BAB-46 peramal handal

903 73 7
                                    

Happy reading 💞

Kalo suka jangan lupa vote dan kalau bisa komen di setiap paragraf ya man teman hehehe, vote dan komen kalian berharga banget buat penulis 🫶

matahari mulai memancarkan dirinya, langit yang sangat cerah membuat sebagian orang sangat bersemangat

"assalamualaikum Ning" ucap Alvina yang berjalan seorang diri ke kantor pengasuh putri

"Ning?" panggil Alvina yang menyadari bahwa rara sedang melamun, ia melambai lambaikan tangan nya

"e-eh kenapa al?" tanya rara yang menyadari keberadaan Alvina

"engga Ning, saya masih pusing dan sedikit demam dari kemarin, karna bosen saya gak ada kegiatan jadi saya kesini aja sekalian sama bilang terimakasih sama Ning"

"terimakasih sudah mau nolong saya kemarin Ning, dan kalau boleh tau kenapa Ning rara melamun? apa ada masalah? maaf lancang" imbuh Alvina

"enggak kok al, saya baik baik aja" ujarnya, lalu menyibukkan diri melihat absensi santri putri yang mengikuti sholat shubuh hari ini

"oh iya Ning, hari ini keluarga ndalem ada acara apa? kok banyak mobil di depan ndalem?" tanya alvina, topik pembicaraan nya kini tiba tiba sangat banyak

"mobil?" tanya rara mengeryitkan dahinya

ia berjalan mengintip ndalem, melihat beberapa mobil telah berjejer rapi di dekat ndalem "sejak kapan ada mobil di depan ndalem?" gumam rara, ia merasa baru saja ia tiba di kantor pengasuh putri

ia kembali duduk di depan Alvina, kedua mata mereka saling bertatapan namun Alvina segera memalingkan pandangan nya

"kamu tumben sekali disini, apa tidak ada kegiatan?" tanya rara yang menyadari bahwa ini adalah waktunya santri santri untuk sholat Dhuha

"engga Ning, kebetulan saya hari ini libur jadi sengaja kesini" balas Alvina yang hanya di angguki oleh rara

"kamu ada hubungan apa dengan gus Raf-" ujar rara yang terhenti

"assalamualaikum!" salam seorang perempuan, wajahnya terlihat sangat polos dan sangat ceria

"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" balas rara seraya melihat ke arah perempuan itu

"alea?!" ucap rara yang terkejut dan senang melihat teman lamanya. rara pun langsung berlari seraya memeluk alea

"kangenn" ujar alea dengan suara yang lirih, air matanya hampir jatuh

"duduk duduk sini" ajak rara

setelah rara dan alea duduk, kini alea dan Alvina sama sama berhadapan dengan rara

Alvina pun mencium tangan alea dengan senyuman nya

"cepet banget kesini, bukanya seminggu lagi ya al?" tanya rara yang tak tahu apa apa

"aku kesini sama ustadz Ali lebih awal, nanti malam akan ada tamu di ndalem yaitu Gus ahmad dari Jombang" jelas alea

"Gus ahmad dari Jombang? emang ada perlu apa beliau?" tanya rara, tanpa sadar Alvina mendengarkan cerita dari kedua teman lama itu

Alvina yang merasa tak enak pun segera berpamitan "Afwan Ning, saya izin pamit, maaf saya lancang, tidak sengaja mendengarkan obrolan Ning" ujarnya

"eh iya, maaf ya al" balas rara yang tak enak, sejak alea datang ia hanya berfokus kepada alea

"tidak apa apa Ning, saya pamit assalamualaikum" salam Alvina, ia segera keluar dari kantor pengasuh putri tak lupa menutup pintu nya

"waalaikumsalam"

AL-WAQIAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang