bab 36

275 29 0
                                    

Tandai typo disini

Happy reading

****************

Base Sekolah gempar dengan berita kematian mantan ratu bully di SMA Antawiraksa ini. Qierya, siapa yang tidak kenal dia? gadis yang selalu menyakiti siswi lain yang mendekati Shekala itu ditemukan mengambang di danau setelah seminggu hilang.

Dan lebih gemparnya, bukti menunjukkan bahwa Qierya dibunuh, dan pembunuh nya adalah salah satu murid SMA Antawiraksa. Entah berita itu benar atau tidak, yang pasti inisial 'L' yang menjadi tersangka.

Entah korbannya yang mana yang melakukan itu, karena saking banyaknya orang yang Qierya bully. polisi pun masih melakukan penyelidikan tentang kasus Qierya ini.

"Seriusan Qierya meninggal?" saat ini Shekala bersama teman-temannya tengah duduk di meja kantin.

"Ya lo bisa liat kan Dit? tapi masalahnya siapa yang jadi dalang itu semua?" Gavano berujar yang membuat mereka semua berfikir.

"Bener banget soal ini, dan yang paling gue takut. Rumor nya pembunuh nya itu salah satu murid Antawiraksa tau. Berarti kalau itu bener, di sekolah ini ada buronan dong?" Challos berujar membuat mereka terdiam.

"Ziva harus hati-hati ya" Kaisar mengusap lembut adiknya yang tengah sibuk makan itu, Kaziva hanya mengacungkan jempol nya membalas Kaisar.

"Dasar!" Kaisar terkekeh lalu mengambil rambut Kaziva yang menjuntai menghalangi sang empu. Dia membuka karet gelang yang ada di pergelangan tangannya lalu mengikatkannya pada Kaziva.

"Terima kasih, abang!!" Kaziva tersenyum manis pada Kaisar membuat Shekala mendengus.

"Heh kalian semua! dengerin gue!" Challos berujar seraya menunjuk mereka satu-satu.

"Mulai sekarang kalian harus lebih hati-hati, ada pembunuh yang berkeliaran di sekitar kita, terutama para cewek! apalagi lo!" Challos menunjuk Kaziva membuat gadis itu mendengus sebal.

"Sebelumnya lo udah pernah beberapa kali hampir celaka! kalian berdua harus lebih berguna kedepannya" Challos menunjuk Kaisar dan Shekala membuat keduanya memberikan tatapan tajam pada Challos.

"Tanpa lo suruh gue bakalan jagain adik gue kali"

"Hm, gue juga, gue akan jaga tunangan gue tanpa disuruh" setelahnya mereka memegang kedua tangan Kaziva membuat gadis itu berdecak sebal.

"Aku mau makan ih!"

*************

Setelah tiga hari berita itu tersebar, kini kepolisian mendatangi sekolah, mereka yang tadinya menjadi korban Qierya di minta untuk berbaris. Setidaknya ada kurang lebih empat puluh dua orang yang berbaris disana. Termasuk Kaziva, dia juga ada disana bersama Shekala.

Mereka berdua maju ke depan untuk memberitahu kapan mereka bertemu Qierya.

"Kamu benar pernah mendapat kekerasan dari beliau?" seorang polisi bertanya pada Kaziva yang kini sudah duduk berhadapan. "Benar pak, tapi itu cuman sekali saya juga cuman dijambak kok, nggak separah yang lainnya"

"Tapi disini kamu pernah di siram sama kuah bakso? benar?" Kaziva meringis, ka melupakan hal itu. "Benar pak, Saha lupa itu karena udah lama"

Polisi di depannya tampak mengangguk. "Kapan kamu terakhir ketemu beliau?"

"Saat dia terakhir sekolah disini, setelah dia di pindahkan saya belum pernah bertemu lagi pak"

"Kamu mendengar kabarnya setelah dia pindah sekolah?"

"Saya denger dari kabar yang lewat sih pak, kalau kak Qierya itu pindah ke SMA negeri, itu aja sih" polisi itu nampak mengangguk seraya menulis beberapa kali yang tidak diketahui Kaziva.

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang