Part 12
Cklek
Kroni langsung turun dari mobilnya begitu sampai dirumahku. Baru saja aku hendak membuka pintu mobil, kroni dengan cepat membukakannya untukku sebelum sempat aku menyentuh pegangan pintunya. Aku hanya tersenyum tipis padanya. Dan berjalan pergi memasuki gerbang bahkan tanpa kusadari, tak ku bantu bukakan gerbang rumahku lebar supaya dia dapat memasukan mobilnya.
Bodoh! Bodoh! Bodoh!
Gumamku dalam hati. Namun aku hanya menunggunya kikuk didepan pintu rumah sampai dia selesai menutup pagarnya kembali. Setelahnya, kami memasuki rumah bersama. Ku lihat ibu yang sudah menunggu kami untuk makan malam dengan hidangan yang dipastikan lezat rasanya. Sayang kakak tidak berada dirumah untuk waktu 2 minggu ini.
Kami pun berkumpul dimeja makan dengan masing-masing telah menyantap makanannya. Suasana tampak hening dan canggung. Seolah tak ada yang punya cerita untuk dibagikan. Cerita kami tadi di pasar malam? Oh no.no.no kami sudah sepakat untuk tidak membicarakannya dengan siapapun dulu.
"Bagaimana kuliahnya?"
Tanya mama memecah keheningan.
"O.. Oh. Ohhh seru tante! hahaha."
Kroni menjawab ibu sembari tertawa yang terlihat sekali dipaksakan. Seru? Apanya yang seru? Memangnya habis main outbond atau tornado ?
"Ohya? Ehm. Bagus dong. Memangnya apa saja yang sudah terjadi?"
Tanya mama seolah mewakili pertanyaanku. Aku tersenyum kecil melihat tingkah kroni yang terlihat gugup mencari-cari akal. Gottcha! Gumamku terkekeh dalam hati.
"Iya tante.. Tau nggak tante.. Masa yaa.."
Kroni mulai dengan karangan ceritanya yang mungkin telah didapatkannya sehabis melamun tadi. Aku hanya menunduk mendengarkan cerita dongengnya sambil terus menyantap makananku. Kronii.. Kronii..
Selesai makan, aku duduk berdiam diri didalam kamar. Duduk diatas kasur tinggiku. Pikiranku kembali pada 'hubungan' yang baru saja resmi terjalin tadi sore. Aku tidak tahu, apakah keputusan yang ku ambil ini tepat? Berapa kalipun aku memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaanku satu itu, aku tetap tidak akan mendapatkan jawabannya. Terus aku harus gimana??? Tuhan ... Tolong aku...
Dengan pasrah ku tarik selimutku menutupi seluruh tubuhku dan kemudian memejamkan mata. Hanya itu yang dapat kulakukan saat ini.
***************
Sudah beberapa hari ini sejak kakak muncul tiba-tiba di kampus ini, semua penghuni kampus tersenyum dan terkadang menyapaku setiap kali aku menampakan diri di lorong-lorong kampus. Hal ini tidak membuatku bahagia maupun bangga sedikitpun seperti orang-orang umumnya. Hal ini malah membuatku yang tak pernah merasa nyaman kini merasa terancam. Seolah seluruh kampus siap mengambil hatiku kemudian memelorotiku.. Bukan.. Uangku tepatnya, suatu saat nanti kapanpun aku lengah. Tapi untuk kali ini aku tidak akan tertipu oleh tipu muslihat seperti itu lagi! Oleh karna itu aku terus manjaga jarak dan bersikap acuh pada mereka semua. Tidak semuanya.. Hanya kroni, -Aku tak percaya mengatakan ini tapi- pacar baruku itu ku coba untuk selalu memperhatikannya. Mungkin sikapku ini akan menimbulkan kecurigaan setiap orang. Secara semua orang tahu kalau aku seekor singa yang tak dapat diusik keberadaannya. Tapi mau bagaimana lagi? Sampai saat ini, tidak ada satupun yang mengetahui 'hubungan' kami. Atau ... Belum
Tapi semoga saja. Ya, semoga ...
Tapi aku tidak yakin. Bagaimana aku bisa yakin kalau sikap kami yang selalu bersama kemanapun kami pergi (?!) Ke kantin, makan bersama, duduk berdua, pandang-pandangan lagi! Seringkali kupergoki beberapa mata memandang kearah kami curiga. Aku tidak mungkin mengatakan untuk tidak bertemu lagi dengannya. Memintanya untuk merahasiakan hubungan ini saja sudah cukup menyakitinya. Kadang, aku merasa bersalah padanya...

KAMU SEDANG MEMBACA
RENEW
Teen Fictiondisaat semua orang merasakan kasih sayang seorang ayah, aku telah kehilangannya. disaat semua orang bercanda ria bersama teman sebayanya, aku memilih untuk menutup diri. THAT'S NEW ME! aku yang dulu berbeda dari sekarang. aku seorang gadis muda yang...