"gimana ky ? si kevin masih ngambek ga ? terus dia bolehin gue pergi ga tar malem ?" tanya mila pada ricky yang baru saja masuk kedalam apartement mila
"ya kali nanyanya 1-1 mil" ucap ricky sambil duduk di sofa
"yaudahh, tadi lu ngobrol apa aja sama kevin?" tanya mila lagi"ya kayanya doi kumat tuh penyakit anehnya, mending lu deh yang ngomong sama dia. gue gamau ya gara-gara acara gue, kalian jadi ribut atau sampe pisah"
"sembarangan lu bilang penyakit aneh cowo gue kumat, gue jitak lu ! duh ky tapi gue yakin sih kevin ga bakalan bolehin gue pergi, tapi gimana dong gue pengen banget." ucap mila sambil mencari akal agar kevin menyetujuinya untuk pergi ke acara farewell ricky
"tau deh ah, udah gue mau tiduran dulu bentar. ngantuk banget" ucap ricky lalu merebahkan tubuhnya diatas sofa
"ck, ya udah deh gue samperin kevin dulu" ucap mila sambil membanting gulingnya lalu beranjak pergi untuk menghampiri kevin.
sementara itu, kevin masih berkutat dengan pikirannya dan perkataan mila yang tadi ia dengar. apa mungkin selama ini mila hanya berpura-pura bahagia dengan hidup barunya dan apa mungkin selama ini mila terpaksa merubah seluruh gaya hidupnya demi dirinya ?
pikiran itu terus memenuhi otak kevin, sampai-sampai kevin tidak sadar kini mila sudah berada di sebelahnya. mila tahu kevin pasti akan kecewa jika dirinya terus memaksa untuk pergi ke acara farewell ricky yang berlangsung di club. tapi tentu saja mila ingin tetap menghadiri acara tersebut karena ini adalah kesempatan terakhir mila bersama ricky sebelum ricky terbang ke bali.
mila terus memandangi wajah kevin yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. mila pun kini memeluk kevin erat, seraya untuk memberikan ketenangan. tapi kevin tidak bergeming, ia hanya diam dan tatapannya lurus memandang keindahan kota bandung siang hari. mila yang tak tahan melihat sikap kevin yang seperti ini pun memberanikan dirinya buka suara."hm vin, kamu masih marah ya?" tanya mila hati-hati tapi kevin tetap tidak menjawab
"vin, jangan diem aja dong. kalo ada apa-apa tuh ngomong, jangan diem terus di pendem kaya gini. aku kan jadi bingung" ucap mila agak sedikit menekankan suaranya
"percuma kan, aku ngomong dan ngelarang kamu pergi toh kamu akan pergi juga" ucap kevin dingin
"vin, kamu ngerti ga sih ? ricky sahabat aku dia bentar lagi kerja di bali , aku pasti jarang banget ketemu dia. mungkin setaun sekali atau bahkan 2 tahun sekali. apa salahnya sih aku pergi ke acara farewell dia vin ? apa salahnya sih aku luangin waktu aku buat ricky walaupun cuma beberapa jam ? toh setelah ricky pergi aku bakalan tetep sama kamu terus kan ?" ucap mila dengan nada yang sedikit tinggi
"aku ngerti mil kamu mau dateng ke acara ricky, tapi kamu seengganya bisa ga sih hargain aku sebagai cowo kamu ? kalo aku ga suka dan ga setuju apakah kamu masih mau hargain dan dengerin larangan aku? kalo kamu ngerasa ricky lebih penting daripada hubungan kita ya kamu silahkan aja pergi" ucap kevin ketus
"kamu tuh gimana sih ? ya jelas lah hubungan kita lebih penting ! tapi ini tuh masalahnya acara perpisahan ricky vin, kamu ngerti ga sih ? kenapa kamu takut aku mabok atau ngerokok atau kaya dulu lagi ? kalo kamu takut aku kaya gitu, ya apa salahnya sih tinggal ikut ? jagain aku juga"
"terserah kamu mil, aku cape kalo harus debat terus kaya gini. kamu tau lah mana yang harus kamu lakuin dan kamu juga tau lah apa yang aku suka dan engga" ucap kevin
"terserah kamu juga vin, aku cape. terserah kamu mau marah sama aku atau engga, yang jelas aku mau dateng nanti malem. lagipula ricky selama ini selalu baik sama aku, selalu ada buat aku dan selalu jadi sahabat yang baik." ucap mila lalu pergi meninggalkan kevin.
