17

107 18 0
                                    

Lexa pov

“Sayang buruan bangunn!”


Plak!!


Aku terkejut karena ada tepukan yang lumayan kencang yang mendarat di pantatku. Saat aku membuka mata, aku melihat wajah istriku yang sudah ingin menyiksaku.

“Ada apa sih mbull masih pagi ini lohh”. Keluhku.

“Kamu semalem bilang mau jemur Cia, tapi aku bangunin dari tadi gak bangun-bangun. Kalau kamu masih mau tidur, tidur aja biar aku yang jemur Cia”. Omel Sheril yang membuatku seketika terbangun karena aku ingat dengan ucapanku semalam jika aku akan menemani Cia berjemur.

“Iya-iya bentar. Aku cuci muka dulu”. Ucapku.

Aku masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Setelah itu aku keluar dan menggendong Cia yang sedang terbangun. Aku membawanya ke taman belakang untuk berjemur. Aku duduk di kursi dekat kolam renang dan mengarahkan bayiku pada sinar matahari pagi.

“Aww.. seksieehh”. Ujarku setelah membuka selimutnya.

“Poto dulu ya sayang”. Ucapku.

Aku segera mengeluarkan hp dan memotretnya. Aku bermain hp sebentar untuk upload instagram story.

 Aku bermain hp sebentar untuk upload instagram story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nah udah cantik. Sekarang Cia berjemur dulu ya”

Aku membuka pakaiannya hingga menyisakan popoknya saja.

“Kamu tadi kenapa gak bangunin bubu?”

“Kalau telat jemur kamu, bubu yang bakal dijemur sama mama kamu”

Aku memandang anakku yang hanya diam menatapku sambil berkedip. Aku heran kenapa ia tidak ada mirip-miripnya denganku. Padahal kan aku juga ikut menyumbang, tapi wajahnya sama sekali tidak mirip denganku. Cia seperti duplikat Sheril waktu kecil.

Aku pernah melihat foto bayi Sheril dan itu benar-benar mirip Cia. Mama sama anak sama-sama cantik, lucu, dan menggemaskan. Lihatlah pipinya yang tumpah-tumpah itu. Rasanya aku ingin sekali menggigitnya.

“Kamu lucu banget sih Cia. Pipi kamu meluber tuh”. Ujarku sambil menekan pelan kedua pipinya dengan jari telunjuk dan jempolku.

“Akkhh.. bubu gemes banget! rasanya pengen gigit pipi kamu. Tapi tenang aja bubu gak akan lakuin itu sekarang. Kalau bubu lakuin sekarang yang ada emak kamu marah. Besok aja kalau kamu udah gedean dikit”

Beberapa menit kemudian aku merasa jika matahari sudah mulai panas dan aku memutuskan untuk menyudahi sesi berjemur pagi ini.

“Berjemurnya udah dulu yuk. Udah mulai panas ntar kamu gosong kalau kelamaan”. Ucapku sambil memakaikan pakaiannya tadi.

Aku menyelimutinya dan membawanya kembali ke kamar. Sesampainya di kamar, aku melihat Sheril yang baru saja selesai menyiapkan pakaian yang akan Cia pakai setelah mandi.

The HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang