Bab 24

872 53 0
                                        


Program kerja Inggrid dan Rania berjalan dengan lancar hari ini yang di selenggarakan di aula desa. Setiap pertanyaan dari para warga maupun dosen mereka, dengan Lancar Inggrid bisa menjawabnya. Dan yang lebih membuat warga antusias terutama para ibu-ibu rumahtangga program kerja Inggrid dan Rania akan membuka sebuah Warung makan yang di Danai oleh desa dan para warga juga nantinya bisa menjual hasil ladangnya yang berupa sayur-sayuran untuk diolah di warung makan itu.

Sekitar pukul sebelas siang Elisha, Danisha dan Alex singgah ke Aula desa.

"Dek lihat sini! Tiba-tiba Verrel mengarahkan kameranya ke Elisha, dan dengan narsisnya Elisha bergaya secentil mungkin dengan senyum manisnya yang memperlihatkan deretan gigi kelincinya hingga membuat Verrel ikut tersenyum melihatnya sambil membidik kameranya.

"duuuhhh...gue laper!"Danisha mengeluh memegangi perutnya. Alvan yang berdiri tidak jauh Danishamendengar rengekan gadis itu.

"Nih, makan ini dulu buat ngeganjel bentar lagi acaranya juga udah kelar! Ucapnya sambil memberikan satu kotak Snack isi lemper, Risol dan satu potong bolu ke Danisha yang langsung diterima gadis itu dengan senang hati.

"Makasih ya!" Ucap Danisha dan dibalas senyuman oleh Alvan.

"Cekrek...!!!!

"Naaaahhh...dapat! Ucap Verrel yang dengan sengaja mengambil foto Alvan dan Danisha diam-diam. Tampak di foto itu keduanya kompak sama-sama tersenyum.

"Iihhhh...gemes banget! Terakhir Elisha yang ikutan melihat hasil foto itu di kamera Verrel

"Kamu juga gemes lho dek!" Kata Verrel dengan mulut kardusnya.

"Apaan sih!!!"

"Cihh...dasar bucin!" Cibir Ayu yang duduk tidak jauh dari mereka.

"Biarin! Ucap Verrel membalas sepupunya itu.

Kemudian Ayu beranjak dari tempat duduknya mendekati salah satu meja panitia yang sudah mulai kosong karena acaranya juga sudah selesai. Tinggal mereka dan beberapa pegawai kantor desa yang tengah mengobrol dengan Pak Nino dosen mereka.

Sejak tadi pagi Ayu merasakan kalau kepalanya sedikit pusing, tulang-tulangnya juga terasa ngilu. Sesekali dia meraup wajahnya yang tampak pucat.

"Ay Lo sakit? Lo pucat banget! Viya yang berada di sampingnya meraba dahi gadis itu.

"Panas banget Ay, kita pulang aja yuk! Biar gue ijin dulu sama Rion! Kata Viya lagi.

Ayu hanya mengangguk, karena memang ia sangat ingin merebahkan tubuhnya. Untung jarak Aula ke posko mereka tidak begitu jauh sehingga hanya berjalan kaki beberapa menit saja keduanya sudah sampai di posko. Ayu langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang semakin lemas.

Rayyan tau kalau Ayu lagi sakit, tadi dia mendengar Viya bicara ke Rion tapi Rayyan malah memilih diam samapai-sampai Danisha mendelik dan mengatainya pacar yang tidak berguna.

"Bukannya ikut menyusul Ayu malah bengong! Danisha masih mengomel membuat Alvan menggelengkan Kepalanya, Danisha yang mengomel tapi malah dia yang capek mendengar ocehan gadis itu.

"Lo kenapa sih Danish, Lo gak capek ngomel? Penuh telinga gue dengernya! Protes Alvan akhirnya.

"Buang aja telinga Lo, ganti sama yang baru yang masih kosong! Sewot Danisha yang hanya membuat Alvan terdiam.

Selesai acara, mereka bergotong royong kembali membersihkan dan merapikan Aula supaya bersih dan rapi seperti semula, bangku-bangku dan meja mereka tata dan susun ke tempat semula.

"Dimana Ayu sama Viya? Tanya Pak Nino sambil menghampiri kumpulan mahasiswanya itu yang sedang beristirahat sebelum pulang ke posko.

"Tadi Ayu sakit pak, dan Vita mengantarnya pulang! Jawab Rion dan Pak Nino mengangguk saja.

"Bagaimana kira-kira, ada kesulitan atau masalah selama KKN di sini? Tanya Pak Nino lagi sambil menatap satu persatu mahasiswanya itu.

"Sejauh ini aman pak, mudah-mudahan seterusnya juga begitu! Jawab Rion selaku ketua mewakili teman-temannya.

"Baguslah, Kalau ada masalah apapun kabari saya, saya belum bisa singgah ke posko karena jadwal yang masih padat!"

"Iya Pak!" Jawab mereka serentak.

"Lalu, proker yang lainnya kapan? Tanya Pak Nino lagi.

"Rencananya proker kita saya, Rayyan dan Alvan kalau tidak ada halangan sepertinya lusa pak! Jawab Rion.

"Lusa ya? Bagaimana kalau besoknya lagi aja? Kalau lusa saya ada seminar, saya juga harus mendampingi kalian kan?

"Boleh juga pak!

"Oke, ada yang mau ditanyakan kira-kira, mumpung saya masih punya waktu? Tanya Pak Nino, dan dengan jahilnya Elisha malah menggoda dosennya itu.

"Pak, Inggrid Rindu sama Bapak! Ucapnya ngasal tanpa dosa membuat Inggrid mematung.

"Begitulah?" Malah diladeni sama Pak Nino sehingga membuat Inggrid ingin sekali pergi dari sana tapi tentunya setelah menjitak kepala Elisha.

"Apaan?, ngasal aja Elisha pak gak usah didengerin! Kata Inggris cemberut.

"Waaaahhh...padahal kalau beneran juga gak apa-apa lho! Pak Nino malah meladeni kata-kata Elisha membuat Inggrid semakin malu.

"Ciiieeee...Inggrid!" Goda Rania berbarengan dengan Andra.

"Cieee...nilai aman ya gak Ing?" Ujar Alex ikut-ikutan menggoda Inggrid.

"Jangan jual mahal Ing, pak Nino ganteng lho, tajir lagi! Kata Elisha membuat Verrel cemberut karena cemburu melihat Elisha memuji pak Nino.

"Beneran ini mah Kelar Kuliah Nikah! Celetuk Danisha tiba-tiba.

"Pak Nino sama Inggrid, Verrel sama Elisha, Rania sama Alex dan Ayu sama Rayyan! Katanya Lagi sambil menghitung temannya yang sudah official menggunakan jarinya.

"Waaahhh...ternyata ada yang cinlok ya! Ujar Pak Nino tertawa membuat mahasiswanya yang meras menunduk malu.

"Jangan lupa Lo sama Alvan! Ucap Verrel.

"Kok gue, mana ada! Protesnya..

"Sekarang mah belum, tapi nanti liat aja ntar! Kata Rania ikutan menggoda Danisha.

"Al, Lo gak suka sama gue kan? Tanya Danisha langsung membuat laki-laki itu diam bingung harus menjawab apa.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang