Chapter 44

1.8K 110 6
                                    

setelah mila memberitahukan poland untuk segera pergi ke bandung karena masalah dirinya dan fandy yang harus segera diselesaikan, poland pun dengan segera pergi menuju bandung. tentu saja mila tidak memberitahukan bahwa semua ini ulah ricky yang meminta tolong kepada om george. ricky tidak ingin poland mengetahui bahwa dirinya lah yang telah membantu poland agar segera selesai dari masalah ini.

setibanya di bandung, poland langsung memberikan keterangan ke kantor polisi dan dengan bukti serta keterangan yang poland berikan dengan lengkap, akhirnya fandy pun dimasukkan ke penjara dan harus melakukan sidang 2 minggu ke depan. tapi poland meminta izin kepada polisi agar sidang dihadiri oleh pihak pengacara poland saja karena poland memutuskan dirinya untuk pindah ke amerika. dengan berbagai cara, akhirnya polisi setempat pun mengijinkan poland untuk tidak hadir ke acara persidangan fandy 2 minggu lagi.

kini poland pun berada di apartementnya, poland membereskan semua barang-barang yang hendak ia bawa untuk pindah ke amerika. tentu saja poland tidak memberitahukan mila dan juga kevin karena poland tahu jika ia memberitahukan kedua sahabatnya itu, pasti mereka berdua tidak akan mengijinkan poland pindah ke amerika.

selesai membereskan semua barang-barangnya, poland pun duduk sebentar di balkon apartementnya sambil memandang keindahan kota bandung di sore hari. tentu saja berat hatinya untuk meninggalkan kota bandung, kota yang sudah memberikannya banyak kenangan , memberikannya hidup , sahabat , cinta sampai kekecewaan. kota bandung adalah saksi kebahagiaan dan kesedihan yang sudah ia lalui dalam kehidupannya dan selain itu kota bandung juga telah mempertemukan dirinya dengan ricky dan juga mila sahabat yang sangat poland sayangin dan cintai. tiba-tiba poland pun teringat dengan fotobox dirinya bersama dengan ricky , mila dan juga kevin. poland pun mengambil fotobox mereka di laci lemarinya, setelah itu poland pun membawa fotobox itu sambil kembali duduk di balkon.

"hmm ga kerasa ya kita dulu selalu bareng-bareng, ketawa bareng , sedih bareng , have fun bareng , bikin tugas bareng , sampe ribut dan sekarang gue harus ninggalin kalian. ninggalin semua kenangan kita selama di bandung. gue janji, gue bakal terus inget kalian karena menurut gue kalian sahabat terbaik dan paling mengerti gue apa adanya. thank you mila kevin karena dari cinta kalian gue bisa belajar kalau cinta itu ga cuma memandang fisik yang tampan , cinta itu harus berkorban satu sama lain dan harus saling melengkapi seperti cinta kalian. sumpah gue belajar banyak banget dari kisah kalian vin , mil. hmm gue harap kalian bisa selalu bahagia. dan ky, makasih banget karena dari lu gue selalu belajar apa arti kekikhlasan , ketulusan dan kasih sayang. gue tau gue orang yang egois, gue ga pernah mikirin perasaan kalian semua tapi gue sadar ternyata karena keegoisan gue ini, kalian sempet menghilang dari hidup gue. gue harap dengan kepergian gue ke amrik, lu bisa secepetnya hapus rasa cinta lu itu buat gue ya ky." ucap poland sambil menitikan air mata dan melihat foto box dirinya bersama dengan ketiga sahabatnya itu.

sementara itu kini ricky sedang menyibukan dirinya dengan bekerja, ya ricky tahu mungkin poland tidak bisa membalas cintanya dan ricky pun sadar ia harus segera menghapus cintanya kepada poland. disatu sisi ricky kecewa karena poland tidak menerima cintanya tapi disisi lain ia bersyukur karena poland masih menerima dirinya sebagai sahabat baiknya.

"ky, bisa lu ke ruangan gue bentar ga ? ada yang harus gue bicarain sama lu" ucap vicko kepada ricky yang kini sedang membuat kopi

"ohh oke bentar ya vick, gue mau beresin ini dulu. nanti gue kesana" ucap ricky sambil kembali membuat coffee latenya

setelah 5 menit, ricky pun kini menuju ruangan vicko. ricky mengetuk pintu ruangan vicko dan dengan sigap vicko pun langsung menyuru ricky masuk kedalam ruangannya. ricky pun kini sudah duduk di hadapan vicko karena ricky penasaran apa yang akan dibicarakan oleh vicko.

"oh ya ky gini, gue kan ada cafe di bali dan ya lu tau lah ky gue sibuk banget di bandung, jadi gue ga bisa tuh ngurusin cafe gue yang di bali. hm gimana kalo lu gue pindah alihin kerja di bali ? ya lu jadi owner di sana, gimana lu setuju ga ky ?" tanya vicko berharap ricky menyetujuinya

"what ? jadi maksud lu gue pindah kerja ke bali? serius lu vick ? terus lu nyuru gue jadi owner di sana ? asli gue setuju banget , lu tau aja gue kalo di bandung kepikiran doi mulu" ucap ricky sumringah, pasalnya ricky sudah menceritakan semua tentang poland kepada vicko dan vicko pun merasa ricky harus disibukan dengan pekerjaan barunya maka dari itu vicko memindah kerjakan ricky ke bali

"jadi lu deal nih ceritanya ? gue seneng banget lu mau nerima tawaran gue, hm yaudah kalo gitu lusa lu udah bisa pindah ke bali deh ya. gue udah urusin semuanya kok, tempat tinggal dan semuanya udah gue sediain. lu tinggal move aja ke sana"

"asli asli lu baik banget ! oke deal, gue terima tawaran lu, thanks banget ya vick lu baek banget deh sama gue" ucap ricky sambil menjabat tangan vicko.

------------------------------------------------------

"mil, perasaan dari kemarin kamu janji mau ngasih aku surprise tapi kok aku tungguin sampe hari berganti, surprisenya ga kamu kasih?" protes kevin yang kini sedang menonton televisi di kamarnya

"astaga vin aku sampe lupa, bentar nih ya aku ambil dulu" ucap mila sambil berlari ke kamarnya.

ya mila memang sudah menyuru designer handal untuk melukiskan wajah dirinya dan juga kevin, mila sangat suka dengan lukisan begitu pula dengan kevin. maka dari itu mila ingin memberikan kevin sebuah lukisan dirinya dan juga diri kevin. lukisan itu sangat indah, terlukiskan kevin dan juga mila yang sedang saling berhadapan dan disana mila melingkarkan kedua tangannya di leher kevin. sorotan mata keduanya pun berbicara bahwa ada cinta sejati didalamnya. ya maka dari itulah lukisan ini pun memiliki sebuah makna tersendiri bagi mila.

"so sweet banget gue sama kevin disini, gue harap dia suka deh walaupun bukan gue yang gambar" ucap mila sambil terkekeh lalu berlari ke kamar kevin.

"sayang, tutup matanya dulu" teriak mila dari balik pintu kamar kevin

MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang