Bab 28

74 14 0
                                    


Hari ini berjalan seperti biasanya, Danisha tengah mengajar di salah satu SMU swasta di desa karya indah,  sesekali matanya menatap keluar melihat beberapa anak didiknya yang lain tengah berolahraga, Namun hari ini Danisha sedikit tidak bersemangat seperti biasanya. Sejak tadi dia lebih banyak diam sambil sesekali menguap karena tadi malam ia kembali begadang untuk melanjutkan novel-novelnya.

Danisha memberikan Tugas kepada murid-muridnya untuk meresensi sebuah novel.

"Kak! Novel yang genre apa saja boleh? Tanya Tika salah satu murid Danisha.

"Boleh, kalian bebas memilih judul ataupun genre nya!

"Kalau misalnya novel tentang Cinta-Cintaan boleh gak kak? Kata Satria bertanya juga.

"Boleh tapi yang Novel Cinta anak-anak Remaja ya, jangan yang dewasa! Ucap Danisha lagi mengingatkan.

Kemudian semua murid-muridnya mulai memilih-milih novel yang akan mereka Resensi, ada yang memilih novel dari perpustakaan dan ada pula yang lebih memilih dari novel-novel online. Danisha tidak memaksa harus membeli novel dulu,  yang penting baginya sumber, penulis, tahun terbit/ rilis  serta penerbitnya jelas tercantum.

"Sepertinya kak Danisha sakit ya? Gak seperti biasanya!  Ucap Satria berbisik pada Yogi teman sebangkunya.

"Putus dari pacarnya mungkin! Kata Doni yang ikut mendengar bisikan Satria.

"Bisa saja sih, ya kali cewek secantik kak Danisha gak punya pacar!  Yogi ikut menimpali tapi tidak dihiraukan lagi oleh Satria karena anak itu sudah sibuk mengotak-atik ponselnya mencari-cari aplikasi Novel online.

Ada beberapa orang lagi anak muridnya yang berbisik-bisik  samar-samar di dengar oleh Danisha tapi yang pasti muridnya tampak bingung dengan Danisha hari ini yang banyak diam.

Padahal semua itu karena akibat dia kurang tidur, kepalanya terasa berat, mata mengantuk dan badannya yang sedikit lemas.

Bel pulang akhirnya berbunyi juga, sejak tadi Danisha sudah menantikannya. Cepat-cepat ia membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Adik-adik, Kita lanjut Lusa ya, lusa semua harus sudah siap!  Bel juga udah berbunyi, Kak Danisha permisi pulang duluan  ya! Pamit Danisha .

"Y kak Danisha!!!...jawab muridnya serentak.
Kemudian Danisha beranjak keluar dari ruangan kelas,

"Lo buru-buru banget Danish, mau kemana?  Tanya Alex yang sedikit heran melihat Danisha ketika mereka  berpapasan  di depan ruangan kelas dua belas.

"Gue ngantuk banget, pengen cepat-cepat pulang! Keluh Danisha.

"Lo gak tidur lagi semalam? Tebak Alex yang sudah sering melihat Danisha begadang dengan novel-novelnya.

Danisha hanya mengangguk mengiyakan.

"Udah tau mau ngajar tapi masih begadang, salah Lo sendiri lah!

Danisha hanya diam karena memang yang dibilang Alex barusan benar adanya,  Keduanya berjalan sama-sama di koridor  sekolah, kalau Elisha tadi pulang cepat karena dia hanya mengisi satu kelas saja itupun cuma dua jam.

"Lain kali kesehatan itu di jaga, baru kemaren Lo sakit padahal! Kata Alex lagi.

"Iya, gue tau! Sahut Danisha.

"Jajan yuk Danish! Ajak Alex ketika mereka melewati penjual jajanan berupa Bakso bakar.

Keduanya langsung menuju penjual bakso bakar dan memesan beberapa tusuk.

Danisha dan Alex duduk di bangku yang disediakan mamang penjual bakso bakar itu, tak lama kemudian pesan mereka langsung selesai.

"Eh ...itu bukannya mobilnya Alvan ya? Tanya Alex ketika matanya melihat mobil hitam milik Alvan baru saja parkir di lapangan yang tak jauh dari mereka.

"Ngapain anak itu? Heran Danisha.

"Jemput Lo kali!

"Ngaco Lo! Alvan mah mending tidur kalau dia punya waktu! Bantah Danisha.

"Terus ngapain coba dia datang ke sini kalau bukan mau jemput Lo? Kata Alex lagi.

"Ya mana gue tau! Ucap Danisha dan langsung memasukkan bakso bakar yang ditangannya ke dalam mulutnya,  sambil melihat Alvan yang berjalan ke arah mereka.

"Al, ngapain Lo nyasar ke sini? Tanya Alex langsung ketika laki-laki dingin itu sudah berada di depan mereka.

"Kebetulan aja lewat tadi, sekalian aja mampir gue!

"Bukannya Lo sengaja mau jemput Danisha? Tanya Alex langsung tanpa basa-basi.

"Alex, Lo apaan deh! Kata Danisha malu bercampur kesal.

"Udah kelar kan? Bareng aja yuk! Ajak Alvan kemudian sebelum Alex bicara yang nantinya membuat dia malu. Sebenarnya dia juga gak tau mau ngapain datang ke sekolah tempat Danisha mengajar, dia hanya kepikiran tentang surat-surat Cinta semalam. Untung tadi dia bisa beralasan kalau tidak sudah pasti Alex semakin gencar mengejeknya.

Ya, surat-surat Cinta dari murid -murid Danisha yang dia baca semalam berhasil membuatnya gelisah dan kesal disaat bersamaan.
Dia mau marah tapi dia juga gak punya hak, toh Danisha juga gak tau gimana perasaannya. Sampai akhirnya dia berada di sini, menuruti ide konyol yang muncul sendiri di pikirannya.

"Makanya  jujur aja sama Danisha! Confess....! Bisik Alex di telinga Alvan.

Alvan hanya diam mulai terpengaruh dengan ucapan Alex barusan sambil  menatap dalam paras Danisha yang masih sibuk mengunyah sisa bakso bakarnya.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang