Chapter 22 : Be mine? (2)

2.9K 109 0
                                    

Tiba - tiba seseorang datang dengan membawa banyak balon sehingga menutupi wajahnya, huh? Siapa ya? Daviko? No, dia lagi sakit, Kaily. Kenapa kau bodoh sekali sih?!.

Dia pun mengulurkan tangan nya dan memberikan sebuah amplop berwarna pink. Aku pun membuka amplop tersebut yang bertuliskan MY, lalu aku menggabungkan beberapa kata tersebut dan menjadi WILL. YOU. BE. MY. Hah?

"Will, you, be, my?" gumam ku sendiri sambil masih menatap kearah kertas - kertas kata - kata itu.

"girlfriend?" tanya seseorang yang sukses membuat ku terkejut dan terpelongo.

Orang yang tadi membawa puluhan balon dan memberikan ku amplop pink itu adalah... Daviko.

Seriously? JADI PACAR NYA? Seseorang bilang kalau ini Cuma mimpi supaya aku bisa bangun dan gak ngerasain sakit hati lagi, please. Seseorang?

"Hai, pretty girl. Are you surprise?" tanya Daviko dengan senyum nya yang manis.

Aku masih terpaku, tak percaya akan semua ini. Ini benar Daviko? Ini mimpi bukan sih? Seseorang tolong sadarkan ku.

Cup

Daviko pun mencium sekilas bibir ku, yang membuat ku sadar 100% bahwa ini semua bukanlah mimpi atau khayalan ku. ini ... NYATA.

"kamu serius?" tanya ku tiba - tiba.

"kalau aku gak serius, ngapain banget jauh - jauh dari Indonesia kesini Cuma buat ketemu kamu terus bilang I love you, sama will you be my girlfriend sih?" jelas Daviko.

Aku kembali membeku. Dia mulai menggunakan kosa kata aku-kamu.

"Oke" ujar nya.

Lalu ia bertekuk lutut di hadapan ku yang masih duduk membeku di gazebo taman, ia mengulurkan tangan nya untuk mengambil tangan ku.

"Kaily Queenita, I really love you, cause my Love Sincere Affection, will you be my girlfriend?" tanya Daviko sekali lagi dengan nada begitu lembut, bahkan sangat lembut.

'Kaily Queenita, aku sangat mencintaimu, karena cintaku tulus apa adanya, akankah kau menjadi pacarku?'

Aku masih terpaku, seakan darah ku menyisir seluruh tubuhku, aku menegang, aku seperti sedang tesetrum ratusan Watt aliran listrik.

"yes, I do" jawab ku spontan.

Daviko langsung memeluk ku dengan erat, pelukan nya sangat hangat, bau parfum yang selama ini aku rindukan kembali. Ya, tuhan. Aku gak bisa berkata apa - apa lagi setelah ini, aku sangat senang, bisa menjadi milik nya saat ini juga.

"I miss you so much" seru Daviko di depan telinga ku.

"me too" gumam ku.

-

Sudah 3 hari aku dan Daviko menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, dan kini aku akan kembali ke Indonesia. Setelah perdebatan kemarin dengan keluarga ku.

Flashback On.

Aku kini sudah berada di ruang keluarga kecil ku bersama Mommy, Daddy, bang Kevin dan kembaran ku, Keysha. Aku dan Keysha sudah memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Karena lama - kelamaan kita merasa tidak nyaman bila berada di London. Namun, alasan utama ku adalah karena aku gak mau LDR an sama Daviko, sumpah.

"em, mom" panggil Keysha.

"ya?" tanya mommy.

"aku sama Kaily bolehkan balik lagi ke Indonesia, aku gak nyaman di sini ma, walaupun ada mommy, daddy, dan bang Kevin. Kaily juga begitu, dia juga gak mau LDR an sama Daviko" jelas Keysha.

"kenapa kok mendadak sih?" tanya daddy.

"ya, namanya juga remaja labil mom" timpal kak Kevin.

"lagi pula Kevin juga mau balik ke Indonesia mom, kangen tau" lanjut nya.

"yaudah, tapi mommy sama daddy masih harus stay di sini sampe tahun depan, gapapa?" tanya mommy.

"tapi kirimin uang ya, mom" timpal ku.

"iyalah pasti itu" balas mommy.

Flashback Off.

Dan akhirnya, di sini aku sekarang. Menunggu waktu take off, bersama dengan Daviko, Andre, Rico, Henry, Keysha, dan bang Kevin. Gak nyangka ternyata satu sama lain udah pada akrab, apa lagi bang Kevin sama Daviko udah akrab banget. Bagus deh, menjalin banyak tali silahturahmi lebih bagus kan?

Daviko sekarang berada di samping ku, terasa hangat jika di dekat nya. Di dekatnya aku jauh lebih nyaman, tenang, ini yang aku ingin kan selama berbulan - bulan. Thanks god.

"masih lama apa?" gumam ku.

"hm, 10 menit lagi. Bosen ya?" tanya Daviko lembut.

Aku hanya mengangguk, lalu menyenderkan kepalaku di bahu nya. Merasakan kenyamanan, keamanan, kehangatan, dan kelegaan. I LOVE YOU SO MUCH DAVIKO MARCELLO.

-

Sekarang kami ber 7 sudah berada di dalam pesawat, menunggu pesawat terbang, aku mengatur posisi duduk kami dulu. Bagian satu ada Keysha, bang Kevin dan Henry. Bagian dua ada aku dan Daviko. Bagian tiga ada Andre dan Rico. Bayangin aja ya gimana.

Aku duduk di dekat kaca jendela, dan Daviko setia menemaniku, di sebelah ku. Waktu perjalan ke Indonesia bisa menempuh berjam - jam lamanya.

"Kai, kamu mau makan apa?" tanya Daviko sambil membuka daftar menu makanan.

Ya, kami berada di pesawat yang di lengkapi dengan fasilitas makanan & minuman, tv, toilet, dan bantal. Ya, kalian juga pasti tau, harga nya tidaklah murah, harga - nya bisa mencapai harga sebuah iphone 5c atau mungkin iphone 6+? Gak usah di pikirin, nanti gumoh.

"hm, kamu dulu, kamu mau makan apa?" tanya ku balik.

"makan kamu" gombal Daviko.

"ih, serius" seru ku dengan dukungan muka ku yang nge-blush karena malu.

"makanan pembukanya palingan salad, utamanya steak atau gak spaghetti atau gak chedar cheese, minumanya coke" jelas Daviko.

"samain aja deh" balas ku singkat.

Daviko hanya tersenyum dan mengangguk, lalu memesan makanan kepada pelayanan pesawat ini. Lalu, aku menyenderkan kepalaku ke bahu Daviko, untuk tertidur sejenak.

Quotes : Hidup ini pilihan, tentukan dengan benar sebelum salah mengambil keputusan yang akan membuat mu menyesal atas kesalahan mu.

-

maapkan daku yang membuat Love Sincere Affection ini pendek, karena inspirasi ku rata - rata kebanyakan buat Random Love. Btw, aku baru ganti cover nya tuh guys, I hope you like it.

-

Vomment^^

Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang