Daviko POV
Ting...
Nong...
Ting...
Nong...
Suara bel kamar hotel gue, tumben banget ada yang mencet tuh bel kalo bukan the kunyuk. Tapi kan the kunyuk lagi pada di kamar, udah deh bukain dulu siapa tau penting.
Klek
Ternyata pegawai hotel, ada apa? Pelayanan kamar? Andre tidur, Rico main laptop, Henry masak, gue nonton tv dari tadi, terus siapa yang mesen pelayanan kamar ya?
"ya?" tanya gue sedikit heran.
"are you Daviko?" tanya pegawai hotel tersebut.
'apakah kamu Daviko?'
"yes, why?" tanya gue balik.
'ya, kenapa?'
"this is the invitation card of Queenleon Kingdom for you" jawab sang pegawai.
'ini kartu undangan kerajaan Queenleon untuk anda'
Hah? Kerajaan Queenleon? Kerajaan Kaily dong. Berarti dia baca pesan gue dong? Omg, thanks god, thanks Kai. Makasih buat kasih gue kesempatan kedua Kai. Gue gak bakalan sia - siain kesempatan yang lo kasih ini, Kai.
"thanks" jawab gue singkat sambil mengambil kartu undangan itu dan menutup pintu kamar hotel.
Gue pun terlonjak dan locat - loncat kegirangan(?). berteriak - teriak gak jelas layaknya orang gila *emang, seperti orang kedapetan 1 juta dollar. God, I need to tell you something, I really really really really really really thank you, I want her, does her want me, does her want me too? *nyanyi lagu I really like you(?)*
"UHUY!!! YEYE!!!" teriak gue.
"kenapa lo nyuk? Pegawai hotelnya semok?" tanya Rico asal.
"sejidat lu semok, orang cowo" celetuk gue.
"kenapa sih lu, Dav?" tanya Henry sambil meletakan makanan buatan nya di meja makan.
"KAILY BACA PESAN GUE!!!" seru gue sambil berteriak.
"apaan sih berisik banget" cetus Andre sambil berjalan keluar dari dalam kamar dengan muka yang gak enak di liat karena di kelilingi iler - iler yang mengeras.
"KAILY BACA PESAN GUE!!!" seru gue masih dengan berteriak.
"tau dari mana lo?" tanya the kunyuk berbarengan.
"nih" jawab gue sambil ngasih liat undangan tadi.
"Eh gile, undangan kerajaan. Wah kita harus shopping tuxedo buat lusa dong" seru Rico.
"iyalah, karena gue lagi seneng, baju tuxedo nya gue yang bayarin deh" seru gue.
"bener ya lo?" tanya Henry meyakinkan gue.
"iya" jawab gue singkat.
Dan sekarang kebalikan nya. Kalo tadi gue yang teriakan kesenangan gara - gara dapet undangan dari Kaily sekarang kebalikan nya, mereka sekarang kesenangan gara - gara mau gue beliin tuxedo dari London. Dan kayak nya mereka bakalan minta yang lain - lain sebagai tagihan menemani gue mencari Kaily. Okey terserah mereka.
-
Sekarang gue, Rico, Andre, dan Henry sudah berada di pusat perbelanjaan. Gak perlu makan waktu banyak, Cuma 5 menit, ya karena letak nya Cuma beberapa meter dari hotel, lebih tepat nya sebelah - sebelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sincere Affection
RomanceSeorang gadis polos, culun. namun, berdarah kebangsawanan ini, Kaily Queenita. gadis itu menyukai seorang pria yang popular di sekolahnya, tampan, cool dan bisa di bilang sombong, Daviko. pria itu sangat jijik dengan Kaily, dimatanya Kaily hanyalah...