*Hallo guys, tolong buat vote, komen dan share biar aku makin semangat buat update ceritanya. 😘
HAPPY READING! 🥰 *
* POV Orang Ketiga *
[ New York, 04 Mei 2019 ]
Pukul 8 pagi di rumah keluarga Wilson, dering ponsel membuat Shyntia terbangun. Gadis itu segera membuka penutup mata dan meletakkannya di samping lalu mengambil ponsel yang terletak di atas laci samping kasur. Setelah melihat bahwa yang meneleponnya adalah Donna Brown, manajernya, Shyntia langsung mengangkatnya,"Selamat pagi, Donna." Wanita berkulit hitam dengan rambut ikal hitam sebahu, mata coklat dan berusia 36 tahun di seberang telepon langsung berkata,"Pagi, Shyntia. Baru saja datang dua naskah film yang ditawarkan untukmu." Shyntia menghela napas,"Letakkan saja di ruanganku. Aku baru bisa datang ke kantor hari Senin."
Donna menjawab,"Baiklah. Akan kusampaikan kepada Pak Charles." Shyntia berkata,"Ya. Dan aku mau minta tolong padamu." Wanita itu mengangguk,"Boleh. Kuharap bukan hal yang sulit." Dengan ekspresi serius, Shyntia berucap,"Tidak akan sulit bagimu. Tolong kirim tiga orang make up artist profesional dan dua orang penata gaya ke rumahku di perumahan Willow Lane. Kalau perlu, kamu juga ikut untuk menunjukkan rumahku kepada mereka. Usahakan sebelum jam 2 siang ya Donna. Terima kasih." Setelah mengatakan itu, tanpa menunggu jawaban dari Donna, Shyntia mematikan teleponnya.
Gadis itu kemudian meletakkan kembali ponsel di atas laci lalu membuka laci kedua yang berisi koleksi ikat rambut dan mengambil ikat rambut biru muda. Setelah menguncir rambut panjangnya, Shyntia naik ke atas kasur untuk melipat selimut dan merapikan kasurnya. Saat yakin kasur sudah rapi, Shyntia berbalik dan membuka lemari putih yang berisi pakaian dan celana. Sehabis memilih-milih, gadis itu memutuskan untuk mengambil blus biru dongker dengan celana panjang coklat. Shyntia membawa pakaian tersebut ke kamar mandi.
Satu jam kemudian di kamar no 1048 Hotel Wilson, Barry yang baru saja selesai mandi dan mengenakan handuk kimono krem, menggosok rambutnya yang masih basah perlahan dengan handuk putih. Setelah rambutnya kering, Barry membuka lemari coklat kemudian mengambil kaos putih polos dengan celana denim biru muda. Saat sudah berganti baju, suara dering ponsel terdengar. Barry mengambil ponsel yang diletakkan di atas laci coklat samping tempat tidur. Dari layar ponsel terlihat nama adiknya lalu dia menjawab panggilan telepon dari Shyntia.
"Halo, Barry. Selamat pagi."
"Pagi, Shyntia. Saat ini, aku berada di kamar nomor 1048. Semalam, Paman Kenjiro dan aku bergantian mengawasi Ruby. Sepuluh menit lagi waktunya giliranku untuk mengawasi Ruby lagi."
"Oke, Barry. Jangan lupa jam 4 sore kamu harus bersiap untuk acara lelang. Kamu sudah mandi kan?"
"Sudah."
"Bagus. Sekitar jam 2 siang, akan datang paket berisi pakaian yang harus kamu kenakan di acara lelang. Sekedar informasi tambahan, akan ada banyak orang terkenal seperti artis dan politikus dari berbagai negara yang menghadiri acara lelang ini."
"Apa wartawan juga akan hadir?"
"Tentu saja tidak. Lagipula hanya orang yang memiliki kartu undangan resmi saja yang bisa mengikuti acara lelang. Sejauh ini, tidak ada tamu di luar undangan yang bisa masuk."
"Lalu apa peranku di acara lelang?"
"Tidak ada. Kita hanya akan menikmati acara lelang sambil memperluas koneksi."
"Tentu."
"Baiklah. Kurasa sekarang sudah waktunya kamu mengawasi Ruby. Sampai bertemu di acara lelang."
"Ya. Sampai bertemu nanti."Barry menggenggam ponselnya lalu keluar dari kamar menuju kamar no 1047. Dengan perlahan, Barry mengetuk pintu kamar sambil berkata,"Kenjirō ojisan, watashi wa barīdesu. ( Paman Kenjiro, ini saya Barry.)" Terdengar suara serak dari dalam menjawab,"Chōdo haitte kudasai. ( Masuk saja, Nak.)" Barry masuk ke kamar dan melihat Kenjiro sedang duduk di bangku coklat sembari menatap tajam gadis berambut pirang yang terlihat ketakutan di tempat tidur. Kenjiro berdiri kemudian menepuk bahu Barry,"Kondo wa anata ga kono shōjo o mimamoru bandesu. Chūshoku-go ni modorimasu. ( Sekarang giliranmu untuk menjaga gadis ini. Aku akan kembali setelah makan siang.)"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Me & My Family
Teen Fiction‼️Dilarang keras plagiat/menjiplak cerita ini karena ini murni pemikiran dan ide sendiri ‼️ Seorang calon pewaris utama Grup Wilson yang bernama Barry Wilson memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta internasional di New York, Ame...