Clarissa terkejut untuk kesekian kalinya. Jadi Jayden Mahardika adalah Ayah Mark? Ya Tuhan fakta apa ini? Tapi kenapa media tidak memberitakan berita sebesar ini?
"Ini agak rumit" Jelas Tyana.
"Aku adalah istri pertama Jayden sebelum Clara Aditama. Kami bercerai saat Mark masih kecil. Clara adalah istri kedua Jayden"
Istri kedua? Fakta apa lagi ini?
Tyana menarik nafas dengan berat. "Aku adalah wanita miskin, sebuah keberuntungan bisa bertemu dan mengenal Jayden sampai kami akhirnya menikah. Dia dulu adalah pria yang baik dan hangat. Sungguh Nak"
Wajah Tyana tampak sendu saat mengingat masa lalu.
"Ibu Jayden menentang pernikahan kami. Seluruh keluarganya tidak menyukaiku. Kami menikah lama tapi tidak kunjung mendapatkan keturunan"
"Pernikahanku dan Jayden berada di titik jenuh untuknya. Ibu Jayden mengusulkan agar anak temannya menjadi istri kedua Jayden sekaligus yang akan di kenal oleh publik"
Mata Clarissa ikut berkaca-kaca. Bibi Tyana menikah dengan Jayden tapi tidak ada satu orangpun yang tahu, tapi malah istri kedua Jayden yang diketahui oleh publik. Orang-orang bahkan tidak ada yang mengenali Mark sebagai anak dari Jayden. Selama ini keluarga Mahardika benar-benar mengasingkan Bibi Tyana dan Mark seolah-olah mereka berdua bukan bagaian dari keluarga itu sendiri. Lalu bagaimana dengan hati Tyana? Bagaimana dengan perasaan Mark?
"Tapi Tuhan memberiku sebuah hadiah istimewa. Aku mengandung Mark dan berhasil melahirkan bayi kecilku ditengah-tengah rasa sakit dan lelah yang aku rasakan" Di balik air mata yang mengalir sebuah senyum indah dan tulus terukir dari bibir Tyana.
"Anakku lahir Clarissa, dia anak yang baik sejak dari dalam kandungan, dia tidak pernah sekalipun merepotkanku" Tyana menjeda ucapannya.
"Mungkin karena dia tahu bahwa yang ia miliki di dunia ini hanyalah aku. Tapi sayangnya dunia terasa tidak adil untuknya karena terlahir dari seorang wanita miskin dan lemah sepertiku" Air mata Clarissa menetes.
"Di tengah-tengah itu Clara berhasil melahirkan seorang pewaris untuk keluarga Mahardika. Jeriko namanya, Anak kecil tampan yang begitu beruntung karena mendapatkan seluruh kasih sayang keluarganya. Karena rasa sakit yang Mark rasakan aku berusaha menjadi kuat untuk anakku. Aku dan Jayden pada akhirnya bercerai. Aku membawa Mark pergi, kami tinggal di desa tempat Bibiku tingggal"
Hati Clarissa serasa diremas mendengarnya. Membayangkan Mark kecil yang disakiti oleh keluarganya sendiri membuat air matanya semakin deras.
"Aku menyesal dia tumbuh dalam kemiskinan bersamaku. Mark harus bekerja keras karena mempunyai Ibu sepertiku"
Clarissa lantas memeluk Tyana yang menangis. Mereka terisak berdua. Clarissa tidak bisa membayangkan menjadi Tyana. Ia yakin Bibi Tyana pasti telah memendam rasa sakit ini selama bertahun-tahun lamanya.
Clarissa juga menyesal sekaligus merasa bersalah pada Mark karena sudah mengatakan bahwa Mark egois padahal ia tidak tahu apapun yang terjadi dan apa saja yang telah Mark lalui karena keluarga Ayahnya tidak menginginkannya.
"Tidak Bibi, Mark sangat menyayangimu. Dia bahagia memilikimu sebagai Ibunya"
-
-
Keesokan harinya. Di kediaman keluarga Mahardika terjadi keributan kecil. Jayden terlihat sangat marah pada Diana.
"Untuk apa kamu membela berandal itu Jayden? Bahkan kamu berani berteriak pada Mamamu sendiri!"
Tangan Jayden mengepal kuat "dia anakku Ma! Jangan pernah Mama mengganggunya atau berkata buruk pada anakku!"
"Anakmu hanya Jeriko!" Teriak Diana kencang. "Aku tidak akan mencabut gugatanku pada berandal itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
FanfictionMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya. Markhyuck Gs Mature! #...