Bab 33

55 15 1
                                    

Saat ini proker Rayyan, Alvan dan Rion tengah berlangsung di Aula kantor desa karya Indah, dan di bina langsung oleh dosen pembimbing mereka Pak Nino.

Sesekali Danisha mencuri-curi pandang ke Alvan yang saat ini sangat terlihat tampan di matanya. Laki-laki dingin itu tengah serius menjelaskan tentang bagaimana cara menarik perhatian konsumen agar lebih tertarik dengan produk lokal.  Apalagi Alvan, Rion dan Rayyan juga berencana membangun sebuah lapangan usaha  berupa mini market yang nantinya akan dikelola langsung  oleh pemuda-pemudi karang taruna ataupun pemuda-pemudi setempat yang masih belum memiliki pekerjaan dan didanai langsung oleh mereka bertiga.

"Alvan ganteng ya! Kata Elisha berbisik di telinga Danisha sambil menyikut lengan gadis itu.

"Hati-hati Lo, didengar Verrel nanti! Sahut Danisha.

"Dia denger juga gak apa-apa, kan kenyataannya gitu! Kata Elisha lagi.

"Eh.. Sha, lihat tuh pak Nino bukannya ngeliat ke depan malah ngeliatin Inggrid! Kata Danisha membuat Elisha langsung melihat orang yang dimaksud Danisha.

"Kelihatan banget ya kalau pak Nino suka!"

"Beruntung banget jadi Inggrid disukai sama Dosen, mana ganteng lagi!

"Tapi Inggrid beneran suka gak sih sama pak Nino? Tanya Danisha, keduanya masih berbisik-bisik.

"Gak tau aja Lo kalau mereka selalu telponan! Kata Elisha entah tau darimana dia.

"Masa sih! Kalau yang gue perhatiin Inggrid gak beneran suka deh sama Pak Nino!

"Kita lihat aja nanti! Kata Elisha yang kukuh dengan dugaannya.


Proker Alvan, Rion dan Rayyan ditutup dengan pembagian sembako gratis dari mereka ke warga, sebagai ucapan terimakasih karena warga sudah banyak membantu berjalannya proker mereka.

"Inggrid! Bisa bicara sebentar?  Kata Pak Nino membuat Inggrid menghentikan langkahnya ketika acara sudah selesai.

"Iya, ada apa ya pak? Tanya Inggrid.

"Mau makan siang bersama?"

"Mmmm...gimana ya pak, tadi udah sempat janjian soalnya sama warung makan dekat Posko malah kita udah pesan makannya, ini juga mau bayar kesana! Tolak Inggrid dengan halus dan sopan.
Karena memang sebelumnya mereka udah pesan lewat chat di wa.

"Oh...kalau begitu tambah lagi aja satu porsi lagi, saya mau singgah ke posko kalian! Kata Pak Nino dan langsung diiyakan Inggrid.

Kemudian Pak Nino mengeluarkan lima lembar uang seratus ribuan dari dalam dompetnya.

"Pakai ini aja buat bayar makanan tadi! Kata Pak Nino memberikan uang itu ke Inggrid.

"Nggak usah pak, kita ada kok! Tolak Inggrid lagi.

"Uang kalian itu simpan saja buat keperluan yang lain, kalian masih ada dua mingguan lagi di sini! Kata Pak Nino masih kukuh memberikan uangnya ke Inggrid.

Akhirnya dengan tidak enak hati menerima uang dari Pak Nino.

"Terimakasih banyak Pak!

"Sama-sama!

"Saya permisi duluan pak! Pamit Inggrid dan segera beranjak dari hadapan pak Nino menyusul Andra yang masih duduk menunggunya di pintu gerbang kantor desa.

Pak Nino masih melihat Inggrid pergi menjauh darinya, sudah lama ia menyukai kepribadian Inggrid yang sebelumnya ia kenal lewat sepupunya yang kebetulan bertetangga dengan Inggrid. 



"Bilang apa Pak Nino? Tanya Andra setelah Inggrid sampai di depan Gerbang tempat ia menunggu.

"Pak Nino mau singgah ke Posko!

"Kabari anak-anak biar beres-beres di posko! Kata Andra.

"Emangnya mereka udah pada pulang? Tanya Inggrid.

"Justru itu, kalau mereka belum nyampe posko dan  Lo kabari sekarang  kan mereka bisa cepat-cepat pulangnya!

"Biarin aja, biar mereka ke kocar-kacir nanti! Kata Inggrid sambil senyum-senyum jahil.

"Ing! Masalahnya yang piket hari ini kita lho! Ujar Andra mengingatkan gadis itu.

"Oh iya ya, mana piring-piring kotor bekas sarapan tadi masih numpuk belum dicuci!"

"Itu makanya!.....cepat kasihtau di grup!

"Oke!...

Kemudian Inggrid langsung mengumumkan di grup chat KKN kelompok 17 kalau Pak Nino mau berkunjung Ke posko.

KKN (Kelar Kuliah Nikah )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang