Chapter 24 : I'll miss you

2.6K 110 1
                                    

-SKIP-

*Skip aja ya biar cepet kelar, haha. Soalnya author ngebet pengen lanjutin Random Love, kaya ada manis - manis nya gitu/?. Sekarang cerita nya nih mereka ber-6 udah mau UN, dan mereka ber-6 akan pisah karena udah gak satu sekolahan lagi.

***

Di sebuah café, atau lebih tepat nya tempat nongkrong anak muda jaman sekarang, coffee bean. Daviko, Kaily, Keysha, Rico, Andre, Henry, dan tak lupa Kevin, sedang berkumpul - kumpul setelah acara kelulusan mereka -kecuali Kevin. Entah membicarakan apa, mungkin saja tentang akan mengambil fakultas apa, akan kuliah dimana, dan lain sebagainya.

"eh, gimana nih, kita dikit lagi mau pisah" seru Andre mendramatisir.

"yaudah pisah tinggal pisah" ujar Henry santai.

"eh, nyuk. Lu gak ada rasa sedih apa, gak bakalan kangen sama kita - kita apa?" timpal Rico.

"adalah" jawab Henry masih santai.

"kalo gue, Kaily, sama Keysha bakalan masuk ke universitas nya kak Kevin sekarang, walaupun beda fakultas" jelas Daviko.

"gue join lu aja ya, Dav" timpal Rico.

Rico ikut atau join dengan Daviko, Kaily, dan Keysha karena ada sebuah alasan, yaitu tidak ingin pisah dengan kekasih yang telah menemani nya selama 14 bulan lebih ini. Keysha Queenita.

"modus lo mau deketin ade gue" Kevin yang merasa ada sinyal radus -raja modus- pun menyambar.

"apaan sih lu, belum gambreng juga tae" ketus Rico.

"baper banget lu coy" timpal Henry.

"tau nyuk baper, woo" timpal Andre tak kalah nyolot.

Keysha hanya terkekeh melihat kekasih nya di bully oleh para teman - teman nya, bahkan kakak nya pun ikut membuli nya.

"btw, kalian mau pada ngambil fakultas apa?" tanya Keysha.

"gue photographer" sahut Daviko.

"gue designer" sahut Kaily.

"gue bisnis" sahut Henry.

"gue tataboga, biar makan terus" sahut Andre yang sukses membuat mereka tertawa geli.

"gila lo, makan mulu" seru Kevin.

"perut lo kecil, tapi makan gak pernah secuil" timpal Kaily.

Saat mereka tertawa lepas menertawakan ke konyolan Andre, dimana sekarang dalam situasi, em, mungkin serius. Keysha lupa, bahwa kekasihnya -Rico, belum menjawab pertanyaan nya.

"oh iya, kamu ambil fakultas apa?" tanya Keysha.

"boleh gak aku ambil fakultas mencintai? Supaya lebih mencintai kamu dengan benar" gombal Rico.

"kiwkiw" sahut Daviko meledek.

Muka Keysha pun berubah menjadi merah padam, membuatnya menunduk kebawah untuk menutupi muka merah padam nya itu.

"wah gila lo, ade gue salting" sahut Kevin.

Keysha hanya memukul pelan bahu kak Kevin, menandakan agar mulut nya bisa diam dan tidak bocor kemana - mana.

-

Daviko POV

20.45

Gue dan Kaily sudah berada di mobil menuju kerumah Kaily, wanita di sebelah ku.

Gue melirik sedikit kearah Kaily yang berada di sebelah gue ini, dia sudah terlelap. Raut wajah nya bagaikan malaikat kecil, sifat nya juga rada gemesin kaya anak - anak, ya ada lucu - lucu nya gitu.

Ingin rasanya gue menikahi dan menghalalkan Kaily secepat nya. mungkin gue bisa di kategorikan kedalam orang sakit jiwa, karena dulu nya gue jijik sama dia, sampe - sampe gue sering aniaya dia sampe nangis kejer dan di ketawain satu sekolahan. Tapi sekarang waktu nya gue balas semua penderitaan nya, dengan cara selalu ada di samping nya, hati nya, pikiran nya, dan selalu menjaga nya sepenuh hati. My love sincere affection for Kaily.

-

Mobil gue udah terparkir mulus di depan rumah mewah nya Kaily, seperti nya Keysha sama Kevin belum pulang sehabis dari café tadi. Pasti deh, Keysha jalan sama Rico, dan Kevin jalan sama cewenya Anya -anak fakultas kedokteran.

Gue pun menatap wajah Kaily yang sedang terlelap dengan lekat, teliti untuk menelusuri setiap detail wajah nya. Sempurna. Sempurna untuk menjadi ibu dari anak - anak gue kelak, anju bahasa gue yoi gak?

"Kai..." Kaily masih belum bangun.

"Aily..." gue panggil pake panggilan kesayangan juga belom bangun juga, cape banget kali ya cintaku ini, huft.

"sayang" panggil gue lagi, masih belom bangun.

"darling" panggil gue lagi, masih belom bangun. (2).

Gaada cara lain. Gue pun menggenggam tangan nya sambil mengelus - elus nya lembut, Kaily pun bergerak - gerak karena sentuhan dari tangan gue.

Ya tuhan, gue bakalan kangen sama dia, gue bakalan rindu muka dia, tawa dia, senyuman dia. Tapi gue gamau bilang yang sebenarnya sama dia, gue gak mau liat dia sedih lagi, udah 1 tahun ini gue belum liat tangisan di pipi nya lagi. Kalo gue bilang...

Aku mau pindah ke Itali, gimana?.

"eungh, udah sampe ya?" tanya Kaily sambil membenarkan posisi dan rambut nya.

Gue hanya tersenyum tulus dan mengangguk.

"Kai" panggil gue.

Kayak nya gue bakalan ngomong sekarang tentang kepindahan gue. Btw, yang tadi di café itu Cuma basa - basi doang, gue mau nya sih gitu satu universitas sama dia, tapi orang tua gue udah ngurus kepindahan gue nanti pas udah lulus, fak.

"aku mau pindah ke itali" seru gue sedikit ragu.

Dia shock, menatap gue seakan berkata 'bercanda-kan-?'. Tapi gue menggeleng dengan posisi masih menggenggam tangan nya.

"berapa lama?" tanya Kaily.

Kalo gue jawab selamanya gimana?.

-

sumpah part ini, pendek banget >< karena author banyak aktifitas a.k.a tugas, wks. belom lagi minggu depan UTS, wakwaw. di tambah juga, pemikiran author lagi terfokus untuk RANDOM LOVE jadi ya gini update nya lama, sekali update pendek, wks.

-

Nunggu update Love Sincere Affection lama dan pendek sekali update? mending di iringi nunggu nya sambil baca Random Love, sekali update panjang - panjang dan bisa sampe 2 chap lho, kuy cek RANDOM LOVE.

-

vomment^^


Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang