Sekarang aku sedang mengelilingi universitas baruku selama disini, menghilangkan pikiran tentang kejadian tadi pagi sejenak. Namun, pikiranku terus saja melayang kepadanya, Daviko Marcello. Aneh.
1000 pertanyaan sedang menghantui pikiranku tentang Daviko. Seperti, apakah Daviko sudah menikah? Apakah Daviko mengkhianatiku? Apakah Daviko menghamili perempuan lain? Apakah Daviko sebejat itu? Apakah post instagramnya itu nyata? Apakah Galbert anaknya dengan Natalie? Siapakah Natalie? Apakah Natalie seorang bitch? Dan sebagainya yang membuat diriku sendiri muak.
"Hai" sapa seorang laki – laki saat aku sedang berjalan – jalan di sebuah taman, namun pikiranku sedang berjalan – jalan kearah Daviko.
Siapa dia?, "hai" sapa balikku sedikit kaku. "Kau murid baru disini?" tanya laki – laki itu sopan dan ramah. Aku hanya mengangguk, tersenyum, lalu melanjutkan perjalan dengan melangkah pelan – pelan.
"pindahan dari mana?" tanya laki – laki itu sambil menyeimbangkan jalannya denganku. "Indonesia" jawabku dengan nada ramah, dan terus masih berjalan dan tersnyum.
Dia berhenti sejenak, aku pun ikut berhenti walaupun aku sudah berada didepannya. Lalu aku menoleh kearahnya dan menaikan satu alisku seakan bertanya kenapa dia, "kenapa?" tanyaku.
Dia tersenyum puas lalu menghampiriku yang berada didepannya dua langkah, "aku baru ingat, kau pindahan Indonesia sama seperti Tenara murid baru itu dan teman lamaku" jawabnya sambil terkekeh geli.
Nara? Yang benar saja dia mengikutiku sini, untuk apa heh? Untuk membunuh Daviko dan menuduhnya? Jika Daviko dan Natalie benar sudah menikah aku sangat sakit hati, namun aku tidak akan membunuhnya, walaupun dia sudah membunuh hatiku secara perlahan.
"kau kenal mereka?" tanya nya. Aku pun terbangun dari lamunan konyolku lagi, lalu menoleh kearahnya. "Aku kenal Nara, tapi tidak dengan yang satu lagi, karena kau belum menyebutkan namanya, dude" candaku sambil terkekeh kepadanya.
Diapun ikut tertawa denganku, "ah iya, aku bodoh" gumamnya sambil mengusap tengkuk lehernya, "oh iya, namaku Vician, kau?" lanjutnya sekaligus menanyakan namaku, aku saja lupa untuk menanyakan namanya tadi.
"aku Kaily" jawabku sambil ikut tersenyum lembut kepadanya. "fakultas apa?" tanyaku dan Vician bersamaan. Kami pun tertawa ringan karena mendengar kami menanyakan hal yang sama diwaktu bersamaan, konyol.
"aku designer" jawabku yang dibalas dengan anggukan dan senyumannya itu, "aku manajemen" balasnya yang aku balas dengan anggkuan dan senyuman juga.
"Kai, sepertinya aku akan masuk kelas hari ini. Senang berkenalan denganmu, sampai jumpa lagi" seru sambil sedikit berjalan mundur dan pandangannya masih menatap kearahku. "ya, sampai jumpa! Hati – hati!" seruku sedikit berteriak saat Vician mulai menjauh, dia pun menjawabnya dengan acungan jempol.
Orang Indonesia ada tiga? Aku, Nara, Dan siapa? Vician berhutang nama orang Indonesia itu kepadaku, aku harus menagihnya jika aku akan bertemu dengannya lagi. Ingatkan aku ya guys, thanks.
Vician, asik juga, ganteng, tampan, ramah, putih, tinggi. Heh? Apa yang aku pikirkan? Aku hanya mengagumi kesempurnaan tubuh yang ia miliki, bukannya aku sedang masuk kedalam situasi love at first sight, bukan.
-
Vician POV
Kaily? Asik juga orangnya. Cantik pula. Pindahan dari Indonesia ya? Sama seperti Tenara dan Daviko dong, apa jangan – jangan dia mantan kekasihnya Daviko yang ada di hp Viko waktu itu ya? Apa benar dia atau tidak?
Flashback.On.
Hening menyelimutiku dan Daviko Marcello, sahabatku sejak setahun lebih yang lalu. Aku dan dia kini sedang berada dikamar tercintaku, ya di dalam rumahku pastinya.
Kita sedang bersama, namun tidak melakukan suatu kegiatan bersama alias masing – masing sedang sibuk dengan dunianya. Handphone. Aku sibuk menstalk perempuan incaranku, menchatnya, bermain games sejenak dan lain – lain, begitu pula dengan Daviko.
Hingga suaraku ini memecah focus atau keheningan diantara kami, "Vik, tukeran handphone beberapa saat yuk?" tawarku kepadanya yang membuat dirinya langsung menatap kearahku.
"oke, tapi jangan di bajak" serunya sambil memberikan handphone bermerk apple itu kepadaku, dan aku juga memberikan dia handphone ku yang bermerk Samsung kepadanya, haha.
Aku membuka satu per satu social medianya, mulai dari Instagram, Skype, Path, dan sekarang aku sedang berhenti di ask.fmnya sejenak. Aku ingin lihat, pertanyaan apa saja yang para anon atau askers tanyakan kepadanya.
Vician mantan kekasih terindah? Ans Kaily Queenita
Bodoh, itu pertanyaan yang aku berikan waktu itu. Kaily Queenita? nama yang bagus, mantan kekasihnya sebelum Natalie. Oh iya, Natalie adalah istri dari Daviko asal kalian tahu. Dan Galbert anak dari Natalie dan Daviko.
Mereka nikah muda, saat umur Daviko menginjak 18 tahun kalau tidak salah. Dan saat itu Natalie berumur 20 tahun, mereka beda 2 tahun. Namun apa boleh buat? Cinta memang buta kan? Sangat buta.
Tapi, tidak ada satu teman universitas kami yang menghadiri pesta pernikahannya. Dan saat aku tanya kepada Daviko kapan dia menikah, kenapa tidak mengundang kami, dia hanya menjawab tanggal pernikahan mereka dan kami tidak merayakannya, karena ini pernikahan privacy. Aneh, tapi aku percaya saat kelahiran Galbert saat itu.
Anon siapa yang paling istimewa di hidupmu? Ans Galbert Axelio.
Yap, selama ini memang hanya Galbert yang istimewa dihidupnya. Mana ada orang tua yang benci sama darah dagingnya sendiri? sebenci – bencinya mereka, pasti masih menyimpan secuil rasa kasih sayang.
"liat – liat apa?" tanya Daviko yang membuat aku meliriknya sekilas, "ask.fm" jawabku singkat sambil kembali terfokuskan pada ask.fm Daviko.
"jangan answer pertanyaan – pertanyaan dari fans" serunya dengan nada tegas, dan aku hanya mengangguk – angguk malas. Untuk apa men-ans pertanyaan dari fansnya? Hanya membuang – buang energy saja heh.
Flashback. Off.
YA! Jangan – jangan itu mantan kekasih Viko? Yang benar saja? Sampai menyusul kesini? Amazing, salut aku sama Kaily. Harus ngasih tau Viko secepatnya nih.
-
Author POV.
a/n. disini kita pake lo-gue, walaupun POVnya Vician pake aku kamu.
Vician keluar dari kelas bersama Daviko di sampingnya, mereka saling mengobrol tentang sesuatu. Masalah pria. Hingga akhirnya Vician teringat akan sesuatu, mantan kekasih Daviko. Sekarang dia akan menanyakannya kepada Daviko.
"Vik, masa ada murid baru pindahan dari Indonesia, namanya Kaily Queenita. mirip sama nama mantan kekasih lo" seru Vician sambil berhenti berjalan dan menatap Daviko lekat, ingin melihat apa reaksi sahabatnya itu.
Seriusan? Kaily? Apa dia udah ketemu sama Vician? Atau mungkin Vician udah cerita tentang semuanya, tentang gue, Natalie, dan Galbert. Batin Daviko gelisah.
tbc
voment, don't be a siders~
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sincere Affection
Любовные романыSeorang gadis polos, culun. namun, berdarah kebangsawanan ini, Kaily Queenita. gadis itu menyukai seorang pria yang popular di sekolahnya, tampan, cool dan bisa di bilang sombong, Daviko. pria itu sangat jijik dengan Kaily, dimatanya Kaily hanyalah...