Chapter 15 : Late

3.1K 166 0
                                    

Hari ini sesuai dengan janji gue kepada Kaily, gue mengantar nya ke Bakti Sosial di daerah sini.

Sekarang gue dan Kaily sedang berada di dalam mobil, otewe Baktii Sosial tersebut.

-

Kami pun telah tiba di Bakti Sosial tersebut, kami berdua turun dari mobil dan membawa barang - barang Daviko.

"hello, can I talk with this owner?" tanya gue kepada seorang wanita paruh baya di depan kami saat ini.

"I'm the owner" jawab nya ramah.

"oh, my name is Keysha and this my twin, Kaily" ujar gue.

Kaily pun tersenyum pada wanita baya ini dan sedikit membukuk, em sopan. dia memang gadis yang amat sangat sopan.

"oh, my name Sella, but you can call me 'Mom'" ujar nya.

"what are you doing?" tanya nya.

"we want give this thing" jawab Kaily singkat.

"oh okay thank you" balas nya sambil menerima kardus dari Kaily.

"we must go" seru gue.

"oh, okay and thanks again" balas nya.

Kami berdua hanya tersenyum hangat yang melihat nya sedikit senang menerima barang dari kami. Ralat, maksud ku Kaily.

Di perjalanan aku mulai pembicaraan dengan sedikit basa basi.

"gimana, udah legaan?" tanya gue.

"lumayan, udah 25% move on" jawab nya.

Gue hanya tersenyum lega mendengar kata move on dari mulut nya terucap. Bukan nya gue lega karena Kaily bisa move on dari Daviko dan gue bisa rebut Daviko dengan gampang, bukan. Gue lega karena Kaily udah bisa lupain orang yang gapantes ada di hidup nya.

-

Author POV.

Daviko masih dalam keadaan koma. Mungkin lebih baik dia koma lama, supaya dia gak kaget kalau ternyata dia suka sama Kaily nanti nya. Ups.

-

"Dav, mau sampe kapan lo begini?" tanya Andre.

"gue kangen the kunyuk kaya dulu, Dav" timpal Rico.

"bangun, Dav" singkat Henry.

Pintu kamar Daviko pun terbuka dan munculah kedua orang tua Daviko.

Mama Daviko terlihat sangat panic dan ber lari kecil menghampiri anak nya yang kini, koma. Daviko sudah 3 hari koma, namun orang tua nya baru bisa menjenguk nya sekarang.

"hiks, maafin mama, Dav. Mama gak bisa jagain kamu selama kamu koma, mama gak ada di samping kamu saat kamu butuh dukungan mama, maafin mama Dav" ujar Mama Daviko, Vika.

Papa nya Daviko, Davian, berjalan dengan gaya sedikit slow motion mendekati istrinya, Vika.

"I'm so sorry, son. I can't safe you as I safe your mom" keluh nya.

"om, tante, gak usah sedih gitu, Daviko juga udah lumayan membaik, tinggal tunggu kapan dia sadar aja" seru Rico.

"makasih ya nak Rico, Andre, Henry, udah mau jagain dan ngerawat Daviko selama tante di Itali" seru Vika.

"iya tan" singkat Rico.

"sebenarnya yang rawat Daviko itu bukan kita, tapi-" ceplos Andre yang di potong dengan cubitan Rico.

"Aw" ringis Andre kesakitan.

Andre emang orang nya jujur banget, sangking jujur nya, dia gak bisa jaga rahasia dan dia pun di juluki raja cepu oleh the kunyuk.

"tapi apa nak Andre?" tanya Vika lembut.

"nggak jadi tante, hehe" jawab Andre salah tingkah.

Henry? Dia hanya diam, tidak meng gubris celotehan dari mulut Rico, Andre, Vika dan Davian. Dia masih menatap Daviko lurus, dalam, dan penuh arti.

'untuk apa ya gue diemin Daviko terus? Masalah Daviko jambak Kaily? Cih, itu mah parah banget kalo di inget lagi. Tapi, kasihan juga. Gaada Kaily, dia kaya kambing conge. Duh, Kaily, we need you, Daviko need you, I need you' batin Henry.

Tiba - tiba, tangan Daviko bergerak - gerak, mata Daviko pun juga bergerak. Hal itu membuat seluruh orang yang ada di kamar rawat Daviko heboh.

"Dav!" seru Andre, Rico dan Henry bersamaan.

"Sayang" seru Vira dan Davian bersamaan.

DIa mendesah kan sebuah nama, yang pasti bukan nama orang - orang yang ada di dalam kamar rawat nya itu.

"Kai... Kaily" desah nya.

Rico, Andre, dan Henry pun terkejut mendengar nama seseorang yang ia desahkan itu.

'Kaily? Jadi Daviko beneran suka sama Kaily?' Batin Henry terkejut.

'Kesambet apaan nih orang' Batin Andre.

'Yang bener aja, Kaily?!' Batin Rico terkejut.

Sedangkan Vira dan Davian heran, karena mereka belum pernah mendengar nama gadis bernama Kaily. Setau Vira dan Davian, orang yang ia cintai adalah Keysha.

"siapa Kaily?" Tanya Vira kepada Rico.

"someone he loved" jawab Henry.

Andre dan Rico pun sontak terkejut mendengar jawab Henry, mereka pun menoleh kan kepala mereka dan menatap Henry.

"tau dari mana lo?" tanya Andre.

Henry diam beberapa detik untuk mengambil kesimpulan.

"Daviko, mencintai Kaily. Rasa cinta nya bisa kalian lihat dari sikap-nya saat Kaily pergi, dia sangat terpukul, sangat merindukan nya bukan? Hari sebelum dia koma, dia juga sering menabrak orang kan saat jalan? Dan dia juga sering ngelamun, bahkan diem gak ngomong dan gerak. Cinta itu bisa di muncul begitu saja, saat seseorang itu merasa ada yang kosong di kehidupan nya, dan hal itu akan memudahkan seseorang mencintai nya dengan cepat dan tulus" jelas Henry.

Jika benar Daviko mencintai Kaily, itu berarti dia telat untuk mencintai Kaily. Karena Kaily sedang dalam masa MOVE ON.

Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang