Rencana 1

54 1 0
                                    

"Halo an"

"Halo kak Virya... apa kabar kak?"

"Baik... tumben sekali kamu menanyakannya? Ada apa an.?"

"Ini kak... Hmmm... aku sudah tahu apa alasan kak Rio putus sama kakak"

"Benarkah?! Lalu apa alasannya??"

"Um.. panjang banget kalau di ceritain kaak. Kita ketemuan aja ya biar seru.."

"Ohh.. oke oke An. Ketemu dimana kita?"

Tanya kak Virya yang nampak sudah tak sabar lagi untuk bertemu dan mendengar semuanya. Dalam hati aku hanya terkikik kecil mendengar suara tergesa-gesa kak Virya. Seakan rencanaku akan berjalan lancar. Kemudian dengan yakin ku sebutkan alamat tempat kami,... ups maksudnya tempat mereka bertemu... Dan dengan cepat kak Virya menyetujuinya tanpa rasa curiga sedikit pun. Okee.. korban selanjutnya kak Rio!

Dengan tersenyum-senyum sendiri, aku mulai melangkah, berjalan lurus-lurus mendekati pintu yang perlahan semakin dekat itu. Pintu siapa lagi kalau bukan pintu kamar kak Rio (?) begitu sudah berdiri tepat di depan pintu kamar kak Rio, dengan pasti ku ulurkan tinjuku lurus-lurus ke arah pintu, lalu mengetuknya tiga kali. Dan setelahnya langsung terdengar sahutan dari kak Rio.

"Siapa? Ani ya? Masuk aja An"

Begitu ada perintah masuk dari kak Rio, tanpa ragu-ragu lagi aku membuka pintu itu, dan langsung ku dapati kak Rio yang nampaknya baru saja selesai berpakaian sehabis mandi.

"Wah kebetulan kak. Ayo kita keluar yuk"

"Kita? Keluar?"

Tanya kak Rio dengan dahi mengkerut seperti itu. Seakan tidak percaya aku baru saja mengajaknya keluar. Kenapa? Memangnya ada yang aneh ya?

"Iyaa.. Kitaa Keluaar... Ayook!"

Tegasku lagi yang sudah tak sabar melihat kakak tanpa respon sedikit pun itu, langsung saja ku tarik-tarik tangan kakak berjalan keluar dari kamarnya. Awalnya ia seperti masih ragu-ragu untuk berjalan keluar, dan sedikit menahan tubuhnya. Tapi karena terus ku paksa keluar, akhirnya dia mempasrahkan tubuhnya ku tarik keluar.

"Tumben kamu ajak kakak keluar? Pasti ada sesuatu yaa."

Ucapnya saat berada di dalam mobil lagi-lagi dengan tampang curiga itu.

"sesuatu apa?? Aku cuman ingin keluar cari angin! Bosen di rumah terus kak. Pikiran mumet!"

Jawabku seadanya dengan sedikit ku tambah bumbu-bumbu. Yang penting kami pergi dulu dari sini! Sesaat kakak masih memandangku tak percaya. Tapi kemudian ia pasrah juga dan mengikuti alur rencana ku. Yes! Semoga hari ini adalah hari yang baik!

***********************

"Ngapain kita ke sini An? Kamu mau habisin uang kakak ya?"

Ucap pria itu setelah memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah restaurant yang ~tanpa ia sadari~ menjadi tempat mereka berdua bertemu. Masih dengan tampang curiga itu. Ternyata kakak belum sepenuhnya percaya!

"Bawel! Aku yang traktir deh. Huh .."

"Hahaha.. Iya iya... Kakak bercanda... Karena kamu sudah mau mengajak kakak ke sini, kakak yang traktir deh."

"Ya harus doong hehe"

"Haha... Dasaarr."

Tanpa banyak cengkonek lagi, kami pun memasuki pintu restaurant itu. Dan langsung di sambut salah satu pelayan yang sudah stand by di depan pintu. Kami langsung dibawanya ke meja yang kosong. Meja yang khusus untuk dua orang. Tidak lebih! Yah.... Setengah rencana sudah berhasil! Sekarang tinggal nunggu kak Virya. Sudah dimana ya dia?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang