Chapter 4 : Change

3.6K 188 4
                                    

Lagu di atas, Love Me Like You Do - Ellie Goulding. Happy reading^^

-

Kaily POV

Aku melangkahkan kaki di koridor sekolah yang ramai, dan bising dengan bully-an, gossip, dan tawa terhadap ku. namun, itu semua sudah menjadi sarapan bagi ku. dengan santai aku hanya memberikan mereka semua senyuman yang mereka pikir aku aneh. Memang.

Di depan kelas terdengar suara tawa dari geng nya Daviko. Selalu seperti itu. Aku masuk dan melewati ke empat lelaki itu. Tiba – tiba, tangan ku di tarik oleh Rico.

"Kai, lo harus jadi pembokat nya Daviko" ceplosnya tanpa beban.

"apa? Maksudnya?" tanya ku yang benar – benar tidak mengetahui apapun.

"lo gue jadiin barang taruhan. Daviko menang, so lo harus jadi pembokatnya selama 2 minggu?" jelasnya enteng.

"2 minggu?" kejut ku.

"ya, kalo lo ngebantah. Lo akan lebih parah dari pada kemarin" bisiknya pelan.

"o..ok..okee. kaa..pan?" tanya ku gugup.

"mulai hari ini" jawabnya santai.

Aku hanya diam dan mengangguk kecil.

Aku bodoh, menerima nya begitu saja. Ya, aku tak mau mataku makin hari akan semakin lembab. Biarkan aku bersenang – senang dengan caraku.

-

Istirahat pun tiba, Rico memberi kode agar aku siap untuk menjadi asisten nya Daviko untuk beberapa minggu ini. Aku hanya mengangguk bodoh.

Di kantin aku duduk tak jauh dari 4 lelaki most wanted itu, untuk berjaga jaga siapa tau Daviko akan menyuruh ku. benar dugaan ku dia menyuruhku.

"Eh, Kai" panggilnya dengan menyebut namaku.

"ya?" tanya ku sedikit ragu.

"beliin gue minum, es the manis 4. Nih uangnya, kalo mau beli aja sekalian." Printah nya. aku hanya mengangguk bodoh.

Aku memberikan pesanan yang ia pinta, 4 buah es the manis dan uang kembalian nya. aku pun melangkah kembali kearah meja ku. Namun, pertanyaan nya menghentikan ku.

"lo gabeli?" tanya nya.

"gak, masih ada" jawab ku sedikit kikuk.

Dia hanya mengangguk dan melanjutkan perbincangan nya dengan ke tiga teman nya. sedangkan aku hanya melakukan aktifitas ku, membaca.

-

Kelas sekarang kosong karena guru yang mengajar sakit dan kami mendapatkan tugas yang membuat teman sekelas mengeluh karena soal nya yang belum pernah di terangkan dan lumayan sulit. Aku hanya terseyum melihat betapa bodoh nya mereka.

"Kai" panggil Daviko lagi sambil menengok kebelakang.

"kerjain tugas gue juga ya" lanjut nya sambil memberikan buku tulisnya.

"oh, oke" jawab ku singkat.

"eh tugas gue juga dong" seru Andre.

"iya nih gue juga" timpal Henry.

"apaan sih lo pada? Dia asisten gue bukan lo oke?" tegas Daviko.

"teman!" seru mereka ber 2 bersamaan.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka seperti anak bocah.

Mengerjakan 2 tugas, dan bagiku ini mudah. Karena, aku sudah biasa menguji diriku dengan soal – soal yang belum pernah guru ku kasih atau terangkan.

Tiba – tiba ada telepon masuk dari Mama, secepat mungkin aku mengangkat nya.

On Telepon.

"Halo?"

'halo, Kai. Kamu masih sekolah?'

"masih ma, kenapa?"

'mama akan pergi ke London untuk 1 bulan. Jadi kamu jaga diri ya, jaga Keysha juga ya'

"1 bulan ma?"

'ya, gapapa kan?'

"oh, okok"

'bye, honey. Love you'

"love you too mom"

Off Telepon.

Aku menonggak kan kepala ku, saat menelpon aku menundukan kepala ku. Aku terkejut saat melihat Daviko sudah ada di depan ku.

"sepertinya lo bakalan sendirian di rumah dong selama sebulan?" tanya dengan cengiran khas nya.

"ehhh.. iya. Kenapa?" tanya ku mulai terbiasa untuk tidak gugup.

"selama 2 minggu lo jadi pembokat gue kan?" tanya nya.

"iya" jawabku singkat.

"gimana, lo tinggal di rumah gue? Nyokap bokap gue lagi di Itali. Gimana?" tawar nya.

Oke, detak jantung ini mulai tidak stabil. Harus bagaimana aku? Aku sangat gugup, sangat. Tapi bagaimana Keysha.

"Kita hanya berdua?" tanya ku.

"yaiyalah" jawabnya santai.

"Keysha?" tanya ku.

"urusan gue" santainya.

"gimana mau gak?" Lanjutnya.

"yaaudah deh" jawab ku sedikit gugup.

"goodgirl" ucapnya sambil mengacak pelan rambut ku.

Aku hanya terdiam kaget, tak percaya dengan apa yang ia lakukan tadi. Pertama, mengajaku menginap di rumahnya selama 2 minggu, dan kedua, dia.. dia.. mengacak rambutku, MENYENTUH KU. God.

-

Vote+Comment^^

Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang