Author POV.
Sudah 2 semester, Kaily, Keysha, Rico, dan Andre berkuliah. Sekitar satu tahunan mereka kehilangan Daviko dan Henry, apalagi itu semua terlalu berat untuk Kaily meskipun lama – kelamaan akan terbiasa.
Sudah 2 minggu ini, Kaily terus menangisi kepergian Daviko, padahal kepergian nya sudah satu tahun lebih yang lalu. Entah akhir – akhir ini dia menangis tanpa hal, dan ujung – ujungnya mengenai Daviko dan selalu Daviko, aneh.
Di malam yang terang ini, Kaily sedang memeluk guling dan menangis diatas guling nya. Menangisi hal yang sama, yaitu tidak ada. Dan pasti jika di tanya oleh Keysha kenapa dia menangis, pasti jawaban nya adalah karena Daviko. Namun, setiap Daviko me-skype Kaily, ia terlalu terlihat senang dan ceria.
"kenapa air mata ini turun terus, hah?" teriak Kaily sendiri di dalam kamar.
"apa karena perempuan bodoh itu, ah!" lanjut Kaily.
Perempuan bodoh? Mungkin maksud dia dengan kejadian 3 minggu yang lalu, ayo kita flashback sebentar.
Flashback. On.
Waktu itu Kaily, Keysha, Rico, dan Andre sedang istirahat di sebuah meja kantin yang sama. Mereka sedang membicarakan satu hal, yaitu Daviko. Entah suara mereka yang terlalu besar atau menganggu, ada seorang perempuan dengan rambut wavy yang di ombre dengan warna ungu merah.
"maaf, kalian lagi ngomongin Daviko? Daviko Marcello?" tanya perempuan itu.
Sontak hal itu membuat ke-empat nya terkejut dan menatap perempuan itu dengan tatapan bertanya kok-bisa-kenal-?.
"iya, lo kenal?" tanya Keysha.
"iyalah!!" jawabnya dengan nada yang naik satu oktaf.
"selow mba, duduk dulu. Emang nya ada apa antara lo sama Daviko Marcello? Sampe lo langsung emosi kaya gini?" tanya Andre yang menanyakan nya dengan spontan.
Perempuan itu duduk di samping Keysha, mengatur nafas nya untuk menahan emosi nya. lalu, "sebelumnya gue memperkenalkan diri gue, nama gue Tenara Anintama"
"oh, gue Keysha, ini kembaran gue Kaily, ini PACAR gue Rico, ini temen gue Andre" balas Keysha memperkenalkan diri nya dan ke-tiga teman nya.
"haha, kata pacar nya gausah di teken juga, gue bukan tipikal PHO" timpal Nara memberitahu Keysha.
"em, jadi gini. Lo semua tau dimana Daviko?" tanya Nara.
"tau, tapi gak tau detail nya" jawab Rico.
"kenapa sama Daviko?" tanya Kaily sedikit menaikan sebelah alisnya.
"jadi... gue punya abang namanya Brian, dia udah mau nikah gitu sama yang namanya Natalie. Terus sebelum menikah, Natalie di bawa kabur sama si... Daviko brengsek itu. Dia bawa kabur Natalie, nah terus gue baru info dari abang gue bang Brian, bahwa Natalie hamil.
"Bukannya nethink ya, kan yang selama ini sama Natalie Cuma si brengsek Daviko, jadi gue berfikir bahwa yang menghamili Natalie adalah Dav-" penjelasan Nara terpotong oleh-
"gak mungkin dia begitu!" –Kaily.
Kaily menahan tangisan nya, sungguh mendengar penjelasan dari Nara membuat emosi dan akal liarnya menguasai dirinya, ralat mengendalikan dirinya. Untung saja Kaily bisa menahan emosi dan akal liar nya itu, jadi masih terkontrol.
"emang lo siapa dia?" tanya Nara sedikit mengangkat alis nya.
"dia pacar nya Daviko" bisik Keysha di dekat telinga Nara.
Nara pun terkejut mendengar nya, apakah salah dia mengungkapkan ke kesalannya kepada Daviko di depan pacar nya sendiri? Apa mulut nya terlalu lancing? Tapi, Nara tidak mengetahui apa – apa.
"m..maaf, Kai. Gue gak maksud" seru Nara.
Namun, Kaily sudah tidak bisa mengontrol emosi dan akal liar nya. Ia pun beranjak dari kursi, lalu berlari ke parkiran mobil, untuk pergi ke suatu tempat yang bisa menenangkan hati nya, taman dekat SMA lamanya.
Flashback. Off.
Sejak kejadian itu, akhir – akhir ini akal liar Kaily membuat dirinya menangis terus – menerus. Aneh mungkin.
Bahkan, setiap ia berpas – pasan dengan Nara, ia seakan tak mengenal Nara. Apa salah Nara? Pemikiran Nara yang buruk tentang Daviko atau akal liar nya Kaily?
Tiba – tiba, iPhone nya bergetar tanda skype masuk. Dengan segera Kaily menyalakan lampu kamar nya, membersihkan mukanya, mengelap semua rasa sedih nya, mengakhiri akal liar nya, karena dia telah me-skype Kaily...
... Daviko me-skype Kaily.
Skype. On.
'nangis lagi?'
"disana gak diajarin cara nyapa orang ya?"
'huft, hai cantik'
"telat"
'serba salah aing mah'
"alay"
'kamu kenapa sih?'
"gak papa sih"
'ini pacar kamu lho, cerita sih'
"emang harus semua masalah pribadi di certain ke pacar? Gak sih"
'iyadeh, terus kamu kenapa sih?'
"gak papa sih"
'*terdengar suara tangisan anak kecil*'
"itu suara anak siapa sih?"
'anak tetangga, kan aku udah bilang ke kamu dari 2 minggu yang lalu sih'
"masa anak tetangga, nangisnya senyaring itu sampe kedengeran kesini?"
'tanya aja sama tetangga aku'
"gak lucu"
'siapa yang ngelawak?'
"nyebelin!"
'ngangenin'
"gombalan!"
'kangen – kangenan'
"gak jelas"
'karena kamu'
"bodo ah, mau tidur!"
'aku baru mau jalan ke kampus kok kamu tidur sih? Gak asik'
"pea, kita beda negara, beda waktu, sayang"
'eh? Iyadeh ya sayang, haha'
'...yaudah tidur sana, mimpi indah ya, semangat buat test nya besok, semoga kamu dapet beasiswa ke negara yang kamu mau nanti setelah selesai test, I always wish you luck, I always pray for your best'
"iya, ini mau tidur, makasih ya udah support aku terus selama ini, aku juga bakalan doain kamu yang terbaik, love you, have a nice day"
'love you too more, good night'
Skype. Off.
Setelah benar – benar dia sudah menutup iPhone nya, ia pun mulai mengeluarkan air mata nya lagi. Mendengar penjelasan Daviko yang selalu mendukung nya, yang mencintai nya lebih, membuat tangisan nya keluar lagi.
"inget Kaily dia selalu men-support kamu, dia mencintai kamu lebih dari kamu mencintai dia, hilangkan semua perkataan bodoh Nara! Hilangkan!" bentak nya kepada dirinya sendiri sambil memukul kepala bodoh nya itu.
Dia tidak bodoh, Cuma akal liar nya aja yang membuat dirinya terlihat bodoh.
Negative Thinking adalah akal liar, sedangkan Positive Thinking adalah akal sehat. Coba terus ber pothink, supaya bisa menghilangkan nethink, jika mau mudah dan tidak sulit, sekalian aja gak punya akal, simple kan?
Nangisin orang yang kita cintai itu nomor 2, tangisin dulu keringet orang tua yang udah keluar banyak buat nge-biayain kalian. Coba renungin, kalian bukan apa – apa tanpa orang tua.
-
cepet kan update nya? iya dong hehe....
-
vomment^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sincere Affection
RomanceSeorang gadis polos, culun. namun, berdarah kebangsawanan ini, Kaily Queenita. gadis itu menyukai seorang pria yang popular di sekolahnya, tampan, cool dan bisa di bilang sombong, Daviko. pria itu sangat jijik dengan Kaily, dimatanya Kaily hanyalah...