𖤛𖤛𖤛Ketukan flatshoes Mama Evi terdengar di rumah megah milik kakak sulungnya. Setelan kasual membuat wanita itu berkali-kali lipat lebih cantik dan feminim, walaupun kenyataannya tidak. Ini masih jam 6 pagi, ia hanya ingin mengecek sang keponakan yang kemarin sempat tumbang karena disebabkan oleh hujan petir yang berlangsung hingga tengah malam tadi.
Trauma. Gadis itu mempunyai trauma mendalam dengan hujan dan petir. Hingga sekarang, trauma itu tak kunjung hilang juga. Dulu saat masih berumur 3 tahun, Joe pernah dikunci di luar rumah malam-malam oleh Ayahnya karena menganggu Ayah yang sedang bekerja. Saat itu pula hujan disertai gemuruh guntur dan kilat turun membuat Joe yang sendirian ketakutan di beranda rumah. Tak hanya itu, menginjak 3 tahun setelahnya—tepat saat Joe berumur 6 tahun—ia dimarahi habis-habisan oleh kedua orang tuanya, bahkan Ayah tidak segan untuk melukis luka di tangan lembutnya hingga membuat Joe menangis keras bersama hujan petir yang terdengar. Masa-masa SMP Joe juga tetap begitu. Seringkali Ayah dan Bunda menghukumnya, lalu sedetik kemudian hujan bersama suara guntur yang keras tiba. Mereka bilang hujan petir saat itu merupakan hukuman dari Tuhan dan sesuatu yang menyeramkan atas “kesalahan” yang diperbuatnya. Semenjak saat itu, Joe bermusuhan keras dengan yang namanya hujan dan petir. Hujan dan petir menjadi trigger bagi Joe untuk mengingat semua kejadian malang yang menimpa dirinya. Namun ada satu hal yang membuat Joe benar-benar benci kepada hujan dan guntur ....
.... yaitu saat Jessalyn menghembuskan nafas terakhirnya namun Joe justru tidak bisa menemaninya karena ia terjatuh tergelincir di jalanan yang licin sebab dibasahi hujan. Ketika sampai di rumah sakit dengan berdarah-darah, ia hanya mendapati Jessalyn dengan kain putih yang menutup tubuhnya. Saat itu juga Joe berteriak kesetanan dan mengamuk di depan ruangan Jessalyn sampai ibu Jessalyn bergerak menenangkannya yang menangis marah.
Setiap tempat yang ada Jessalyn, di situ harus ada Joe juga. Keduanya sudah sangat akrab layaknya sepasang saudari, tetapi justru keduanya dipisahkan oleh takdir Tuhan yang merenggut Jessalyn tanpa persiapan dan kata ikhlas dari Joe.
Mama Evi tertawa miris dilangkahnya yang memijaki tangga. Meski terlampau hafal dengan semua tingkah Joe dibanding Bunda, Mama Evi juga masih perlu banyak belajar untuk menafsirkan keponakannya itu dengan cermat. Topeng gadis itu terlampau banyak sampai banyak orang salah paham terhadapnya, termasuk keluarganya sendiri.
Cklek
"Loh? Mama?" Joe yang hendak memijak satu tangga mengurungkan niat dan memandang heran Mama Evi yang menghampirinya.
Mata Mama Evi memindai penampilan Joe dari atas hingga bawah. Rambut diikat satu, menyampirkan jaket varsity di pundak, memakai setelan seragam, menenteng tas, dan mengenakan sepatu sneakers dari brand mahal.
Satu alis Mama Evi naik satu dan menatap Joe heran. "Anak sulung Mama, tiba-tiba banget ganti sepatu?" tanyanya. Pasalnya, Joe ini tipe-tipe orang yang menggunakan benda sampai rusak dulu baru diganti.
Joe mendengus pelan. "Rusak, Ma. Kalau sobek sih nggak apa-apa, lah kemarin pas aku lagi rapiin malah jebol. Sepatunya udah nyerah kali ya bertahan sama aku," gumamnya di akhir kalimat.
Sontak Mama Evi tertawa dibuatnya. "Besok deh ke mall sama Mama buat cari sepatu baru, sekalian beli baju juga. Oke, nggak?" ajaknya.
"Wih, oke tuh. Joe butuh kemeja baru, soalnya udah pada kekecilan semua. Tapi jangan besok ya, Ma. Besok aku mau solo party di apartemen." Netra Joe berbinar, namun akhirnya cengengesan dan menatap tak berarti ke arah Mama Evi.
Gedikan bahu Mama Evi tampilkan. "Yakin mau sekolah?" tanya Mama Evi setelahnya.
Joe mengangguk yakin. "Yakin dong. Hari ini ada pendaftaran ekskul musik, jadi aku harus gercep buat jadi pendaftar pertama!" tuturnya bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Kosong [Choi Hyunsuk x Kawai Ruka]
RandomNOT A HORROR STORY!!! Joe adalah seorang introvert yang memiliki banyak trauma karena perlakuan tak manusiawi dari kedua orang tuanya dan juga karena kehilangan sahabat terbaiknya. Joe bisa mengubah auranya tergantung tempat yang tengah ia pijaki. M...