Chapter 42

1.7K 91 1
                                    

"wanita memang selalu bodoh ketika ia sedang jatuh cinta, dikasih tau yang bener malah ngeyel. udah tau cowonya bajingan, masih aja di belain." cerocos ricky ditengah perjalanannya menuju rumah sakit.

ya mila menghubungi ricky dan memaksa ricky untuk kembali ke rumah sakit, alhasil ricky pun dengan terpaksa harus kembali ke rumah sakit dan harus siap bertemu dengan poland. 1 jam sudah ricky mengendarai mobilnya dengan sangat perlahan karena ia sangat tidak ingin kembali ke rumah sakit sekarang. tapi waktu terasa cepat, ricky pun kini sudah sampai di parkiran rumah sakit. dengan tidak semangat ricky pun memarkirkan mobilnya lalu keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju ruang rawat kevin.

"huf mau gamau gue harus ketemu poland, tapi ya mudah-mudahan masalah ini bisa cepet beres supaya gue ga berhubungan lagi dengan poland" ucap ricky disela-sela perjalanannya.

pada saat ricky ingin memasuki ruang rawat kevin, tiba-tiba saja poland keluar dari dalam ruang rawat. poland pun terkejut karena melihat ricky yang sedang mau masuk kedalam ruang rawat kevin. poland pun dengan sigap memegang tangan ricky dan memeluk ricky dengan sangat erat sambil menangis. mungkin poland memang tidak pernah mencintai ricky tapi poland menganggap ricky adalah sahabat sekaligus sosok kakak baginya. ia sangat menyesal karena ricky lah yang melihat kejadian buruk pada malam itu.

ricky sama sekali tidak membalas pelukan poland, tangannya dikepalkan disamping dan hatinya terasa ngilu ketika melihat poland menjadi seperti ini. tenggorokannya tercekat sehingga ricky tidak bisa mengungkapkan kata-kata sepatah pun. sementara poland ia terus menangis sejadi-jadinya sambil memeluk ricky. setelah beberapa menit, poland pun kini melepaskan pelukannya lalu menarik tangan ricky ke taman rumah sakit. ya poland rasa ini waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada ricky, semua yang harus ia jelaskan sejak saat ricky melihat kejadian yang tidak mengenakan hatinya.

ricky dan poland pun kini duduk di bangku taman, tidak ada pembicaraan diantara mereka. poland masih takut untuk berbicara karena ia takut ricky tidak mendengarkan penjelasannya dan poland pun takut ricky marah besar kepadanya. 1 menit 2 menit mereka masih diam dalam gelapnya malam, sampai pada akhirnya ricky lah yang memulai memecah keheningan diantara mereka.

"jadi mau ngomong apa?" ucap ricky dingin . poland pun melirik ricky sebentar sambil menarik nafas untuk merangkai kata-kata yang akan ia sampaikan pada ricky malam itu.

"hmm, ky. maaf..." ucap poland menggantung

"gue udah maafin lu, tapi gue kecewa" ucap ricky ketus

"ky, maaf kalo gue harus ngecewain lu, maaf karena lu harus liat kejadian itu , maaf , maaf karena gue bukan sahabat yang baik buat lu, maaf karena gue ga bisa bales cinta lu" ucap poland sambil kini menoleh ke arah ricky

ricky terdiam, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. hatinya begitu sakit , bukan karena ia harus kembali mengingat kejadian malam itu tapi karena perkataan terakhir poland. bahwa poland tidak bisa membalas cintanya. sakit, lagi lagi sakit yang harus ricky rasakan. entah harus bagaimana lagi agar poland menerima cintanya dan membalas cintanya.

"ky, gue bukannya gamau bales cinta lu tapi gue ga bisa ky. gue udah nganggep lu kaya sahabat dan kakak gue sendiri. gue gamau kalo nanti kita pacaran terus putus, kita ga bakalan bisa kaya gini lagi ky. gue mohon lu mengerti ky, gue udah coba buat cinta sama lu tapi gue ga bisa. bukan karena fandy, gue udah ga nyimpen perasaan lagi sama dia tapi ini masalah persahabatan kita ky. gue sayang sama lu , gue ga mau kehilangan lu karena lu tuh orang yang special dan berharga buat gua. tapi maaf ky gue cuma hargain lu sebatas sahabat dan kakak gue ga lebih. satu lagi, gue berterima kasih banget kalo lu mau bantu gue kelarin masalah ini ky. gue bersyukur banget karena lu masih mau care sama gue, tapi tenang ky setelah masalah ini kelar. gue janji , gue bakal pergi dari hidup kalian, dari hidup lu , mila dan juga kevin. gue juga pengen lu bisa nemuin pengganti gue, karena gue bukan wanita suci lagi ky. gue ini udah kotor, dan wanita kotor seperti gue ga pantes buat jadi seseorang yang mendampingi lu sampai mati. sekali lagi gue minta maaf dan makasih ky karena lu selalu ada buat gue" ucap poland sambil berkaca-kaca dan tersenyum pada ricky.

air mata ricky sudah tidak dapat terbendung lagi, ricky pun kini menitikan air mata. mendengar penjelasan poland secara detail membuat ricky benar-benar hancur. ia seperti tidak memiliki perasaan lagi sekarang. ricky pun memutuskan untuk pergi karena hati dan pikirannya hancur saat ini.


-------------------------------------

"mil, ricky belum dateng juga? coba deh kamu telepon" ucap kevin sambil mebelai pipi chubby mila

"iya nih ricky ko lama banget yah, udah 1 jam lebih dia ga nongol. coba bentar aku telepon ya" ucap mila sambil mengeluarkan iphonenya lalu mendial nomer ricky. tapi sayang mila tidak dapat menghubungi ricky karena handphone ricky sengaja ricky matikan.

tak lama kemudian, poland pun masuk dengan berderaian air mata. ia sedih melihat ricky seperti tadi, poland tahu dirinya bodoh karena menyia-nyiakan cinta ricky. tapi semua ini soal perasaan, perasaannya mengatakan bahwa ia tidak memiliki rasa apapun pada ricky. poland pun duduk di sofa sambil menenggelamkan kepalanya dikedua lututnya sementara mila dan kevin bingung mengapa tiba-tiba saja poland menangis kejer seperti itu.

"poland, lu kenapa?" ucap mila sambil menghampiri poland lalu memeluk sahabatnya itu

"ri.. ricky mil... gue .. gue jahat banget mil sama dia" ucap poland sambil menangis tersedu-sedu

"ricky ?? memangnya ricky tadi udah kesini? udah lu tenang dulu ya, biar gue ambilin lu minum" ucap mila sambil berdiri dan mengambilkan poland segelas air

"poland kamu kenapa ? cerita sama kita, ada apa sama ricky. kalian bertengkar barusan?" tanya kevin sambil melihat ke arah poland

"nih lu minum dulu, tenangin diri lu baru lu cerita semuanya sama kita" ucap mila dan poland pun kini meneguk segelas air yang sudah mila berikan padanya lalu menenangkan dirinya sebentar

"gimana udah enakan ? sekarang coba ceritain ke kita ada apa sebenernya?" tanya mila sekali lagi

"hmm jadi tadi gue ketemu ricky pas gue mau keluar, gue ajak dia ngobrol 4 mata. gue utarain semua perasaan gue, gue minta maaf ke dia karena udah bikin dia kecewa dan gue ngomong kalo gue ga bisa bales cintanya dia mil. terus dia pergi" ucap poland sambil kembali menangis, mila pun langsung memeluk poland dan menenangkan poland

"saya ngerti kalau kamu ga bisa bales cinta ricky, saya juga mengerti karena mungkin kamu sudah nyaman jadi sahabat ricky. dan saya juga tahu ini masalah perasaan, kamu tidak mungkin memaksakan perasaan kamu untuk mencintai ricky begitu juga sebaliknya ricky tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk memiliki kamu. tapi percayalah, suatu saat kamu mungkin akan menyadari seberapa besar cinta ricky untuk kamu walaupun mungkin kamu sekarang belum bisa merasakan cinta ricky hadir untuk kamu. kita semua tahu ricky adalah lelaki yang sangat baik , dan dia selalu setia kawan pada kita semua dan rela mengorbankan dirinya demi kita. jujur saya ga bisa berkomentar apapun karena ini masalah perasaan , saya cuma mendoakan yang terbaik untuk kalian. kalau suatu saat kamu bisa menyadari cinta ricky, yakinilah bahwa perasaanmu benar saat itu. yakinlah bahwa dengan cinta yang ricky beri untukmu, kau akan bahagia. tapi jika memang kamu memang hanya nyaman sebagai sahabat untuk kedepannya lagi, kamu harus mendoakan ricky agar dia bisa menemukan pengganti kamu nantinya." ucap kevin panjang lebar kepada poland

