5

396 24 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, sudah seminggu Bella mengonsumsi vitamin yang diberikan oleh dokter dan selama itu Bella sudah sangat jarang mengalami morning sickness. Selama seminggu ini ia hanya sekali mengalami hal itu dan ia segera meminum obatnya untuk meredakannya. Setelah itu ia tidak pernah mengalami hal itu lagi.

Seperti pagi ini ia sarapan bersama suami dan anaknya. Ia tidak merasa mual dan ingin muntah, melainkan nafsu makannya bertambah. Biasanya ia hanya makan sedikit atau sesuai porsinya, tapi setelah tidak mengalami morning sickness nafsu makannya bertambah. Ia sangat senang sekali karena sudah tidak mengalami hal itu dan asupan gizinya tercukupi.

“Apa yang kamu rasain sayang?”. Tanya Sheira setelah mereka menyelesaikan sarapannya.

“Aku gak ngerasain apa-apa by. Aku baik-baik aja, malahan aku ngerasa apa yang aku rasain saat hamil If”. Jawab Bella yang sedang mengawasi If makan.

“Syukurlah kalau gitu. Kamu jangan capek-capek ya meskipun udah baik-baik aja”. Ujar Sheira.

“Iya by”. Balas Bella.

“Udah selesai sayang mamnya udah habis”. Lanjut Bella berbicara dengan If yang baru saja menyelesaikan makannya.

“By tolong ambilin tisu basah”. Ucap Bella meminta tolong diambilkan tisu basah yang berada disamping Sheira.

Bella mengambil alat makan If dan melepas celemek yang If pakai. Setelah Sheira memberikan tisu basah, Bella segera membersihkan area mulut dan tangan If yang terdapat sisa makanan.

“Nah udah cantik lagi anak mommy sama dadda. Pinter banget makannya habis”. Puji Bella setelah membersihkan bekas makanan anaknya.

“Sayang aku berangkat dulu ya”. Ujar Sheira yang membuat kedua kesayangannya itu menoleh padanya.

“Iya by”. Balas Bella.

Sheira melihat ke arah If dan menyuruh anaknya melakukan sesuatu.

“Baby tutup mata dulu sayang”. Pinta Sheira.

Kemudian If melakukan apa yang diperintah oleh daddanya. If menutup matanya dengan kedua tangan mungilnya. Bella yang melihat itu hanya tersenyum karena tau maksud Sheira. Setelah memastikan If sudah menutup matanya, Sheira mendekatkan wajahnya pada Bella dan ia mulai mencium dan melumat bibir istrinya. Setelah beberapa saat ia melepaskan lumatannya dan diakhiri dengan ciuman singkat di bibir istrinya.

“Baby boleh buka matanya”. Ujar Sheira yang membuat If membuka matanya dan ia tersenyum ke arah daddanya.

“Baby pinter banget, sini kiss dulu. Mwah.. mwahh.. mwahh..”. Ujar Sheira sambil mencium seluruh wajah anaknya dan yang dicium hanya tertawa saja.

“Udah dadda berangkat ya. Dadda mau cari uang buat beli jajannya If sama skincarenya mommy”. Ujar Sheira yang membuat Bella tertawa.

“Ayo by aku anter ke depan”. Ujar Bella yang akan melakukan salah satu rutinitas paginya.

Sheira mengangguk dan membawa If ke gendongannya. Kemudian mereka berjalan ke depan rumah untuk mengantar Sheira ke mobil. Sesampainya di depan rumah, Bella mengambil alih If ke gendongannya.

“Aku berangkat ya sayang”. Pamit Sheira.

“Iya by, kamu hati-hati nyetirnya dan jangan ngebut”. Pesan Bella yang diangguki oleh Sheira.

“Dadda berangkat yang baby. Baby gak boleh rewel dan harus jadi anak baik ya”. Ujar Sheira pada anaknya sembari mengelus pipi gembul If.

“Ya dadda”. Jawab If sambil tersenyum dan menggenggam telunjuk Sheira.

The HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang