Bab 27

79 13 5
                                    


Pikirannya kalut, Ayu mengakhiri hubungan mereka yang baru seumur jagung, Rayyan tidak bohong kalau ia begitu mencintai Ayu,  sejak pertama melihat gadis itu di rumah Verrel  dia sudah jatuh cinta tapi selama ini dia tidak pernah berani mendekati gadis itu lantaran Ayu selalu mengusir mereka kalau lagi ngumpul di rumah Verrel, Karena memang Kedua orang tua Ayu berada di Luar kota sehingga Ayu tinggal bersama keluarga Verrel di sini.

"Kusut banget muka Lo! Inggrid datang mendekatinya duduk di teras.

"Ayu mutusin gue!

"Wajar sih kalau Ayu mutusin Lo!

"Tapi gue beneran cinta sama Ayu, Ing!  Kata Rayuan Sendu.

Curhat pada Inggrid gak ada salahnya pikirnya karena ia tau Kalau Ayu hanya dekat dengan Inggrid.

"Tapi Ayu gak merasa Lo cintai! Kata Inggrid membuat Rayyan bingung.

"Maksud Lo apa?

"Lo bilang, Lo cinta sama Ayu,  Lo minta dia buat jadi pacar Lo tapi perhatian Lo selalu ke Danisha, ada Lo ngehargain perasaan Ayu?

"Danisha udah gue anggap adek gue, gue gak ada perasaan apa-apa ke Danisha, ini gak ada hubungannya sama Danisha! Bantah Rayyan.

"Ada!"

"Lo minta Ayu jadi pacar Lo dan Ayu mau, hanya sebatas itu! Ada Lo tanya gimana dia?  Ada Lo perlakukan dia layaknya sebagai pacar? Ada Lo perhatian ke dia sama seperti Lo ke Danish? Ada Lo peduli sama dia yang lagi sakit? Bahkan ketika dia menunjukkan rasa cemburunya ke Danish Lo malah bentak dia! 

Penjelasan Inggrid barusan menampar telak Hati seorang Rayyan, apa yang dikatakan Inggrid barusan semuanya benar,  Ia sendiri yang meminta Ayu sebagai pacarnya tapi malah dia abaikan.

"Dan Lo juga gak ada cerita apapun ke Dia agar dia tidak salah paham tentang kedekatan Lo sama Danisha, Ayu seperti meraba-raba perasaan Lo ke dia! Jelas Inggrid lagi semakin membuat Rayyan bungkam.

"Asal Lo tau Ray, harusnya Lo beruntung Ayu masih mau jadi pacar Lo! Gak mudah meyakinkan Ayu untuk mempercayai kembali apa itu dicintai! Ayu pernah dikhianati sama mantan pacarnya! Setelah dia sembuh Lo datang dan malah memperburuk keadaan! Lo berdoa aja semoga Ayu mau kasih Lo kesempatan kedua! Ucap Inggrid panjang lebar.

Kemudian Inggrid beranjak meninggalkan Rayyan sendirian dengan segala pikirannya yang semakin kalut.

Di ruang tamu Danisha tengah menyiapkan beberapa materi untuk persiapannya ngajar di sekolah besok, 

"Lagi ngerjain apa Danish? Tanya Inggrid sambil duduk di sebelah gadis itu ikut menatap layar laptop milik Danisha.

"Cuma nyiapin materi untuk besok! Jawab Danisha.

"Ada gak sih murid Lo yang nakal gitu, yang susah diatur? Tanya Inggrid lagi.

"Yang nakal pasti adalah! Tapi gak sampai yang susah banget diaturnya!

"Eh..tau gak Ing, hampir setiap hari Lo Danisha dapat surat Cinta dari muridnya! Kata Alex tiba-tiba nimbrung padahal dia masih main ular tangga sama Andra.

"Beneran???....

"Nih...Lo baca sendiri! Kata Danisha memberikan beberapa surat yang sia ambil dari tasnya.

Inggrid cekikan merasa geli ketika membaca surat Cinta dari muridnya Danisha,

"Sumpah gue geli banget bacanya,  kok Alay gini ya!" Kata Inggrid masih tertawa.

"Gue aja geli, apalagi Lo! Kata Danisha.

"Terus tanggapan Lo apa? Tanya Inggrid lagi.

"Ya gak gimana-gimana! Gue biarin aja! kata Danisha masih fokus ke layar laptopnya.

Tanpa di duga-duga tiba-tiba Alvan mengambil Surat Cinta yang sudah selesai dibaca Inggrid untuk dia baca sendiri padahal tadinya dia masih sibuk sendiri dengan laptopnya di sofa.

"Ckk.... Apaan surat Cinta begini! Kata Alvan meletakkan kembali surat-surat itu.

"Kalah saing Lo sama  bocah! Ledek Andra sambil tertawa mengejek Alvan.

"Bukan lagi kalah saing tapi udah kalah telak! Imbuh Alex memperjelas.

"Berisik Lo! Ucap Alvan kembali fokus ke laptopnya.

Gak ada yang tau apa yang dirasakan oleh laki-laki modelan Alvan, sekarang ini aja wajahnya datar-datar aja padahal udah diledekin sama Alex dan Andra ada Inggrid juga di sana bahkan ada Danisha.

Danisha melirik sebentar ke Alvan, laki-laki itu sepertinya tidak peduli sama sekali tentang apa yang dikatakan Alex dan Andra barusan, gak salah dong kalau Danisha memang tidak percaya sama sekali kalau Alvan menyukainya seperti yang kemarin Verrel dan Rayyan bilang.

Danisha pun harus membentengi dirinya agar jangan sampai menyukai Alvan. Dia gak mau mencintai sepihak! Jujur, Danisha mulai menyukai sosok Alvan yang baginya misterius! Tidak banyak bicara tapi cepat dalam bertindak dan itu keren menurutnya.

Kadang juga jantung Danisha berdetak gak karuan kalau berpapasan dengan Alvan ataupun kalau lagi bicara dengan laki-laki itu. Sebisa mungkin Danisha berusaha untuk menyembunyikan perasaannya agar tidak seorang pun yang tau kalau dia menyukai Alvan.

Padahal dia gak tau aja kalau laki-laki yang sering dia pikirkan itu juga menyimpan rapat-rapat perasaannya, entah kenapa mereka seperti memilih merahasiakannya  daripada harus mengutarakan. Walau terkadang terbersit rasa cemburu pada satu sama lain baik Danisha maupun Alvan.  Dan Alvanlah yang paling tidak bisa menahan rasa cemburunya contohnya saja tentang surat-surat cinta dari murid Danisha tadi saja sudah sangat mengganggu pikirannya, Apalagi di sekolah dia tidak bisa melihat dan tau apa saja yang dilakukan gadis itu di sekolah.

"Apa aku harus mendatanginya ke sekolah mulai besok??? " Ucap  Alvan berkata-kata dalam hati dengan pikiran serta ide konyolnya.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang