Beberapa hari setelah membicarakan kerja sama itu, Sheira baru bisa mengabari Lexa hari ini karena belakangan ini ia ada beberapa pertemuan penting yang tidak bisa ditinggal. Sekarang ia sedang berada di ruangannya setelah selesai meeting dengan salah satu pemilik perusahaan yang bekerja sama dengannya. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi sembari memejamkan mata untuk sedikit mengurangi rasa lelahnya.
Sheira pov
Aku mengistirahatkan badanku sejenak, setelah itu aku akan menghubungi Kak Lexa untuk membahas kerja sama itu. Rasanya badanku sangat pegal dan kepalaku sedikit pusing. Aku membuka mataku dan meraih hp untuk menghubungi sekretarisku. Aku meminta tolong padanya untuk dibawakan teh hangat dan juga obat sakit kepala. Aku tidak boleh sakit karena kasihan istriku nanti karena harus mengurusku juga.
Setelah menelpon sekretarisku, aku menelpon Kak Lexa untuk memintanya datang kesini. Ia bilang akan datang setelah jam istirahat dan aku mengiyakannya karena aku ingin tidur sebentar saat ini. Saat aku akan memejamkan mataku, ada yang mengetuk pintu ruanganku. Aku mempersilakannya masuk dan ternyata itu adalah sekretarisku.
“Ini obat dan teh hangatnya miss”. Ujarnya.
“Terima kasih dan tolong letakan di meja sofa”. Pintaku.
“Baik miss”
Ia berjalan dan meletakan segelas teh hangat dan juga obat di meja. Kemudian ia menghampiriku lagi.
“Apakah miss sedang sakit?”. Tanyanya.
“Kepala saya sedikit pusing”. Jawabku.
“Setelah jam istirahat, miss sudah tidak ada jadwal dan berkas hari ini bisa dikerjakan besok miss. Jadi miss lebih baik istirahat di rumah saja”. Ujarnya.
“Setelah istirahat saya ada pertemuan dengan Miss Alexandra. Jika saya sudah tidak ada jadwal, maka setelah pertemuan itu saya akan pulang dan tolong handle dulu ya dan seperti biasa jika ada yang urgent bisa langsung hubungi saya”. Jelasku.
“Baik miss. Semoga cepat sembuh. Apakah ada yang bisa saya bantu lagi?”. Ucapnya.
“Iya, terima kasih. Tidak ada, silakan istirahat ini sudah masuk jam istirahat”. Ucapku.
“Baik miss, saya permisi”. Pamitnya yang ku jawab dengan anggukan.
Setelah ia keluar, aku segera memakan bekalku sedikit, setelah itu minum obat dan beristirahat sebentar di kamar yang berada di dalam ruanganku. Tidak lupa aku mengabari istriku agar ia tidak khawatir. Kemudian aku memasang alarm pada jam 1 siang dan aku mulai beristirahat.
Sheira pov end
***
Dilain tempat ada 2 orang yang sedang berdebat. Ada yang ingin ikut bekerja dan yang 1 lagi tidak ingin orang itu ikut. Siapa lagi mereka kalau bukan Lexa dan Sheril. Mereka baru saja akan makan siang, tapi Lexa mendapat telepon dari Sheira. Jadi mereka menghentikan kegiatannya hingga perbincangan antara Lexa dan Sheira berakhir.Lexa pov
“Aaaaa.. aku ikut ih! Gak mau tau aku ikut kaaakkk”
Itu adalah rengekan yang aku dengar sedari tadi. Dia terus merengek meminta untuk ikut denganku menemui kakaknya. Aku tidak memperbolehkan karena hari ini dia sudah ikut bekerja denganku. Apa harus ada drama lagi siang ini seperti tadi pagi saat ia merengek ingin ikut denganku. Aku akan menceritakan drama tadi pagi yang terjadi di rumah.
Flashback
“Aku pengen ikut kamu kerja boo”. Ujar Sheril sambil memasangkan dasiku.
“Di rumah aja sayang nanti capek”. Ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happiness
General FictionMenceritakan kehidupan keluarga bahagia🥰 Sequel dari Choice of My Heart dan My Enemy is My Love.