"kalo selama nya gimana?" tanya gue ragu.
Benar aja, air mata Kaily jatuh. Oh god, hal yang gue gak liat selama setahun ini terjadi lagi. Dia nangis, gue gak mau liat dia nangis lagi. Dengan cepat gue hapus air mata yang hampir membasahi pipi nya.
"terus hal yang sama harus terjadi lagi? Kaya waktu aku di London? Yang aku lakuin Cuma kangen kamu, mikirin kamu, semua tentang kamu. Nanti aku bakalan gak focus belajar kalo kamu tinggalin aku kayak gini, tadi kamu bilang di café bakalan satu universitas sama aku, kok sekarang jadi gini sih, hiks?" jelas nya di iringi isakan tangis nya.
"Kai, listen to me. Aku juga gatau, mama ngomong itu tadi sebelum aku jemput kamu buat ke café, mama juga udah urus semua kepindahan aku nanti saat lulus. Aku juga gak mau kayak gini, Kai" jelas gue meyakinkan Kaily.
Kaily masih menangis dan diam, maafin gue Kai, gue gak mau kaya gini juga sih.
"Tapi aku gak mau kita putus. Kita masih bisa LDR-an, skype an, telponan, aku gak mau kita lost contact, lagi. Kalo aku udah sukses disana, aku janji bakalan balik kesini ngelamar kamu, sekaligus ngehalalin kamu" jelas gue meyakinkan.
Kaily menatap gue lekat dan teliti, seperti nya Kaily sudah mulai percaya dan yakin dengan janji gue barusan, gue janji Kai, demi lo.
"janji?" tanya nya sambil mengulurkan jari kelingking nya.
"janji" balas gue sambil menyatukan jari kelingking kita berdua.
Dia pun menyandarkan kepala nya di bahu gue, nyaman. Satu kata yang pas buat suasana ini Cuma nyaman. Gue pun mengelus - elus rambut nya lembut, sesekali mengecupi ujung kepalanya.
"kamu kapan berangkat?" tanya Kaily dengan nada sedikit sendu.
"satu minggu setelah UN selesai" jawab gue tenang dan lembut, dan masih stay di posisi yang sama.
"berarti masih punya waktu 2 minggu buat ngabisin waktu bareng - bareng aku dong?" tanya Kaily dengan nada imut, omaygat.
"iya, aku bakalan luangin semua sisa waktu aku di Indonesia sama kamu" jawab gue yang masih stay dengan posisi yang sama.
Kaily pun memeluk tubuh gue, hangat. Oh god, gue bakalan kangen sama pelukan dia yang hangat ini. Gue bakal kangen muka polos bayi nya. gue bakal kangen sikap manja nya. gue bakal- kangen dia.
-
Sekarang gue sama Kaily berada di Dufan, ini adalah hari terakhir gue sama dia di Indonesia. Selanjut nya, gue sama Kaily bakalan LDR-an, walaupun itu sulit banget ya, mungkin.
"kamu mau naik apa?" tanya gue sambil merangkul tubuh mungil nya.
"hmm, rollercoaster?" tanya nya, tunggu Kaily bukan bertanya melainkan menantang gue, oke.
"oke, siapa takut?" seru gue.
Kita pun naik rollercoaster sesuai permintaan dia. Gue sebagai pacar nya aja gak nyangka bahwa gadis sepolos dan selugu Kaily berani naik rollercoaster?! It amazing babe.
"AHHHHH!!!!" teriak para penumpang yang naik rollercoaster.
Gue? Gue mah stay cool. Kaily? Dia teriak, bukan teriakan takut tapi teriakan geli, seru, mungkin asik.
-
Setelah bermain, menjelajahi, berbelanja, mengitari, mengabadikan moment, di Dufan ini. Kami memutuskan untuk berlayar di sebuah arena, seperti nya khusus untuk couple. Karena malam sudah tiba, danau itu dihiasi lampion, memberikan kesan romantic.
Gue dan Kaily pun naik kedalam perahu yang sudah di sediakan, lalu gue mendayung pelan merasakan suasana tentram di tempat ini.
"besok kamu berangkat jam berapa?" tanya Kaily yang sedang menatap langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sincere Affection
RomanceSeorang gadis polos, culun. namun, berdarah kebangsawanan ini, Kaily Queenita. gadis itu menyukai seorang pria yang popular di sekolahnya, tampan, cool dan bisa di bilang sombong, Daviko. pria itu sangat jijik dengan Kaily, dimatanya Kaily hanyalah...