-nepuk pelan kepala Danisha, entah tujuannya apa terserah Elisha saja.

"Pujian Lo berlebihan kali Sha!

"Tapi kenyataan kan?"

Danisha hanya tersenyum mengiyakan ucapan Elisha barusan.

"Eh, Sha! Gue penasaran deh sebenarnya Lo sama Verrel pacaran bukan sih? Tanya Danisha tiba-tiba.

"Heh, biji Ketapang! Kita lagi bahas Lo ya kok malah bahas gue sama Verrel! Protes Elisha.

"Ya gue kan penasaran mana manggilnya adek-abang lagi! Kata Danisha tersenyum menggoda Elisha.

"Gak usah senyum-senyum Lo, ngeri gue liatnya!
Kemudian Elisha merubah raut wajahnya menjadi serius tapi tenang,

"Gue juga gak tau apa namanya hubungan gue sama Verrel ini apa, tapi gue nyaman sama dia, emang sih Verrel selalu bilang cinta lah, ngajak pacaran lah, tapi dia gak pernah meminta gue secara langsung dan serius jadi pacarnya, jadi gue gak tau apa dia serius atau malah ngeprank gue doang, gue takut baper Danish! Jelas Elisha.

"Tapi kalau yang gue lihat kayaknya Verrel beneran deh suka sama Lo!  Kata Danisha lagi.

"Gak tau lah Danish, cuma Verrel yang tau gimana perasaannya ke gue! Kata Elisha,

Tanpa mereka sadari percakapan keduanya di dengar oleh dua makhluk hidup lainnya yang sejak tadi diam-diam menguping dan memperhatikan kelakuan kedua gadis itu.

Verrel diam mematung memikirkan apa yang barusan dia dengar dari mulut seorang gadis yang selama ini dia sukai,

"Makanya kerjaan Lo jangan ngardus Mulu, Jadinya Elisha gak percaya kan sama Lo! Bisik Alvan pelan di telinga Verrel sambil beranjak mendekati kedua gadis itu.

"Mau tidur di sini aja kalian berdua? Ucap Alvan tiba-tiba sontak membuat Danisha dan Elisha  terkejut dan Reflek bangun.

"Gue bisa dengan senang hati anterin barang-barang kalian! Ucap Alvan lagi sambil menatap tajam keduanya.

"Ini kita juga mau pulang kok! Jawab Danisha pelan tak berani menatap Alvan.

"Apanya mau pulang? Gue lihat kalian masih nyaman tiduran di sini, mana gak ada bawa hp lagi! Seneng banget ya buat orang khawatir?  Gantian Verrel yang mengomel.

"Maaf! Ucap kedua gadis itu serentak.

"Mau pulang atau Lo berdua kita seret?  Tanya Verrel lagi dengan muka sok galaknya padahal mah sebenarnya dia gak tega, apalagi sekarang Gadis yang disukainya itu seperti ketakutan.

"Iya ini pulang, ayo Danish!  Kata Elisha yang langsung menarik tangan Danisha untuk segera beranjak dari sana.  Raut wajah kedua gadis itu ditekuk lucu sehingga membuat Alvan dan Verrel terkekeh kesenangan.

Kemudian Alvan dan Verrel ikut beranjak mengikuti langkah ke dua gadis itu dari belakang.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang