Rayyan memasuki rumahnya yang tampak sepi tak ada siapa-siapa di dalamnya, mungkin kedua orangtuanya sedang beristirahat begitu pikirnya. Tapi dari arah dapur sang mama yang bernama Renatta justru memanggilnya yang akan menaiki tangga menuju kamarnya."Lho..Yan baru sampai? Sendiri pulangnya? Tanya Renatta celingak-celinguk mencari-cari siapa tau Rayyan membawa temannya.
"Anak mama kan cuma aku, udah pasti sendirian lah pulangnya! Jawab Rayyan mendekati Renatta segera memeluk dan mencium pipi wanita paruhbaya itu.
"Mama pikir kamu jadi bawa teman kamu yang kamu bilang mirip Emily itu!"
"Kapan-kapan aja deh ma, kita gak dibolehin pulang rame-rame, ini juga aku pulang lantaran mama sama Papa pulang "!
"Ya udah deh kamu istirahat dulu gih, mama mau lanjut masak lagi! Kamu nginap ya! Ucap Renatta membuat Rayyan mengangguk mengiyakannya.
Bahaya kalau kemauan Renatta gak dituruti, bisa-bisa uang bulanannya malah dipotong nanti.
Setelah memasuki kamarnya, Rayyan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang, perjalanan dari posko ke rumahnya memakan waktu dua jam dan itu sedikit melelahkan baginya.
"Nih orangnya ma, cantik seperti Emily kan? Kata Rayyan sambil memperlihatkan foto Danisha di ponselnya disela-sela jam makan malam mereka.
"Iya bener, kapan-kapan ajak mama ketemu sama dia ya! Kata Renatta tanpa mengalihkan tatapannya dari foto Danisha.
"Tapi ma dia agak Badung gitu!
"Pokoknya kenalin mama sama dia! Kata Renatta semakin antusias untuk bertemu Danisha.
"Kira-kira jam berapa kamu balik ke desa tempat kamu KKNnya? Tanya Renatta sambil mengembalikan ponsel Rayyan.
"Siang ma! Jawab Rayyan.
"Besok mama masak banyak, tolong bawakan sama ....siapa namanya? Tanya Renatta lagi.
"Danisha ma, lengkapnya Danisha Camilla! Jawab Rayyan.
"Danisha? Ulang Reinard sang ayah mengeja nama yang seperti tidak asing di telinganya. Padahal sejak tadi beliau hanya diam menikmati makanannya tapi begitu Rayyan menyebut nama Danisha, Reinard langsung terdiam mengingat seperti pernah mendengar nama itu.
"Iya pa! Danisha Camilla!
"Kenapa pa? Tanya Renatta karena melihat sang suami sepertinya tengah memikirkan sesuatu.
"Gak apa-apa kok! Sahut Reinard tapi malah membuat Renatta semakin penasaran. Bahkan Rayyan juga heran melihat Ayahnya yang biasanya juga tidak mau tau hal-hal seperti ini selain pekerjaan.
"Besok mama masak banyak tolong bawakan sama Danisha ya! Kata Renatta yang langsung diiyakan oleh Rayyan lewat anggukan kepalanya.
Selesai makan malam Reinard langsung memasuki kamarnya dan disusul Renatta dari belakang.
"Kenapa sih pa dari tadi mama perhatiin seperti ada sesuatu yang dipikirin? Tanya Renatta.
"Tidak, hanya sedikit lelah saja! Sahut Reinard dan langsung merebahkan tubuhnya.
Renatta hanya diam melihat sang suami, ia sangat tau kalau saat ini pasti ada yang mengganggu pikiran suaminya.
"Apa ini ada hubungannya sama Danisha? Tapi untuk apa? Bukankah mas Reinard tidak mengenalnya? Renatta semakin bingung kala pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benaknya.
Tak jauh beda dengan Renatta, kini Rayyan pun tengah memikirkan perubahan sang ayah saat di meja makan tadi, biasanya kalau sedang bersama seperti ini Reinard selalu memberinya wejangan berupa nasehat tapi kali ini Reinard malah lebih banyak diam, dan itu sangat mengganggu pikiran Rayyan.
"Apa papa mengenal Danish ya? Monolog Rayyan dalam hati tapi langsung ia tepis karena rasanya tidak mungkin mengingat orangtuanya dari dulu sudah menetap di Singapura dan hanya sesekali berkunjung kesini.
Tidak mau lebih memikirkannya lagi, akhirnya Rayyan merebahkan tubuhnya memejamkan matanya mencoba untuk tidur.
Lain lagi Reinard yang tampak gelisah di samping Renatta.
"Ma....! Lirihnya memanggil Renatta.
"Hmmm....! Sahut Renatta tanpa membuka matanya padahal ia sama sekali belum tidur.
"Apa mungkin Danisha yang dimaksud Rayyan tadi itu anaknya Sandara?? Tanya Reinard sontak membuat Renatta menatapnya.
Ia menatap sang suami tapi masih enggan untuk menyahuti kalimat Reinard barusan.
"Nama Itu sangat tidak asing rasanya! Kata Reinard lagi.
"Nama Danisha bukan cuma satu pa, pasti banyak! Mungkin hanya kebetulan saja! Kata Renatta menenangkan suaminya padahal dia sendiri mulai tidak tenang.
"Kalau ternyata dia gimana ma? Tanya Reinard lagi.
"Sekarang aku tanya balik ke papa, kalau seandainya dia orang yang sama gimana? Tanya Renatta seraya menatap tajam suaminya.
"Ntahlah ma, rasanya perasaan bersalah papa sulit untuk dimaafkan! Yaaah, walaupun sebenarnya dulu itu pilihan Sandara!
Renatta hanya diam tidak menyahuti omongan Reinard lagi, ingatannya masih jelas tentang masa lalu rumahtangga mereka dulu, bukan ia tidak menerima ataupun belum bisa memaafkannya tapi dia hanya takut penolakan yang akan suaminya terima jika semua dugaannya itu benar.
Dia tidak menyalahkan wanita itu, toh dulu semua sudah jelas kalau Reinard lah yang bersalah. Pun setelah semuanya terungkap dan diketahui Sandara, dia tidak meminta apa-apa selain pengakuan Dan status dari anak yang dia kandung setelah itu pergi sejauh mungkin setalah Reinard menceraikannya.
Renatta tidak bisa membayangkan sesulit apa hidup yang dijalaninya, tapi dia juga mau egois untuk mempertahankan apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Belum lagi bagaimana tanggapan Rayyan kalau suatu saat nanti mengetahui Rahasia mereka yang selama ini mereka tutupi rapat-rapat. Semua itu semakin membuat pikiran Renatta berkecamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN (Kelar Kuliah Nikah )
Fiksi RemajaKKN Universitas Nusa Bangsa di sebuah desa yang pada akhirnya melahirkan cerita manis diantara Mahasiswa dan Mahasiswi KKN itu... Kisah yang belum usai, Cinta segitiga, Dan Jatuh cinta terangkum menjadi satu cerita... #BTS #EXO #NOTBL #KKN #au