16

76 13 0
                                    

Hari ini adalah hari ketiga mereka di rumah sakit. Nanti siang mereka sudah diperbolehkan untuk pulang. Sekarang mereka sedang berkumpul di ruangan Bella setelah selesai mengemasi barang-barang mereka, Sheril selalu meminta untuk mengunjungi Bella setiap hari.

Saat ini mereka sedang duduk di sofa panjang dengan Bella dan Sheril yang memangku sambil menyusui bayi mereka. Sedangkan Lexa dan Sheira duduk di single sofa dengan If yang berada di pangkuan Sheira.
Keadaan sangat hening karena mereka menyaksikan bagaimana kedua bayi sangat bersemangat jika sudah menyusu. Setelah beberapa saat, Bella merasakan jika lengannya yang berada di bawah badan bayinya terasa hangat dan berair.

“Sayang, baby pip”. Ujar Bella pada Sheira.

“Mau aku ganti sekarang atau nunggu selesai nen?”. Tanya Sheira.

“Selesai nen aja by”. Jawab Bella.

“Yah Ipin gimana sih.. atas ngisi bawah keluar”. Ejek Lexa.

“Akutuh kebelet bubu, tapi aus juga”. Jawab Bella mewakili Griffin.

Tak lama setelah itu, Griffin melepaskan puting Bella dan dia menatap Bella sambil berkedip.

“Udah sayang nennya, hmm? Lucu banget kamu kedip-kedip gitu”. Ujar Bella sambil mengusap bibir dan pipi Griffin yang basah terkena asi.

“Sama dadda dulu ya ganti popok”. Ucap Bella.

“Ipi sini sama bubu”. Ajak Lexa pada If.

“Sama bubu dulu ya, dadda mau ganti popok adik”. Ucap Lexa pada If dan If pun mengangguk.

Sheira memberikan If pada Lexa, setelah itu ia mengambil Griffin dan mengganti pakaian Grifin yang basah. Bella, Lexa, dan Sheril melihat bagaimana Sheira dengan telaten dan pelannya saat mengganti pakaian Griffin.

“Gampang banget Sheira ngelakuin itu”. Ujar Lexa.

“Dia udah diajarin mama. Sebelumnya dia juga was-was banget pas nyentuh Griffin dan dia gak berani gendong. Pas awal If lahir kan kita jarang banget ngerawat If, jadi pas ngerawat Griffin agak kaku”. Jelas Bella.

“Lo gimana Lex pas pertama kali nyentuh Cia?”. Tanya Bella pada Lexa yang sedang bermain dengan If.

“Gue bahagia banget pas pertama kali nyentuh Cia. Saat nyentuh gue ngerasa lembut dan lemes banget jarinya. Gue elus seluruh badan dia pake telunjuk, pas sampe di pipinya dia senyum mungkin karena geli. Kayaknya gue sama kayak Sheira cuma gue berani gendong kalau Cia pas dibedong”. Jelasnya sambil tersenyum mengingat saat pertama kali ia menyentuh anaknya dan melihat senyum manisnya.

“Dia kaku banget kak pas gendong Cia kalau Cia gak dibedong”. Ujar Sheril.

“Haha.. sama banget kayak kakak kamu”. Ucap Bella.

“Bubu..”. Panggil If.

“Iya Ipii”. Jawab Lexa.

“Adik Ip ada 2”. Ujar If sambil jarinya menunjukan angka 2.

“Siapa adik Ip?”. Tanya Lexa.

“Adik Jipin cama Adik Cia”. Jawabnya sambil menunjuk ke arah Griffin yang berada di gendongan daddanya yang telah duduk di tempatnya tadi, kemudian ia menunjuk Cia yang berada di gendongan atenya.

“Hahaha.. Jipin.. haha”. Tawa Lexa setelah mendengar perkataan If.

“If sayang gak sama Adik Jipin sama Adik Cia?”. Tanya Lexa setelah menghentikan tawanya.

“Cayang”. Jawab If membuat orang dewasa yang berada di sana tersenyum dan Lexa mencium pipi If.



Ceklek..



The HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang