Daviko dan Andre kini sudah berada di pusat perbelanjaan, mal. Dan mereka pun juga menjadi pusat perhatian. Kenapa? Jelas, Daviko yang tampan mempesona, menggunakan baju casual dengan kacamata Ray Ban yang membuat dia terlihat sempurna di mata perempuan di sekitar nya.
"Ehm, jadi pusat perhatian nih" ledek Andre.
Daviko hanya tersenyum hambar kepada Andre.
-
Setelah selesai berbelanja di sebuah toko handphone dan toko baju, Andre dan Daviko sedang dalam perjalanan ke sebuah café Internasional, Starbucks.
"nyuk, gue kan laper kenapa ke café sih?" keluh Andre.
"ganjel aja, Dre. Nanti di hotel baru mesen makanan" seru Daviko.
"tapi gue maunya pas pulang langsung makan" melas Andre.
Daviko hanya tersenyum geli dan menggeleng sambil mengambil iPhone 6+ silver nya yang berada di saku celana sebelah kanan nya. Daviko membuka aplikasi Line, mencari kontak Henry, dan menggunakan Line Free Call *promosi eaa:3
"halo"
'hm?'
"pesenin makanan utama 4 ya"
'makanan utama?'
"iya, Andre katanya pulang mau langsung makan"
'oh, okeoke'
"bye"
'hm..'
Daviko pun mematikan handphone nya dan memasukan nya kembali kedalam saku celana jeans nya.
"udah tuh, puas?" ketus Daviko.
"thanks, Dav" nyengir Andre.
"yaya, sekarang mau mesen apa?" tanya Daviko.
"Vanila Latte" jawab Andre singkat.
Daviko hanya mengangguk kecil dan menuju tempat pemesanan, sedangkan Andre? Dia hanya menunggu layaknya raja.
Daviko dan Andre kini sedang menyantap minuman nya masing - masing, sambil memainkan handphone mereka masing - masing, juga.
Tiba - tiba, sepasang gadis yang di kenali Daviko lewat di depan café. Daviko dapat melihat nya jelas dari balik kaca café. Mata Daviko membola saat melihat siapa gadis itu, Kaily dan Keysha.
Perkataan nya di hotel tadi benar "siapa tau jodoh gue lewat". Apa mungkin jodoh yang di maksud Daviko tadi Kaily? Mungkin.
Kaily... Batin Daviko sedikit melemas.
Daviko pun beranjak dari kursi nya dan mengejar Kaily yang tengah berjalan masuk kedalam sebuah mobil. Semudah itu? Tidak.
Kaily sudah masuk kedalam mobil bersama Keysha dan meninggalkan area lobby mal dengan cepat, sekali lagi Daviko telat, TELAT.
'Apa gue telat ngebuka hati ini untuk orang yang mencintai gue tulus? Dan sekarang penyesalan nya telah melanda diri gue? God' Batin Daviko sedih.
Andre pun datang menghampiri Daviko di area lobby.
"why?" tanya Andre.
'kenapa?'
"I see my love, and she's gone too fast" jelas Daviko.
'aku melihat cintaku, dan dia pergi begitu cepat'
"apa Kaily ngeliat lo?" Tanya Andre.
Daviko hanya mengangkat bahu dan menggelengkan kepala nya pelan.
-
Daviko dan Andre kini sudah berada di lift hotel mereka. Kamar mereka berada di lantai 5, lantai yang strategis untuk memantau keadaan jalan sekitar dengan mudah.
Ting..
Nong..
Bunyi bel kamar the kunyuk. Bel itu di tekan oleh Daviko.
"Ya! Sebentar!" teriak seseorang dari dalam, Rico.
Pintu kamar itu pun terbuka, dan Rico kini tengah mendektesi raut wajah Daviko dan Andre sepulang dari mal, kini Rico sedang menjadi ibu - ibu(?).
"Ada apa?" tanya Rico.
"gue jelasin nya di dalam" jawab Daviko lalu masuk melewati Rico.
Daviko, Rico dan Henry sedang berada di ruang tengah untuk membicarakan kenapa Daviko terlihat sangat sedih seperti ini. Andre? Sedang melahap makanan nya itu.
"tadi gue melihat Kaily" seru Daviko.
Tak ada jawaban dari Rico, Henry maupun Andre. Mereka focus mendengarkan Daviko.
"gue kejar, tapi dia keburu pergi" lanjut Daviko.
Henry pun yang kasihan melihat raut wajah Daviko, akan membocorkan suatu rahasia yang belum di ketahui oleh Rico, Andre, terutama Daviko.
"Hm, sebenarnya gue punya satu rahasia" seru Henry.
Seluruh mata menatap Henry dengan raut muka penasaran, terkejut, dan bingung.
"apa itu?" tanya Daviko.
"gue sengaja milih hotel ini, agar untuk mempermudah menemukan Kaily" jelas Henry.
"karena Queenleon adalah nama kerajaan daerah sini, kerajaan itu adalah kerajaan keluarga Kaily" lanjut Henry.
"maksud lo, lo sengaja ngambil penginapan di sini buat ngemudahin pencarian Kaily?" ulang Andre sambil menyuap makanan nya.
"iya, jika kalian tau, rumah Kaily hanya beda 3 persimpangan dari hotel ini, dan kerajaan nya tepat di depan kita" jelas Henry.
Mata Daviko membola tak percaya atas penjelasan Henry. Tapi apakah semudah itu menemui Kaily dan menyatakan cinta pada nya? Oh, tidak. Harus ada perjuangan lain di balik jalan pintas ini.
"apakah cinta yang terlambat sesulit ini?" gumam Daviko.
"sabar aja bro, mungkin tuhan udah nyiapin waktu dan tempat yang pas buat mempertemukan jodoh umat nya" bijak Andre.
"tumben lu bijak, nyuk" ledek Rico.
Andre hanya menyengir pede. Rico dan Henry pun terkekeh, kecuali Daviko. dia hanya termenung, masih termenung.
-
maaf ya baru post^^
-
vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sincere Affection
RomanceSeorang gadis polos, culun. namun, berdarah kebangsawanan ini, Kaily Queenita. gadis itu menyukai seorang pria yang popular di sekolahnya, tampan, cool dan bisa di bilang sombong, Daviko. pria itu sangat jijik dengan Kaily, dimatanya Kaily hanyalah...