Part 23
Hhaahhh . . . .
Aku lelah kalau terus seperti ini.
Hhaaahhh...,...,...
Jam berapa ini?
Sudah berapa jam aku di sini?
Dan di mana ini?
Hhahhh...,...,....
"ikat wanita ini dan masukkan ke gudang"
Ah iya.. Gudang.. Aku.. pasti di gudang saat ini. Sepertinya begitu.
Hhahhh...
Hhaahhh..
Aku terus bergumam sendiri dalam hati sambil terus memperhatikan sekelilingku dengan nafas yang tersengal-sengal. Sulit untukku mengatur nafasku dalam keadaan mulut dilakban seperti ini. Kejadian ini... Sama seperti waktu itu...
Hhhaahh...
Aku lelah, aku tidak kuat lagi. Kenapa aku harus mengalami hal seperti ini? Apa belum cukup bagiku menderita selama 3 tahun tanpa kasih sayang seorang ayah..?
Cklek
Tiba-tiba terdengar suara knok pintu dibuka dari luar. Kulihat ada 2 pria... Tidak.. Lebih... Mereka masuk kemari. Mereka nampak mendekatiku. Tapi aku tidak dapat melihatnya dengan jelas. Karena kini seluruh pandanganku buram..berbayang..
Tiba-tiba terasa seperti ada seseorang yang mengangkat tubuhku, membantuku duduk dan bersandar pada sebuah tembok yang ternyata berada di belakangku.
"Ani.. Kamu tidak apa-apa??"
Itu.. Suara Kroni. Aku sangat tidak baik. Aku lelah kroni.. Ingin sekali aku mengucapkan kalimat itu. Namun aku tidak mampu.
Srek!
"Haaahh... Haahh.."
Akhirnya aku bisa bernafas dengan baik. Kroni telah melepaskan lakban itu dari mulutku.
"Apa yang kalian lihat?! Puas kalian melihatnya seperti ini?! Pergi kalian! Tenang saja. Aku tidak akan kemana-mana!!"
Bentak Kroni nampaknya kepada beberapa orang yang berada di sekitar kami. Tak lama kemudian, sayup-sayup aku melihat orang-orang itu bergiliran pergi keluar dari gudang ini.
"Ani.. Bertahanlah. Ani... Maaf aku, aku tidak bisa berbuat apa-apa.. Gara-gara aku.."
Ucapnya -sambil memeluk lembut tubuhku yang sedikit bergetar ini- begitu semua orang itu menghilang dari balik bilik pintu gudang ini. Aku hanya menggelengkan kepalaku semampu ku. Berusaha memberi tanda kalau ini bukanlah kesalahannya.
"Ayo. Makanlah. Setelah ini kamu akan bebas."
Ucapnya lembut padaku sambil mulai menyendokkan makanan padaku. Dengan sisa tenagaku, aku berusaha melahapnya sesendok demi sesendok. Ini bubur hangat..
Selama ia menyuapiku, seluruh ruangan terdengar begitu hening. Hanya dentingan sendok yang bergesekan dengan piring saja yang terdengar. Juga deruan nafasku yang mulai dapat ku kendalikan.
Setelah selesai menyuapiku, dia mulai melepaskan ikatan taliku. Dan mulai memanggil semua orang yang sedari tadi terus mengawali kami di luar gudang ini. Setelah itu, semua pandanganku berubah gelap!
******************
Cit
Cit
CitItu.. Kicauan burung. Dapat ku bayangkan betapa bahagianya mereka dapat mengepakkan sayapnya dengan bebasnya tanpa di belunggu oleh segala masalah kehidupan yang tiada habisnya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
RENEW
Teen Fictiondisaat semua orang merasakan kasih sayang seorang ayah, aku telah kehilangannya. disaat semua orang bercanda ria bersama teman sebayanya, aku memilih untuk menutup diri. THAT'S NEW ME! aku yang dulu berbeda dari sekarang. aku seorang gadis muda yang...