Hi...
Inbaat datang lagi nich...
Okay,, Happy reading
Enjoy yach...
###
*Flashback*
Gadis berseragam putih abu-abu itu berlari dari dalam pintu gerbang sekolahnya melewati siswa-siswa yang menggunakan seragam yang sama dengannya. Ia menuju seseorang yang menunggunya di pinggir jalan dengan bersandar pada motor besar hitamnya.
"Mas sudah lama nunggunya?" tanya gadis dengan rambut ikal yang dikuncir kuda.
"Baru lima menit." jawab pria tampan dengan jaket jeans yang melekat di badannya.
"Mas jadi ngajak Rahma jalan-jalan, kan?" tanya gadis itu penuh harap yang dijawab dengan anggukan dan memberikan sebuah helm pada gadis itu.
"Mas udah mintain ijin ke Bunda sama Mas Rizal?" tanya gadis itu lagi.
"Tentu sudah, donk. Dan dikasih." jawab pria itu dengan senyum bangga.
Mereka berboncengan menuju Mall yang tidak terlalu jauh dari sekolah gadis itu. Setelah membeli pakaian baru yang langsung di pakai gadis itu. Celana panjang berbahan jeans yang senada dengan jaket yang dipakai pria itu, serta t-shirt warna pink yang melekat pas di badannya yang mungil membuatnya terlihat lebih manis dengan rambut kuncir kudanya.
Mereka melanjutkan perjalanannya menuju pantai, sesuai rencana mereka beberapa hari yang lalu. Gadis itu tengah membuat istana pasir saat pria yang bersamanya menuliskan sesuatu di pasir dengan kayu kecil di tangan kanannya. Saat istana pasir itu menurutnya sudah jadi, gadis itu berjalan menuju pria yang tadinya berdiri dengan jarak sekitar 3-4 meter darinya.
"Mas lagi gambar apa?" tanya gadis itu saat mendekati pria itu. Dia melebarkan matanya dan refleks dua tangan mungilnya menutup mulutnya yang terbuka karena kaget membaca tulisan di pasir yang diukir oleh pria yang berdiri di sampingnya itu. Gambar hati besar melingkari dua tulisan di dalamnya. Pada bagian atas tertulis nama "HASAN" dibawahnya ada lambang hati dan menyusul nama "RAHMA" di bawah lambang hati kecil itu.
Gadis itu memandang minta penjelasan pada pria di sampingnya.
"Ya. Mas mencintaimu, Rahma." Kalimat itu keluar dari mulut Hasan dengan senyuman penuh arti. Menatap dalam kedua bola mata Rahma, membuat Rahma memutar sedikit badannya hingga menghadap pria yang lebih tinggi darinya itu.
Rahma hanya menatap setiap inci wajah pria di depannya sambil sedikit mendongak hingga pandangannya terkunci pada kedua bola mata Hasan. Mereka hanya diam saling berpandangan hingga beberapa menit berlalu. "Mas mencintai kamu, Rahma. Sudah lama sekali Mas memendam perasaan ini. Dan Mas rasa sudah ga bisa menahannya lagi. Mas ingin menjalin hubungan lebih serius dengan kamu. Ga sekedar sebagai sahabat kakak kamu. Ga sekedar menjadi pengganti kakak kamu saat dia ga di samping kamu. Kamu mau menjalin hubungan dengan Mas, kan? Kamu mau jadi pacar Mas Hasan?"
Rahma ingin menjawab pertanyaan itu tapi ia bingung harus menjawab apa. Akhirnya dia balik bertanya. "Apa Mas Hasan serius dengan perkataan Mas?" Hasan mengangguk pasti dan penuh harap. "Tapi Rahma masih belum dibolehin pacaran, Mas. Ayah sama Bunda pasti ga setuju kalau Rahma pacaran. Rahma masih SMA. Masih kelas satu lagi."
"Kita bisa pacaran diam-diam, kan?" tanya Hasan sambil menggapai kedua tangan Rahma dan menggenggamnya erat. Rahma menggeleng pelan. "Rahma. Kamu sayang Mas Hasan, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl between Boys (END)
Teen FictionAnnisa Rahma Al Azhar bertemu kembali dengan kekasihnya setelah sekian tahun berpisah tanpa ada kata perpisahan. Akankah dia bisa bersatu kembali dengan kekasihnya yang kini sama sekali tidak ingat padanya. Sementara kakaknya, Rizal Khalif Al Azhar...