setelah mila pergi meninggalkan kevin, mila pun langsung meminta ricky untuk menemaninya pergi berbelanja. pasalnya mila sama sekali tidak membawa gaun pesta untuk menghadiri acara ricky, jadi mau tidak mau ricky harus menemani mila berbelanja kali ini. ricky pun tahu sahabatnya ini pasti sedang bertengakar dengan kevin, karena kevin tidak mengijinkan dirinya untuk menghadiri pesta.
"biasa aja kali mil mukanya, ga usah ditekuk gitu" ucap ricky sambil menyetir mobilnya untuk pergi ke paris van java mall
"berisik lu ah, tau gue lagi bete" ucap mila sambil cemberut
"nih ya mil saran gue sih, lu ga apa-apa deh ga dateng ke acara gue daripada lu ribut sama kevin. gue ngerti kok, lagian cowo lu kan emang agak aneh sih kalo kata gue. ya bukannya gue ngomongin, tapi ya lu tau lah dia kaya apa"
"iya gue tau cowo gue emang aneh ky, dan gue tau maksud dia tuh baik. dia cuma ga pengen gue kenapa-kenapa. tapi masalahnya sekarang kan waktu terakhir gue ketemu nih sama lu, have fun bareng sama lu di bandung. masa iya sih dia ga ngerti juga, lagian gue cape tau selama ini ngertiin dia mulu. tapi dia ga pernah ngertiin gue"
"yaudah deh terserah lu aja mil, gue sih udah coba kasih jalan keluar. kalo lu mau tetep dateng ya ga apa-apa sih, cuma gue ga ikut-ikutan ya kalo sampe kalian berdua kenapa-kenapa"
"iya udah , masalah itu biarin gue yang urus deh. udah sekarang lu harus temenin gue belanja baju. gue penat banget" ucap mila dan ricky pun mengangguk lalu kembali fokus menyetir.
setelah sampai di mall tersebut, mila mulai mencari gaun atau dress yang sekiranya cocok untuk ia kenakan malam nanti. satu persatu toko ternama yang menjual berbagai dress mila masukin dan sampai akhirnya mila bertemu dengan mischa di salah satu toko pakaian.
"loh mila" sapa mischa sumringah ketika melihat mila dan ricky yang sedang sibuk mencari pakaian
"eh lu mis" ucap mila ketus dan ricky hanya tersenyum saja pada mischa
"apa kabar lu mil ? oh iya ga bareng cowo lu ?" tanya mischa kepada mila dan mila hanya menggelengkan kepalanya
"tumben ga bareng dia mil, biasanya kan kalian nempel mulu. oh iya lu apa kabar ky ?"
"eh gue baik kok mis, oh iya malem jangan lupa ya dateng lu ! awas aja ga dateng" ucap ricky
"so pasti lah bro, gue pasti dateng. ga mungkin engga, oh iya kalian udah pada makan belum ? kalo belum kita makan bareng yu. gimana setuju ga ?" ajak mischa kepada ricky dan mila, tapi mila mencubit perlahan lengan ricky untuk memberi isyarat agar ricky menolak ajakan mischa
"duh sakit kali" bisik ricky pada mila dan mila pun hanya memelototi ricky
"gimana mau kan ? ayo deh yu gue laper" ucap mischa dan ricky pun mengangguk karena ia tidak enak dengan mischa sementara mila ia hanya memutar bola matanya
"nah gitu dong, oh iya mila udah beres kan yah cari bajunya?"
"kebetulan sih belum" ucap mila berbohong padahal kedua tangannya sudah penuh dengan kantong belanjaan
"masa sih belum? tuh buktinya tangan lu penuh sama kantong belanjaan" ledek mischa dan mila pun hanya tersenyum karena mila tidak berhasil membohongi mischa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mila
FanfictionKehidupan di Bandung tidak membuatku berubah menjadi seseorang yang lebih baik. tapi aku sangat menyukai kehidupan malam kota Bandung dan aku tidak pernah berpikir soal cinta. yang aku pikirkan hanyalah hartaku , clubbing , dan rokok ! this is my l...