"iya poland, gue juga sebagai sahabat lu cuma bisa bilang, lakuin apa yang kata hati lu bilang. kalau hati lu bilang untuk mencintai ricky, cobalah untuk mencintai dia karena tidak akan ada salahnya bukan ? kalau hati lu bilang untuk jadi sahabat ricky, lu harus buat ricky bisa lupain lu dan berhenti mencintai lu. gue tau perasaan ricky saat ini, mungkin dia kecewa dan sakit banget sama lu. tapi kita semua tau ricky, ricky ga mungkin ngebiarin orang yang dia sayang terluka dan tersakiti walaupun orang itu menyakitinya. gue yakin ricky akan kembali buat bantu kita selesain masalah lu. sekarang mending lu tenangin diri lu, terus lu istirahat." ucap mila sambil mengelus punggung poland

"vin , mil tapi sejahat itu kah gue ? gue jujur ga bisa cinta sama ricky, bukan karena gue cinta sama fandy tapi karena memang ga bisa. gue udah anggep dia sahabat dan kakak gue, dan gue juga ga pantes buat cinta sama ricky karena gue sekarang udah kotor vin, mil" ucap poland sambil terisak

"kamu ga jahat poland, saya sudah bilang ini kan masalah perasaan. semua orang berhak menentukan pada siapa hatinya akan berlabuh begitu juga dengan kamu. kamu berhak menentukan kemana hati kamu akan berlabuh, kamu malah akan menyakiti ricky jika kamu mencoba untuk berpura-pura mencintainya padahal hatimu tidak mencintai ricky dengan seutuhnya. jalani apa yang membuat kamu bahagia , jalani yang menurut hati kamu benar." ucap kevin

"iya lu ga boleh mikir lu jahat, ini masalah perasaan. bener kata kevin, lu ga mungkin kan maksain perasaan lu buat cinta sama ricky padahal lu ga bisa? biarin semua ini mengalir, kita ga tau apa yang bakal terjadi kedepannya. intinya lu harus ikutin kata hati lu. udah sekarang gue anterin lu pulang ke rumah gue ya, lu istirahat disana" ucap mila dan poland pun mengangguk

"sayang, aku nganter poland pulang dulu ya. nanti aku kesini lagi dianter supir aku. kamu istirahat aja dulu ya, kalo mau makan itu aku udah siapin di meja ya sayang. aku pulang dulu" ucap mila pada kevin sambil mencium kedua pipi kevin

"iya sayang kamu hati-hati ya nyetirnya, jangan ngebut. bye" ucap kevin sambil mencium kening mila.


-------------------------------------------

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!!

ricky berteriak sekencang-kencangnya, ia merasakan frustasi sekarang. betapa bodohnya ia masih mencintai poland sampai saat ini, betapa bodohnya pula ia masih mengharapkan poland untuk mencintainya. kini ricky berada di pinggir jalan , entah di jalan apa. ricky benar-benar tidak punya arah dan tujuan sekarang. yang ia rasakan hanya ngilu di hatinya, ia tidak menyangka semuanya akan jelas saat ini juga. semua memori ia bersama poland dahulu terputar dengan sendirinya di pikiran ricky. momment dimana ia dulu bahagia bersama poland, bertemu poland setiap hari , tertawa , menghabiskan setiap waktunya bersama poland tapi itu dulu ketika mereka masih bersahabat dekat.

"semuanya ini bikin gue sakit, semuanya ini bikin gue kecewa. kenapa gue bisa cinta sama sahabat gue sendiri, kenapa gue bisa berharap dia bakal mencintai gue padahal kenyataannya ia tidak pernah mencintai gue. kenapa gue harus ngerasain kaya gini ! apa memang lelaki seperti gue ga pantes untuk dicintai?" teriak ricky di pinggir jalan sambil menendang-nendang ban mobilnya

"KENAPA !! KENAPA LU GA BISA CINTA SAMA GUE POLAND ? SEBEGITU TIDAK BERHARGANYAKAH CINTA GUE DI MATA LU HAH ? LU MASIH MILIH SI BAJINGAN FANDY ITU KETIMBANG CINTA GUE !! APA KURANGNYA GUE !!" teriak ricky sambil menangis dan kini duduk bersandar pada mobilnya.

terkadang cinta memang tidak harus memiliki, terkadang orang yang kita cintai mungkin bisa bersama dengan kita dikehidupan kita tapi tidak di hati kita.
berharap itu pasti pernah kita lakukan , berharap agar orang yang kita cintai memiliki cinta yang sama seperti yang kita rasakan. tapi terkadang bukan kebahagiaan yang muncul tetapi malah kekecewaan karena ternyata orang yang kita cintai tidak pernah mencintai kita. belajarlah untuk tidak terlalu mengharapkan sesuatu yang kita tahu akhirnya akan menyakitkan , belajarlah untuk menjadi seseorang yang layak untuk dicintai, bukan menjadi seseorang yang menuntut agar seseorang yang tidak mencintai kita membalas cinta kita.


TO BE CONTINUED


MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang