Chapter 14

2.5K 129 3
                                    

~ Mila POV ~

pagi ini aku berencana untuk membujuk kevin menemui kedua orangtuanya aku yakin kevin akan menolak untuk menemui mamanya, tapi sebisa mungkin aku harus membujuk kevin dan aku pun ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi sehingga kevin enggan untuk menemui mamanya. kini waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, aku yang sudah terbangun dari tidurku kini mampir ke dapur untuk membawakan sarapan untuk kevin. kebetulan mama dan papa masih terlelap dalam tidurnya, jadi aku memutuskan untuk sarapan bersama dengan kevin di kamar. kini aku sudah membawa nampan yang berisi roti bakar dengan susu cokelat, aku pun menaiki anak tangga untuk menuju kamar kevin. aku tahu kevin pasti sangat lelah dan ia pasti belum bangun, aku pun memasuki kamar kevin dan benar saja kevin masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"sayang bangun, aku udah bawain kamu sarapan nih" ucapku sambil menaruh nampan diatas nakas 

"iya 5 menit lagi" ucap kevin sambil membalikan badannya

"kebo banget sih, ayo bangun sayang. hari ini aku punya banyak permintaan buat kamu, mumpung kita lagi dijakarta" ucapku sambil mengusap-usap pundak kevin berusaha untuk membangunkannya

"permintaan apa?"ucap kevin dan langsung membalikan tubuhnya kearahku

"rahasia, pokonya sekarang kamu sikat gigi dulu, udah gitu nih sarapan. aku udah bawain kamu sarapan" ucapku sambil mengelus pipi kevin

"iya sayang bentar ya" ucap kevin lalu pergi ke kamar mandi 

setelah selesai gosok gigi, kevin pun kini duduk disampingku dan menyantap sarapan yang sudah kubawakan untuknya. tentu saja aku pun sarapan bersama dengan kevin, karena aku sangat malas untuk sarapan sendirian dibawah. selesai sarapan ternyata kevin masih kepo dengan permintaan yang akan aku ajukan pada dirinya. 

"sayang, kamu mau permintaan apa sih dari aku?" ucap kevin dengan expresi bingungnya

"aku.. hmm gimana ya ngomongnya, pokonya aku pengen kamu sekarang kenalin aku ke mama sama papa kamu" ucapku dengan berani dan seketika expresi kevin berubah

"ga" ucap kevin ketus 

"kevin, kamu ga boleh gitu sayang sebenci apapun kamu sama mama kamu dia itu tetep mama kandung kamu, yang udah ngelahirin kamu dan udah ngebesarin kamu sampe saat ini. ayo lah sayang jangan mengeraskan hati kamu ya, aku bakal temenin kamu kok" ucapku sambil menggenggam tangan kevin

"aku bilang engga ya engga ! ga usah maksa deh jadi orang , mau tau banget ya urusan pribadi orang ? kamu memang pacar aku, tapi ga semua hal tentang aku kamu harus tahu ! termasuk tentang keluarga aku !" bentak kevin yang seketika membuatku terkejut, aku tahu kevin seperti ini karena ia mempunyai trauma dan mengalami depresi yang sangat hebat dan aku pun sebagai kekasihnya memaklumi perkataan dan perbuatan kevin ini 

"sayang, liat aku. kamu kan udah janji bakal share semuanya sama aku, iya oke aku memang ga berhak tau masalah pribadi kamu, tapi kan aku janji bakal bantu kamu ngelewatin masa-masa sulit kamu sayang. aku disini dan aku akan selalu bantu kamu, aku bakal selalu sabar ngadepin kamu kaya gini. udah pokoknya sekarang aku mau kamu siap-siap terus kita pergi ke rumah kamu, abis dari rumah kamu aku punya kejutan loh buat kamu. masa kamu ga penasaran sihh?" ucapku sambil membujuk kevin dengan sangat sabar

"terserah kamu deh, tapi kamu jangan nyesel ya kalo kamu udah ketemu sama mama aku" ucap kevin lalu segera bergegas untuk mandi

setelah kami berdua siap-siap dan selesai mandi, aku dan kevin pun mulai melajukan mobil untuk menuju rumah kevin yang berada di daerah tangerang. selama di dalam mobil tidak ada percakapan diantara kami, kevin hanya fokus menatap jalanan sedangkan aku hanya diam sambil sesekali menatap kevin. akhirnya setelah menempuh waktu kurang lebih 1 jam setengah aku dan kevin sudah sampai di rumah kevin, kevin pun memarkirkan mobilku di halaman depan rumahnya. 

MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang