Bab 19

83 13 1
                                    


Ayu meluruh, merosot terduduk di  lantai, menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Inggrid langsung memeluk sahabatnya itu, Inggrid tau kalau saat ini Ayu pasti sangat menyesal dan merasa bersalah banget setelah mendengar apa yang Danisha ucapkan tadi. Egonya terlalu tinggi untuk menerima dan mempercayai ucapan Danisha tadi sehingga membuat Danisha harus membongkar kemelut keluarga gadis itu.

"Gue jahat banget Ing! Adunya ke Inggrid sambil mengeratkan pelukannya.

"Makanya kalau melakukan ataupun bicara apa-apa dipikirin dulu, diomongin baik-baik jangan langsung berspekulasi yang nggak-nggak, kalian bukan lagi anak kecil! Ucap Alvan tegas, kemudian  ia keluar dari posko duduk di bale yang langsung diikuti Verrel, Alex dan Andra.

"Ajak ke kamar dulu Ing, tenangin diri! Kata Rion yang langsung dituruti Inggrid.

"Lo ngapain Ran masih nyander di situ, mana ngelamun lagi!  Kata Viya heran melihat Rania yang bersandar di dinding sambil melamun.

"Gue kasihan sama Danisha! Lirihnya...

"Gue juga gak nyangka Danisha punya masalah seberat itu!

"Ray, Lo juga tenangin diri Lo sana! "Kata Viya yang kemudian membuat Rayyan beranjak keluar mengikuti Rion dengan pikiran yang semrawut.

Di sini, di tanah lapang yang  ditumbuhi rumput ilalang, Fanisha duduk berteduh di bawah pohon Ketapang di temani Elisha.  Tanah lapang Yang sedikit jauh dari desa  dan tempat itu dia tau juga dari Rayyan sewaktu laki-laki itu menjemputnya dari sekolah.

"Sha, makasih ya udah mau nemenin gue!" Ucap Danisha tersenyum melihat Elisha.

"Iya sama-sama, Lo harusnya bersyukur punya teman kayak gue! Kata Elisha songong.

"Cihh...!"

Danisha hanya berdecih sudah terlampau hafal tabiat seorang Elisha.

"Sini peluk gue, Lo udah banyak nangis hari ini, padahal belum tengah hari tapi Lo udah keluar energi banyak buat menangis!  Kata Gadis itu lagi dan langsung merangkul Danisha memeluk gadis itu.

Benar kata Elisha, kalau Danisha harus bersyukur memiliki teman seperti dirinya.

Di posko tepatnya di balai, keenam laki-laki anak KKN itu hanya duduk diam sejak tadi, sampai akhirnya Andra bertanya,

"Kira-kira Danisha sama Elisha pergi kemana ya? Gumamnya pelan tapi masih bisa di dengar teman-temannya yang lain.

"Dari tadi gue telpon tapi gak diangkat! Sahut Rion yang masih menggenggam ponselnya.

"Danisha gak bawa hp!  Gak tau kalau Elisha gimana! Ujar Rayyan karena tadi ia melihat ponsel Danisha di meja dekat Tv.

"Kayaknya memang mereka berdua gak ada yang bawa hp!  Ucap Verrel karena dia juga barusan nelpon Elisha tapi gak ada yang terjawab satupun.

"Ray, untuk kedepannya, Lo tau kan Lo mesti ngapain? Gue selalu ketua sama sekali gak melarang kalian buat pacaran,  tapi please! Jangan sampai mempengaruhi proker kita!  Ucap Rion tegas.

"Gue akan selesaikan ini secepatnya Rion, tanpa mengganggu proker kita! Sahut Rayyan tak kalah tegas.

Menjelang sore Danisha dan Elisha belum juga berniat untuk pulang ke posko,  dan keduanya juga kompak tidak membawa ponsel.

"Pergi kemana ya tuh anak berdua? Gerutu Inggrid yang duduk di samping Rion di Bale ada juga Rania, Andra, Viya, dan Verrel di sana.

"Mungkin Danisha masih butuh waktu menenangin diri Ing!  Toh ada Elisha bersama dia kan? Sahut Rania.

"Tapi gak selama ini juga Ran, dari pagi lho!  Kata Viya yang juga mengkhawatirkan kedua temannya itu.

"Kita gak pernah tau bagaimana kalau berada di posisi Danisha,  dia kuat ya, gue aja kalau jadi dia nggak tau deh gimana! Ucap Rania.

"Iya, denger dia ngomong gitu tadi kayak terasa banget di gue, nyesek gue mana Danisha sampai gemetar gitu ngomongnya! Ucap Inggrid mengingat kejadian tadi pagi.

"Sebenarnya ini hanya masalah kecil dan gak akan sampai seperti ini  kalau saja Rayyan cerita ke Ayu bagaimana kedekatan dia ke Danisha!  harusnya Ayu juga cerita ke Danisha kalau dia udah jadian sama Rayyan! Kata Viya sedikit sewot.

"Sebenarnya cerita Rayyan gak jauh beda dengan Danisha, makanya waktu pertama kali ngeliat Danisha Rayyan bilang sama gue kalau Danisha mirip banget sama adiknya, Alvan juga denger waktu Rayyan bilang gitu! Jelas Rion memuat ketiga gadis itu mengangguk paham.

"Rion! Verrel mana? Tanya Alvan dari pintu posko karena tadi Verrel  ngantuk katanya.

"Dikamar! Jawab Rion

Gak lama kemudian Alvan dan Verrel keluar dari dalam posko.

"Mau kemana Al? Tanya Inggrid heran karena sepertinya Alvan dan Verrel berjalan ke arah gang yang menunjukkan jalan keluar dari desa.

"Kita mau nyari Danisha sama Elisha!  Jawab Verrel.

"Mau nyari kemana? Tanya Rion.

"Ke mana aja, yang penting dicari! Tuh anak berdua gak pulang-pulang dari pagi lho!  Kata Verrel.

"Ya udah kalian hati-hati, kalau udah ketemu jangan lupa kabari! Kata Rion lagi dan Verrel hanya mengangguk mengiyakan.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang