Bab 35

878 49 0
                                        


Menjelang sore sebagian mahasiswa penghuni posko masih tidur, karena selesai makan siang tadi  mereka kompak untuk tidur siang, mungkin karena kelelahan, Pak Nino tadi sudah pulang, dia merupakan Salah satu dosen yang super sibuk jadi sangat tidak mungkin baginya untuk menginap di posko.

Di bale ada Rayyan, Rion, Andra, Viya dan Inggrid tengah mendengar suara serak tapi seksi milik Alvan yang tengah bernyanyi sambil memetik gitarnya. Saking enaknya di dengar Inggrid sampai merekamnya dan  kalau saja Danisha di sini melihatnya sudah pasti anak itu terpesona tapi dia malah ikut Tidur siang bareng Elisha.

"Lagi dong Al, suar Lo enak banget! Pinta Viya setelah Alvan menyelesaikan lagunya.

Laki-laki dingin itu tidak menyahut sama sekali tapi dia mulai memainkan lagi gitarnya dan mulai bernyanyi

Laki-laki dingin itu tidak menyahut sama sekali tapi dia mulai memainkan lagi gitarnya dan mulai bernyanyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apalah arti hidup tanpa cinta....
Apalah arti cinta tanpa kasih...
Dan apalah arti diriku tanpa hadirmu...
Apalah arti semua tanpa dirimu...
Ada dalam pelukku...
Bersatu selamanya.....

Karena cintaku ada untuk dirimu...
Memberikan semua yang terindah...
Karena kasih suciku hanya untukmu...
Yang takkan mungkin hilang,
Dan takkan pernah....sirna....

Ada dalam pelukku....
Bersatu selamanya....

Karena cintaku ada untuk dirimu...
Memberikan semua yang terindah..
Karena kasih suciku hanya untukmu..
Yang takkan mungkin hilang....sirna...

Ooooouuuuoooo....
Aaaaaa........

(Apalah Arti Cinta by Ungu)

Alvan masih memetik gitarnya dengan semangat, dia masih bernyanyi ketika dibagian reff Arion dan Rayyan ikut nimbrung, dan Inggrid masih saja merekamnya  yang nantinya akan dia kirim ke Danisha.

Di halaman belakang, Ayu tengah menyapu daun-daun kering yang berjatuhan serta sampah-sampah plastik sudah ia kumpulkan yang nantinya akan dia bakar, di halaman depan juga sudah ada dua tumpukan sampah daun kering siap untuk di bakar,

Ayu masuk ke dalam posko, di dapur ia mencari-cari korek api tapi  tidak juga ia temukan, mau nggak mau ia berjalan juga ke bale siapa tau Arion, Andra atau Alvan ada begitu pikirnya.

"Rion ada korek gak? Gue mau bakar sampah! Ucapnya berdiri di depan laki-laki itu.

"Gak punya gue Ay!

"Lo Al?

"Gue pinjam punya Rayyan tadi! Sahut Alvan yang masih serius dengan gitarnya.

Ayu menatap Rayyan sekilas yang ternyata sejak tadi laki-laki itu sudah memperhatikannya.

"Biar gue yang bakar! Ucap Rayyan beranjak dari bale menuju tumpukan sampah yang sudah dikumpulkan Ayu tadi, Ayu hanya mengekorinya dari belakang.

"Ini aja yang mau dibakar sampahnya? Kata Rayyan bertanya sambil menatap Ayu yang berdiri di sampingnya.

"Di belakang masih ada! Jawab Ayu pelan.

Kemudian Rayyan berjalan ke belakang untuk membakar sisa sampah yang sudah Ayu kumpulkan tadi, dan Ayu masih mengikutinya.

Ketika sampah-sampah tadi sudah terbakar sempurna, Ayu kembali menyapu sisa-sisa daun kering yang diterbangkan angin.

Rayyan langsung menahan tangan gadis itu dan berdiri di depannya menatap dalam tepat di kedua netra coklat milik Ayu.

"Lo mau kita beneran putus Ay? Apa gak ada kesempatan kedua buat gue? Tanya Rayyan langsung mencecar gadis itu.

"Ray...." Lirih Ayu pelan...

"Jawab Ay!"...

"Sekali lagi kasih gue kesempatan Ay! Kemarin-kemarin gue pikir Lo gak masalah kalau gue dekat sama Danisha, dan  gue kirain Lo mutusin gue karena udah ngebentak Lo, ternyata lo marah karena gue gak ada cerita Apa-apa sama Lo tentang kedekatan kita! Gue salah Ay, maafin gue ya!"

"Ray....!"

"Please Ay kasih gue kesempatan kedua! Gue janji jadi pacar yang baik buat Lo!" Kata Rayyan lagi dengan muka melas nya.

"Ray..."!

"Ay, maafin gue ya!"

"RAYYAN!!!!.... Pekik Ayu dengan suara yang cukup keras pada akhirnya, karena sejak tadi Rayyan selalu memotong ucapannya dan tidak memberinya kesempatan untuk bicara. Rayyan diam mematung karena cukup terkejut mendengar teriakan Ayu barusan.

"Bisa diam dulu?" Tanya Ayu dan Rayyan langsung mengangguk mengiyakan.

"Udah bisa gue ngomong?" Tanya Ayu lagi dan lagi-lagi Rayyan hanya mengangguk mengiyakan dengan mimik muka melasnya yang membuat Ayu ingin tertawa melihatnya.

"Dari tadi Lo nyerocos terus, capek gue dengernya! Kata Ayu sewot.

"Ay, Lo mau kan kasih gue kesempatan satu kali lagi?

Ayu mati-matian menahan tawanya, muka Rayyan kalau lagi melas gitu lucu, telinganya yang lebar memerah, matanya yang bulat terlihat sendu padahal mah biasanya laki-laki itu gak seperti itu,

"Ay Lo kok diam aja!" Protes Rayyan semakin menekuk wajahnya sehingga membuatnya  menjadi lebih lucu.

"Hahahaha.....!!!!... Akhirnya Ayu melepaskan tawanya, sampai-sampai Rayyan dibuat bingung.

"Ray...Lo muka Lo lucu! Kata Ayu masih dengan sisa ketawanya.

"Ay, gue serius! Malah diketawain!" Kata Rayyan sedikit kesal, bukannya menjawab pertanyaannya Ayu malah menertawakannya.

"Oke...oke...maafin gue, habisnya muka Lo lucu! Ucap Ayu merubah ekspresinya menjadi serius.

"Gue udah maafin Lo kok! Gue juga salah gak bisa ngertiin Lo! Ucap Ayu lagi sambil tersenyum hangat ke Rayyan,  sehingga membuat Rayuan yakin untuk mengajak Ayu pacaran lagi.

"Kita gak jadi putus kan Ay? Kata Rayuan memastikan.

"Iya, kita batalin aja putusnya!"  Jawab Ayu yang refleks mendapat pelukan secara tiba-tiba dari Rayyan saking senangnya laki-laki itu.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang