Chapter 35 : Problem.

2.4K 101 1
                                    

10.20

Daviko dan Kaily sudah sampai di area parkir Universitas mereka. Daviko turun terlebih dahulu dari mobil, lalu memutari mobil dengan sedikit berlari, kemudian membukakan pintu untuk Kaily keluar layaknya seorang ratu.

"Silahkan my Queen" Seru Daviko dengan mempraktekan gaya seorang pelayan sambil memegang dada lalu membungkuk.

"Thank you my prince" Balas Kaily sambil mempraktekan gaya seorang Ratu yang sopan, sambil tersenyum manis kepada Daviko.

"my pleasure" Sahut Daviko sambil mengulurkan tangannya meminta izin kepada Kaily agar menaruh tangannya diatas telapak tangan Daviko untuk menggandengnya selama perjalanan masuk.

"huh?" tanya Kaily yang sedikit bingung. "gak mau gandengan sama aku, hm?" tanya Daviko. Kaily mengangguk paham dan segera menaruh tangannya diatas telapak tangan Daviko. Merekapun bergandengan.

Saat diperjalan arah masuk kedalam Universitas, Daviko dan Kaily berencana masuk melalui pintu belakang, yaitu dekat dengan kantin sekolah. Karena berhubung Kaily lapar setelah bekerja setengah waktu.

"mau makan apa, Ny?" tanya Daviko memanggilnya dengan nama panggilan kesayangannya itu 'bunny'.

"terserah kamu aja, by. Yang penting perut aku keisi" jawab Kaily memanggil Daviko dengan nama panggila kesayanggannya itu 'bobby'.

Mereka pun duduk di salah satu meja kantin lalu memesan makanan untuk dua orang. Lalu, tiba – tiba seorang laki – laki datang dengan keberisikannya mengganggu Kaily dan Daviko, seperti pho secara tidak langsung.

"hey, bro! ini Kaily kan? Lo baikan sama dia? Natalie sama Galbert gimana? Lo selingkuhin? Parah lo" cerocos laki – laki itu sepanjang kereta(?).

"Vician! Mulut lo gak bisa direm sedikit apa? Pertanyaan lo terlalu banyak" ketus Daviko sambil mendorong Vician menjauh dari tubuhnya. Ya, cowo itu Vician.

"okey, ini Kaily kan?" tanya Vician, Daviko mengangguk.

"lo baikan sama dia?" tanya Vician, Daviko mengangguk (2)

"Natalie sama Galbert gimana? Lo selingkuhin?" Tanya Vician, "nanti gue jelasin, terlalu panjang cerita antara gue-Natalie-Galbert" jawab Daviko.

Vician hanya mengangguk – angguk, lalu dia menatap Kaily dalam. Boleh juga, coba ah. Batinnya dalam hati, lalu Vician mengeluarkan smirk devilnya. "Kai, boleh bagi ID line lo?" tanya Vician yang mengabaikan tatapan sinis Daviko yang sedang menatapnya.

Daviko memberi aba – aba kepada Kaily, aba – aba itu mengisyaratkan jangan atau tidak untuk mengasih ID Line-nya. Kaily yang melihatnya pun paham, "maaf, ID line gue privacy" jawab Kaily dengan senyum terpaksanya.

Anjir gue makin penasaran sama Kaily. Batin Vician sambil merutuki dirinya karena modusannya gagal atau lebih tepatnya ditolak diawal oleh cewe, gak biasanya dia ditolak cewe cantik diawal.

Vician's

Ah gila, ternyata susah banget ngedeketin Kaily, gue kira segampang patahain tusuk gigi. Gue bukannya mau jadi pho di hubungan Daviko dan Kaily, cuman gue penasaran aja sama Kaily yang kata Daviko dia dulu nerd.

Dih apa banget sih Daviko sama Kaily sok – sok romantic depan gue, pake saling suap – suapan lagi. Ngacak – ngacak rambut, colek – colekan, please hargai gue disini yang sekarang mandang kalian tajam, oke?

"c'mon bro, dikit lagi masuk" ajak gue supaya menghilangkan rasa cemburu yang entah sejak kapan datangnya.

"sabar" seru Daviko. "Yaudah, Ny. Aku masuk dulu ya, nanti kabarin aku kapan kamu mau ke café lagi. Aku siap antar kamu 24 jam kok" seru Daviko panjang lebar, yaelah mau perpisahaan aja pake pidato segala.

"oke, by. Aku juga mau masuk, bye" seru Kaily yang ternyata melipir duluan, bagus deh.

Gue masih memasang raut muka sebal dan kecewa, gak tau kenapa gue unmood banget hari ini, ralat mulai detik ini. "muka lo kenapa kayak monyet gitu? haha" ledek Daviko sambil memasang muka meledek ke gue. "berisik lo" seru gue sambil jalan mendahului dia.

Daviko's

Lah kenapa lagi nih bocah satu? Berubah gitu, terus tadi dia juga minta ID Line-nya Kaily lagi, mau dimodusin gitu? Dia bego atau gimana sih? Minta didepan pacarnya tuh cewe ah, bego.

Gue gak peduli apa rencana dia kali ini. Asal lo tau aja ya guys, Vician sebelum ketemu sama gue dia tuh bejat maksimal. Mabuk – mabukan, playboy, gonta – ganti pasangan seks, mukulin orang yang gak bersalah. Pokoknya parah, bahkan dia dijulukin Angel on Devil. Karena muka malaikatnya nutupin sifat jahatnya.

Setelah Vician kenal sama gue dia sedikit berubah, jarang mabuk – mabukan, playboy masih tapi gak begitu parah, udah jarang melakukan hubungan berbau seks, dan udah jarang nonjokin orang. Tapi dia punya hobi baru yang gak pernah gue setujui dari dulu. Nyakitin perasaan cewe.

Nanti ada aja cowo yang datang ke dia buat minta tolong bikin cewe yang udah nyakitin cowo itu kena ganjaran setimpal dengan cara, Vician ngedeketin cewe itu, ajak hangout berdua, dikasih harapan palsu, terus ninggalin.

Kata dia, pekerjaan kaya gini asik, seru, cepet dapet duit, bisa bikin dia terkenal. Lumayan duitnya buat beli keperluan yang gak dibolehin sama orang tuanya, aneh. Gue susah buat ngelarang dia, pasti kalo udah ngomongin hal ini dia marah sama gue. Bocah.

-

Saat gue masuk kelas, Vician duduk bersama temen lain. Mungkin dia sedang marah sama gue, yaudah gue duduk sama Clevin. Lumayan bisa nyontek sama dia, karena Clevin pinter dan Vician bego tapi dia asik.

"Clev, gue duduk sini ya?" izin gue kepada anak polos ini. Clevin yang ganteng tapi culun ini hanya menganggukan kepala dan tersenyum. Gue sering curiga sama dia kalau dia homo. Gue hanya bergedik geli setiap deket sama dia, apa ini cinta? Hush, gue normal.

Guru pun masuk, pasti test dadakan. "hari ini kita test" yap benar aja dugaan gue. Tapi tenang, samping gue Clevin.

Gue pun melirik sedikit kearah Vician yang duduk di pojok belakang bersama dengan Ziko. Cowo yang paling benci sama gue karena sejak kehadiran gue cewe – cewe suka sama gue. Ziko juga sering nyuruh Vician nyakitin hati cewe yang dulu deket sama dia, terus Ziko juga yang nyebarin berita kalo gue sama Natalie nikah, bocah sok tau. Dan gara – gara berita konyol Ziko, cewe yang deket sama gue berkurang, gak apa – apa sih, bagus.

-

14.30

Kelas selesai, gue pun keluar kelas dan menghampiri kelas Kaily yang sebentar lagi akan selesai. Gue sekarang tanpa Vician, entah saat kelas selesai dia masih stay bareng Ziko untuk ngobrol masalah pekerjaan gak jelas itu mungkin.

Gue sedang nungguin Kaily di depan kelasnya, tiba – tiba Vician dan Ziko lewat didepan gue. Dan you know what? Vician gak nyapa gue, ngelirik pun enggak. Salah gue apa sih? Apa dia suka sama Kaily? Ah jangan negative thinking dulu gue, dosa(?).

Gue bukan tipikal orang yang udah punya pacar sobat sendiri gue lupain, gak. Inget the kunyuk kan? Gue aja gak lost contact sama mereka. Keingetan mereka mulu, apalagi Andre.

tbc

voment


Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang