* Haloo guys. Ini cerita pertamaku jadi apabila ada kesalahan, mohon kritik dan saran untuk perbaikan dan juga biar aku semakin berkembang kedepannya. Tolong juga buat vote, komen dan share biar aku makin semangat buat update ceritanya. 😘
HAPPY READING! 🥰 *
Elena menghampiri meja resepsionis lalu berkata kepada petugas wanita yang ada di sana,"Aku sudah memesan ruangan VIP atas nama Elena Wilson." , petugas itu memeriksa buku tamu kemudian keluar dari meja,"Mari ikuti saya." , Elena berjalan mengikuti petugas tersebut sementara kuikuti mereka dari belakang. Kuamati interior ruangan restoran ini dan tampak begitu mewah. Kurasakan seseorang berjalan di belakangku dan ketika ku menoleh ke belakang, rupanya Henry. Setelah berjalan sekitar 5 menit, petugas wanita tersebut berhenti di depan pintu coklat lalu membukakan pintu itu,"Ini ruangan VIP yang sudah Anda pesan, Nona Wilson.", Elena tersenyum kemudian membuka tasnya lalu memberikan beberapa lembar uang kepada petugas tersebut,"Ambillah uang ini sebagai bayaran jasa." , petugas wanita itu menerima uang yang diberikan Elena,"Terima kasih." , kami bertiga langsung masuk ke ruangan itu.
Shyntia langsung berdiri dari kursinya saat melihat kedatangan kami. Adikku mengenakan gaun tali silang biru gelap selutut dengan sepatu bot hitam. "Selamat datang.", setelah mengatakan itu, Shyntia kembali duduk. Mejanya berbentuk bundar lalu terdapat lima kursi. Elena duduk di samping kiri Shyntia, ku duduk di samping kanan Shyntia sementara Henry duduk di seberang Elena. Elena membuka kacamatanya kemudian menatap Shyntia,"Apa kamu sudah memesan makanan?" , Shyntia menggeleng,"Belum. Lagipula satu orang belum datang." , Elena meletakkan tangannya di meja,"Kalau begitu, kita tunggu dulu kedatangan dia baru kita pesan makanan." Selang 10 menit kemudian, seorang wanita masuk ke dalam ruangan. Wanita ini berambut hitam panjang, mata coklat, kulit kecoklatan dan mengenakan gaun abu putih selutut dengan mantel bulu coklat sembari membawa amplop coklat.
Wanita itu berkata,"Maafkan aku. Aku agak terlambat datang kesini. Ada yang harus kulakukan terlebih dahulu." , kulihat Elena menatap wanita itu,"Adik laki-lakiku yang sebelumnya tinggal di Jepang juga ada disini. Ini pertama kalinya kalian bertemu." , Elena menatapku,"Ayo perkenalkan dirimu." , ku berdiri dari kursi kemudian menghampiri wanita itu. Kuulurkan tangan kananku,"Perkenalkan namaku Barry Wilson. Aku baru sebulan lebih tinggal di kota ini." , wanita itu memindahkan amplop coklat yang digenggamnya ke tangan kirinya lalu menjabat tanganku,"Namaku Rasya Aurelia. Aku berasal dari Indonesia dan aku datang kemari untuk melakukan tugas. Suatu kehormatan bagiku bisa bertemu denganmu, Barry Wilson." Ku mengangguk lalu melepaskan tanganku dan kembali ke kursi tempat ku duduk. Elena berkata, "Baiklah karena semua sudah datang, kita bisa memesan makanan.", kemudian Elena menekan bel yang ada di atas meja. Seorang pelayan pria masuk ke dalam sambil membawa buku hitam dan tablet. Pelayan tersebut berkata," Selamat malam. Saya Axel yang mendapat tugas untuk melayani Anda semua. Ini buku menunya." , pelayan tersebut memberikan buku menu itu kepada Elena.
