Chapter 5 : Silly Idea

3.7K 178 1
                                    

Keysha POV

Saat ini gue berada di kelas, nunggu bel pulang ber bunyi dan beretul saja, bel itu pun berbunyi. Dengan cepat membereskan buku dan keluar kelas untuk menjemput Kaily.

Hah? Gak salah liat kan gue? Ya, di depan mata gue saat ini Kaily dan Daviko berdua jalan kearah gue. Tuh bastard bipolar atau gimana sih?

"Ngapain lo jalan ama dia!" nyolot gue ke si bastard.

Kaily hanya menunduk takut akan segalanya yang akan terjadi.

"gue mau minta izin. Kaily, bakalan nginep di rumah gue selama 2 minggu. Bukan artinya gue suka sama dia, cih. Dia kena taruhan buat jadi pembokat gue selama 2 minggu" jelas nya.

Mata gue membola mendengar penjelasan nya itu.

"benar, Kai?" tanya gue sedikit merendahkan nada bicara gue.

Dia hanya mengangguk, sepertinya ada hal yang gak gue ketahuin dari mereka berdua. Sikap mereka aneh, sumpah.

"Lo gak ngeracunin dia kan?" tanya gue ke Daviko dengan nada nyolot.

"cih, ngapain banget" jawabnya santai.

"mama gimana, Kai?" tanya gue kepada Kaily yang saat ini mulai memperlihatkan wajah nya.

"mama pergi ke London untuk 1 bulan" jawabnya cepat.

Kaily aneh. Sepertinya dia mau untuk di perbudak oleh orang yang dia cintai ini. Cinta membutakan segalanya.

"oke, gue izinin dia nginep dirumah lo untuk 2 minggu. Tapi dia harus ikut gue pulang untuk ambil peralatan yang dia butuhkan" jelas gue sedikit pasrah.

"gue yang bakalan ngaterin dia pulang buat ngambil peralatan nya jadi lo gak usah repot - repot, thanks" ceplos nya sambil menarik tangan Kaily dan meninggal kan gue sendirian.

Ada apa dengan mereka? Caelah bahasa gue baku banget-_-. Eh tapi serius, mereka berdua kenapa? Pasti ada sesuatu deh. Harus jadi dektektif conan nih.

-

Kaily POV.

Di dalam mobil Daviko, hanya berdua dengan nya membuat jantung ku tak berhenti berdetak kencang. Hal yang aku ingin kan telah terjadi, walau hal yang istimewa itu belum juga terjadi yaitu, dia belum menyukai dan mencintai ku huft.

"Kai, rumah lo dimana deh? Gue lupa blok nya" tanya nya mebuka pembicaraan.

"blok C, jalan Anggrek, nomor 32" jawab ku.

"oh, belok sini ya?" tanya nya sambil menunjuk arah yang iya tanya.

"iya, habis itu lurus aja" jelasku singkat.

"oke" balas nya.

Dia berubah, sangat berubah. Entah apa yang ia rencanakan nanti saat aku tinggal di rumah nya, aku tidak perduli yang penting aku bersama nya.

Daviko POV

Cih, ternyata kalo gue berubah jadi orang baik freak ya. Jangan sampe deh gue terlalu baik sama nih cewe nerd, bisa bisa dia ke-pedean gue jatuh cinta sama dia, YAKALI.

Akhirnya sampe di depan rumah nih cewe. Gue jadi gak merinding lagi dah deket ni cewe. WHAT? Merinding? Gue merinding deket dia, gak salah nih gue? Yaampun, dia bukan setan coeg.

Gue juga terpaksa kali nyuruh dia semobil sama gue, supaya gak di pengaruhi Keysha. Niat gue nyuruh dia tinggal di rumah gue karena gue pengen ngerjain dia aja, haha jahat banget gue.

"Dah sana lo turun, ambil barang lo seperlunya, gue tunggu mobil" perintah gue.

"iya, tunggu" ujar nya.

Heh? Ngapain banget gue nungguin lo? Idih banget dah.

I'll do this, cause I want to make you hurt, stupid girl batin gue. Dan tawa jahat andalan gue pun keluar.

-

Author POV

Kaily dan Daviko sudah sampai di rumah Daviko, mereka turun dari mobil dan melangkah memasuki rumah bersamaan.

"rumah yang bagus" basabasi Kaily.

Daviko hanya diam dan mencoba membuka kunci rumah nya, akhirnya pintu itu terbuka lalu mereka berdua pun masuk ke dalam nya.

"Ayo, gue antar ke kamar lo" Ajak Daviko.

Kaily hanya mengangguk dan tersenyum tulus.

-

Mereka sudah berada di kamar Kaily, tempat nya ber samping - sampingan dengan kamar Daviko. Kamar ini dulu sempat di tempati Kakak tiri Daviko.

Note: Daviko jadi bad boy tuh karena kakak tiri nya. dulu sebelum kakak tiri nya berkeluarga dan pindah, Daviko sering di siksa sama kakak tirinya. Di suruh ini itu, kalau hal yang di suruh itu salah, Daviko akan di pukul dengan sapu, tangan, bisa bisa gesper. Saat kakak nya nge hamilin anak orang dan dia harus tanggung jawab dan menikahinya, Daviko jadi bebas. Namun, kebebasan nya membuat dia rusa sebelum nya, dia suka mabuk, playboy, berantem, dan lain lain. Tetapi, saat bertemu dengan Rico, Andre, dan Henry, dia hanya sering nge-bully, menyakiti orang, dan menerror orang.

Daviko berjalan menuju jendela kamar yang akan di tempati Kaily itu, di balik jendela itu terdapat balkon dengan pemandangan yang cukup indah yaitu, taman belakang yang di lengkapi dengan kolam renang.

"Ini kamar lo, udah ada tv, kamar mandi, kulkas dan tangga buat ke dapur. Jadi lo gaboleh keluar kamar sebelum gue perintah, tapi lo mau bolak balik ke dapur boleh. Jelas?" Jelas Daviko sedikit tegas.

Kaily hanya mengangguk paham akan perintah Daviko tadi. Daviko pun berjalan keluar kamar, meninggalkan Kaily sendirian.

Kaily pun segera merapihkan baju baju nya di dalam lemari yang sudah di sediakan. Di lanjutkan dengan menata buku buku nya di meja belajar yang sudah di sediakan juga. Lalu merebahkan diri nya di atas kasur yang telah di sediakan juga'-'

-

1 Jam berlalu. Sejam itu dia mengistirahatkan diri nya, ia bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Keluar nya dari kamar mandi, dia terkejut melihat Daviko berada di atas sofa kamar nya saat ini. Begitu pula dengan Daviko yang terkejut melihat betapa cantik nya Kaily tanpa kacamata dan rambut gerai nya itu.

-

Vote+Comment^^

Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang