Ketegangan yang tercipta membuat Ayla sungguh-sungguh merutuki kebodohannya.
Rasanya dia ingin memotong lidah agar tidak melakukan kebodohan ini, harusnya dia menarik lagi kata-kata tersebut.
Ada perasaan menyesal, malu, sedih, sakit hati. Emosi bercampur seperti baling-baling Doraemon yang berputar di kepalanya menatap pada lawan yang juga shock dan menatapnya tak percaya.
Sudah berkali-kali hatinya dipatahkan tapi ekspresi shock yang Auden tunjukkan membuat Ayla retak seribu, rasanya ingin menjadi debu di jalanan dan dihamburkan saja karena sudah tak punya muka lagi.
"M-maaf! Aku tidak bermaksud seperti itu. M-maaf kalau aku benar-benar tak tahu diri," ucap Ayla sungguh-sungguh sambil meremas tangannya yang terasa dingin tapi juga keringat di saat bersamaan.
Auden mengangguk paham.
Kepalanya terus tertunduk untuk tidak memuntahkan lahar panas yang keluar, tapi akhirnya dia kalah dan pandangannya kabur.
"A-aku tidak akan meminta yang aneh-aneh, anggap saja aku tidak pernah meminta apa-apa."
Ibu hamil itu tersenyum palsu sambil menyeka air matanya.
Ah! Kenapa dia begitu impulsif?Melakukan kebodohan demi kebodohan yang membuat posisinya kian tidak berharga dari Sandra yang selalu unggul.
Lagian, kenapa saingannya harus spek Sandra? Kenapa bukan orang-orang biasa sama seperti dirinya? Atau tidak usah ada saingan sama sekali.
Saat melihat punggung tangannya basah Ayla terus saja tak bisa menahan kesedihannya. Malu juga, patah hati.
Auden masih berdiri dalam ruangan yang sama, walau tidak mengeluarkan sepatah kata hanya menatap Ayla sambil terdiam. Tidak bereaksi apa-apa ketika istrinya menangis.
Ketika kembali mengangkat kepala dia langsung berlari ke kamar dan ingin melanjutkan tangisannya. Ayla benar-benar dibuat patah hati olehnya.
"Kamu bodoh bangat. Kenapa kamu harus merasa jika dia bisa mencintai kamu? Itu adalah hal mustahil yang tidak akan pernah terjadi," maki Ayla pada diri sendiri.
Rasanya ingin menggali kuburan untuk diri sendiri. Harusnya dia tahu cara mainnya jika Auden mencintainya adalah kemustahilan.
"Aku selalu tak tahu diri dan terkadang merasa kamu juga mencintaiku, ternyata aku hidup dalam ilusi selama ini."
Sakit! Sakit sekali.
Tapi, Ayla juga merasa begitu malu mengira semua perhatian yang laki-laki itu beri adalah mungkin ada perasaan yang tertanam. Dia salah!
Bentuk perhatian yang laki-laki itu beri karena bentuk tanggung jawab karena dia telah melahirkan anak untuk Auden.
"Sejak kapan manusia hina seperti aku ini layak dicintai?" Wanita itu meremas dadanya yang terasa begitu perih, sesak. Dia hanya punya sosoknya tapi tidak dengan hatinya.
"Mungkin memang sudah saatnya aku pergi, dan mencoba untuk menghilangkan semua perasaan ini walau butuh waktu."
Ayla menengadah ke atas sambil menarik napas dengan dada yang terasa begitu berat. Cinta sepihak ini benar-benar menyakitkan.
Wanita itu jadi berandai mungkin saja dia tiba-tiba dapat keajaiban agar secantik Sandra agar Auden melihat ke arahnya.
Sedari kecil Ayla punya self esteem yang rendah dan sikap Auden membuatnya merasa tak punya harga diri sama sekali. Merasa tidak layak pada siapa pun, merasa begitu hina, merasa jadi orang paling menyedihkan.
"Aku tidak pernah jatuh cinta seumur hidupku, aku selalu membatasi diri agar tidak pernah jatuh cinta karena manusia hina seperti aku tidak layak dicintai siapa pun.

KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU INGIN CERAI!
عاطفيةKamu hanya punya dua pilihan; MENCINTAIKU atau MENCERAIKANKU! ___ SEASON DUA CERITA BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU. BACA DULU CERITA PERTAMA.