Part 16
"Ani.. Kamu nggak ke party?"
Tanya kakak dari balik pintu kamarku. Ku lirik jam yang tergantung di dinding kamarku. Pukul 7.30. Party akan dimulai dalam 30 menit lagi. Haruskah aku pergi?
"Kakak saja."
Ucapku akhirnya.
"Loh kok gitu? Ayodong.. Apa sih yang kamu kawatirin? Pasangan? Yaudalah.. Itu gampang.. Banyak cowok ganteng disana. Ayo. Kakak nggak mau tau. 10 menit lagi kamu udah harus dibawah. Oke? Cepet ya!"
Ucap kakak -sedikit atau memang- memaksaku, kemudian pergi menuruni tangga. Aku masih terdiam di tempatku. Bukan masalah jika tidak memiliki pasangan dansa malam ini. Tapi.. Aku hanya tidak tahan kalau harus melihatnya nanti berdansa dengan wanita lain. Tapii... Duh! Kenapa aku jadi konyol begini sih? Yasudah aku pergi saja. Akhirnya kuputuskan untuk pergi. Aku pun beranjak dari kasurku menuju lemari yang berdiri tegak disamping kasurku. Ku lihat gaun merah -dengan panjang rok yang sebelah kanan lebih panjang dari sebelah kiri- didalam lemari pakainku begitu aku membukanya. Gaun dimana pernah dipakai mama di malam pesta valentinenya bersama papa. Itulah yang pernah dikatakan mama padaku. Aku teringat pernah memakai gaun ini pada saat ulang tahun papa. Gaun ini membawa kenangan buruk bagiku. Tapi... Semua gaun ku sudah ku jual untuk bertahan hidup. Cuma gaun ini satu-satunya yang tersisah. Karena selain membawa kenangan terburuk bagiku, juga membawa kenangan terindah bagi mama. Jadi mama tak rela kalau harus menjualnya. Mau tak mau, aku harus memakainya. Perlahan aku mengambilnya dari gantungan baju dan mulai memakaikannya pada tubuhku. Setelah memakainya dan melakukan sedikit persiapan, aku pun turun ke bawah.
Deg. Deg.
Jantungku berdegup kencang begitu turun ke bawah. Entah apa yang membuat ku merasakan sensasi tersendiri saat menuruni satu per satu anak tangga. Pikiranku melayang pada 3 tahun silam. Dimana aku bepakaian gaun dan berdandan layaknya hari ini untuk membuat terpesona orang yang sangat kucintai dan kuhormati sepanjang hidupku sebelum akhirnya semua itu lenyap bersamaan dengan dirinya.
"Duh.. Cantiknya adikku ini.. Ternyata adikku ini sudah tumbuh menjadi wanita yang saangaat cantik. Sayang kita sedarah. Kalau saja tidak, pasti kamu sudah menjadi milik kakak sedari dulu. "
Ucap kakak tiba-tiba muncul di bawah tangga sembari mengedipkan mata genitnya membuyarkan lamunanku.
"Ihk apaan sih kakak ini."
Celetukku padanya. Kakak hanya tertawa sambil melingkari tangannya pada pinggulku begitu aku berdiri di hadapannya.
***********************
Deg. Deg.
Jantung ini kembali berdegup kencang memberikan sensasi tegang tersendiri yang ku rasakan begitu aku menginjakkan kakiku pada karpet merah yang telah dipersiapkan ini untuk para tamu yang hadir. Bagaimana tidak? kini semua mata tertuju hanya padaku. Atau memang aku yang terlalu besar rasa? Entahlah. Yang pasti hanya aku dan kakak yang turun dari mobil saat itu. Ditambah lagi kakak langsung meninggalkanku bersama pasangan valentinenya -entah siapa wanita itu, dia tak pernah mengenalkannya- dan menyuruhku untuk berjalan sendiri. Tahu begini, aku tidak akan pergi! Gerutuku dalam hati. Dengan langkah hati-hati, aku berjalan sendirian melewati setiap tamu yang begitu nampak terpesona melihatku dengan gaun dan sepatu cukup tinggi yang kukenakan ini. Karena sudah lama tak pernah ku pakai sepatu setinggi ini, membuatku cukup takut kalau-kalau aku terjatuh. Aku terus menatap ke depan tanpa mempedulikan wajah-wajah yang menatap ke arahku. Atau tepatnya pada gaun yang ku kenakan ini? Karna seperti yang orang -kalangan atas- tahu, memang gaun ini satu-satunya gaun mewah dan termahal yang hanya dimiliki beberapa orang saja di negeri ini. Karna topeng yang kami kenakan menutupi bagian atas wajah kami, membuat kami kini tak dapat memandang wajah satu sama lain. Jadi kurasa mereka memang terpesona pada gaun yang ku pakai. Bukan aku. ... Tiba- tiba aku teringat akan sesuatu. Pangeran dansa! Karna kini hanya aku yang tak memiliki pangeran tersebut. Kemudian aku teringat pada surat terakhir yang ku baca "aku akan menunggumu didepan aula kampus."

KAMU SEDANG MEMBACA
RENEW
Teen Fictiondisaat semua orang merasakan kasih sayang seorang ayah, aku telah kehilangannya. disaat semua orang bercanda ria bersama teman sebayanya, aku memilih untuk menutup diri. THAT'S NEW ME! aku yang dulu berbeda dari sekarang. aku seorang gadis muda yang...