Elena membuka buku menu dan tidak lama kemudian, Elena memutuskan untuk memesan dua paket shabu-shabu dengan empat nasi putih, satu tenderloin steak, satu spicy beef toast, tiga mixed smoothie, satu ice americano dan koktail. Pelayan yang bernama Axel mengulang pesanan kemudian pergi. Elena berdiri dari kursi kemudian berjalan hingga berada di bawah jam dinding,"Mulai saat ini, semua yang kita lakukan direkam dan rekaman akan diserahkan pada bos utama." , Rasya mengeluarkan beberapa lembar foto dari dalam amplot coklat kemudian menyusun foto itu di meja. Kulihat foto-foto tersebut dan ternyata itu merupakan foto Robert Cruiz. Dalam satu foto, terlihat jelas bahwa terdapat busa putih di sekitar mulut Robert.
Rasya berkata,"Foto-foto ini kudapatkan dari rekaman CCTV setelah Barry dan Shyntia melaksanakan tugas mereka. Racun ikan buntal dan racun katak panah yang dicampur ini memberikan reaksi 15 menit setelah disuntikkan. Setelah Robert kejang dan mulutnya mengeluarkan busa putih, dia mengalami kejang dan gagal jantung selama 2 menit dan setelah itu, Robert meninggal. Jadi total waktu reaksi dari racun ikan buntal dan racun katak panah adalah 17 menit. Reaksinya lebih lambat dari yang diharapkan." , Elena berkata,"Lalu bagaimana dengan hasil autopsi?" , kali ini Henry yang menjawab,"Hasil autopsi diperkirakan akan selesai besok. Dan aku akan segera mengambilnya." , Elena mengangguk,"Segera kirimkan laporan autopsi kepada ibuku begitu kamu mendapatkannya." , Henry mengangguk. Rasya mengambil foto-foto Robert kemudian memasukkannya kembali ke dalam amplop coklat.
Pintu terbuka dan beberapa pelayan mengantarkan makanan yang dipesan. Kulirik Shyntia yang tidak mengatakan apapun. Elena duduk kembali di kursinya. Setelah pelayan selesai mengantar semua pesanan dan menutup pintu, Elena berkata,"Sekarang waktunya makan malam." , dan kami semua makan dalam diam. Sambil makan, dalam benakku, ku merasa sangat kagum dengan cara kakakku memimpin acara makan malam ini. Setelah semua makanan habis, ku dan Shyntia menumpuk piring menjadi satu tumpukan di bawah meja. Adikku tampak senang,"Sekarang giliranku." , Shyntia mengambil kantong coklat yang berada di bawah meja kemudian meletakkan kantong itu di meja lalu mengeluarkan tiga amplop hitam kecil dengan satu amplop coklat panjang. Shyntia berdiri lalu memberikan satu amplop hitam padaku dan satu amplop hitam kepada Rasya.
Gadis itu duduk kembali di kursinya dan berkata,"Hari Jumat besok akan ada pesta penayangan perdana premiere film "Between World and Hell" di Dream Hotel. Acara dimulai jam 6 sore. Barry, bukalah amplopnya." , kubuka amplop hitam tersebut dan namaku terpampang di undangan itu. Kutatap Shyntia,"Jadi aku, kamu dan Rasya akan menghadiri pesta premiere film?" , Shyntia mengangguk,"Tepat sekali.", kemudian Shyntia membuka amplop coklat dan terdapat beberapa lembar kertas. Shyntia menyerahkan kertas itu padaku lalu kubaca. Kertas itu berisi profil Jason Crane, sutradara film "Between World and Hell". Kusimpan kertas itu di meja,"Apa yang harus kulakukan? Membunuh sutradara ini?", Shyntia menggeleng lalu Elena berkata,"Barry, ini adalah tugas keduamu. Kali ini, tugasmu hanya mengamati setiap tamu yang hadir di acara perilisan film itu. Salah satu tamu yang datang adalah anggota organisasi yang belum pernah kamu temui. Kamu dianggap lulus dari tes kedua ini apabila kamu bisa mengetahui dengan benar siapa anggota tersebut." Rasanya lebih mudah dibanding tugas pertama,"Hanya itu?" , Elena menyilangkan tangannya,"Ya. Hanya itu."
Dengan penuh percaya diri, kukatakan,"Aku pasti akan lulus tes kedua." , Elena tersenyum bangga,"Baguslah." , ku terpikir satu hal,"Lalu saat ku sudah yakin bahwa orang itu adalah anggota organisasi, kepada siapa ku harus lapor?" , Shyntia mengangkat tangannya,"Beritahu aku saat kamu merasa bahwa dia adalah anggota. Lalu selama acara berlangsung, kamu harus selalu di dekatku." , ku mengangguk,"Rasanya lebih mudah dibanding tugas pertama." , kuamati Henry dan Rasya kemudian mengingat apa yang Aoko Sugimura katakan.
"Aku yakin bahwa ku bisa lulus dari tes kedua ini namun apa yang terjadi apabila aku gagal menebak siapa anggota itu.", ucapku setelah menyadari bahwa Rasya tidak tampak seperti orang jahat. Elena menatapku lembut,"Kamu tidak perlu khawatir. Kami akan memberikan tugas lain apabila kamu gagal dalam tugas ini." , ku merasa senang mendengarnya,"Terima kasih, Elena. Lalu bisakah kuberitahu apa yang kuketahui tadi siang?", Elena menjawab,"Ya. Kamu bisa mengatakannya." Ku berdeham lalu memberitahu bahwa di sekolah, ku bertemu dengan anggota organisasi bernama Aoko Sugimura. Baik Shyntia, Henry dan Rasya, ketiganya tampak terkejut.
Ekspresi Shyntia mengeras,"Barry, kalau lain kali kamu bertemu dengan orang yang berkata bahwa mereka anggota organisasi dan kamu belum pernah bertemu mereka sebelumnya, katakan saja bahwa kamu tidak tahu apapun mengenai itu." Kuhela napas,"Setidaknya beritahu alasannya padaku." , Henry menatapku lekat,"Tidak ada satupun anggota organisasi yang tahu siapa bos mereka kecuali sepuluh anggota tertinggi di organisasi. Aku, Rasya, Elena, Shyntia, Niccola Davis, Ludolf Hessen dan Daiichi Hiro merupakan bagian dari sepuluh anggota tertinggi. Tiga orang lainnya belum kamu temui namun kamu akan segera bertemu dengan mereka. Jadi selain kami, sebaiknya kamu tidak memberitahu bahwa kamu juga bagian dari kami.", kuminum minumanku sampai habis lalu berkata,"Baiklah. Akan kuingat itu dengan baik."
Rasya mengeluarkan kartu kredit dari dalam mantelnya,"Untuk makan malam kali ini, aku yang akan bayar." , Elena menatap Rasya,"Terima kasih untuk makan malam kali ini." , Elena berdiri kemudian Shyntia dan Henry berdiri bersamaan. Elena berkata,"Pertemuan kali ini selesai." ku berdiri dari kursi lalu kami berempat meninggalkan ruangan bersamaan sementara Rasya berjalan di belakang. Elena berkata kepada Henry,"Bawakan mobil ke depan restoran lalu biarkan aku yang mengemudi." , Henry mengangguk mendengarnya. Shyntia mengenggam tanganku dan kulirik wajah adikku yang datar. Elena berhenti kemudian menoleh ke belakang lalu menghampiri Rasya dan membisikkan sesuatu kepada wanita itu. Elena menatapku dan Shyntia bergantian,"Ayo kita ke luar dan menunggu Henry datang." Setelah mengatakan itu, Elena berjalan terlebih dahulu dan ku bersama Shyntia berjalan di belakangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Me & My Family
Fiksi Remaja‼️Dilarang keras plagiat/menjiplak cerita ini karena ini murni pemikiran dan ide sendiri ‼️ Seorang calon pewaris utama Grup Wilson yang bernama Barry Wilson memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta internasional di New York, Ame...