Chapter 38

2.2K 124 6
                                    

mila pun akhirnya sudah selesai makan, dengan cepat ia pun merengek pada ricky untuk membawanya menemui kevin. ricky pun mengangguk setuju dan menggendong mila untuk memindahkan mila ke kursi roda.

"mil, nanti sampe di kamar kevin lu jangan histeris atau gimana ya pas liat keadaan dia. gue ngomong gini karena gue mau mempersiapkan mental lu terlebih dahulu" ucap ricky sambil kini mendorong kursi roda mila untuk menuju kamar kevin.

"maksud lu apa ky ? kevin ga kenapa-kenapa kan ? dia udah baik-baik aja kan ??" tanya mila sambil mendongakan kepalanya untuk menatap ricky tapi ricky pun hanya diam seribu bahasa dan terus mendorong mila ke dalam ruangan kevin.

kini terlihat kevin yang sudah sadar dari komanya, mila yang bahagia pun langsung meminta ricky untuk segera mempercepat dorongan kursi rodanya. mata mila pun berbinar-binar ketika melihat kevin yang sudah sadar, ia pun kini menitikan air mata bahagia. terlihat kevin hanya menatap lurus ke depan tanpa melirik mila yang kini sudah berada di sampingnya

"sayangggg, kamu udah bangun ? sumpah aku kangen banget !!!" ucap mila sambil menggenggam tangan kevin erat.

"maaf anda siapa ? kenapa anda berani sentuh-sentuh saya ?" ucap kevin datar dan tentu saja mila pun menitikan air mata karena ia tidak percaya bahwa kevin tidak mengingat dirinya sama sekali

"kamu.. kamu lupa sama aku? please deh jangan bercanda, aku ini pacar kamu. mana mungkin kamu lupa, please deh jangan bercandain aku" ucap mila sambil terus menitikan air mata

"maaf ya, mas tolong ini pacarnya. bawa dia keluar, terus kenapa kalian berdua bisa masuk kamar saya? saya sama sekali tidak mengenal kalian, jadi lebih baik kalian keluar sekarang" ucap kevin kepada ricky dan juga mila

"udah mil, nanti gue jelasin di luar. sekarang mending kita jangan ganggu kevin dulu" ucap ricky sambil memutar balik kursi roda mila dan mengajak mila keluar dari kamar kevin.

setelah berada di ruangan mila, mila pun menangis tak henti-hentinya. ia sangat tidak percaya kevin bisa lupa dengan dirinya. mila pun berteriak dengan histeris, ricky yang tidak tega pun langsung memeluk mila dengan erat.

"mil udah mil, gue kan udah bilang lu harus siap mental. gue juga kaget pas tau kevin ternyata amnesia mil. lu yang sabar ya, gue yakin kevin bakal sembuh dan bakal inget sama lu lagi" ucap ricky sambil mengusap-usap kepala mila

"tapi ky, kalo kevin ga inget lagi sama gue sampe selamanya gimana ?? gue ga mau kevin kaya gini !! ini semua gara-gara gue ky, harusnya gue tetep larang dia buat pulang malem itu !!" ucap mila sambil menangis tersedu-sedu di dada ricky

"udah mil, gue tau lu bisa ngadepin semua ini. udah sekarang mending lu istirahat aja ya, kata dokter lu masih harus banyak istirahat. biar gue yang jagain kevin, please kali ini lu nurut sama gue ya mil" ucap ricky memohon

mila yang frustasi dan masih shock dengan keadaan kevin pun kini memilih untuk menuruti saran ricky. mila tahu mau sebesar apapun dia berusaha untuk saat ini, kevin akan tetap tidak meningatnya dan malah mungkin terganggu dengan sikap mila. dengan cepat ricky pun langsung memindahkan mila ke atas ranjang, dan menyelimuti mila. "yaudah mil, gue tinggal dulu ya soalnya gue juga harus ngecek keadaan kevin. takutnya dia butuh apa-apa." ucap ricky dan mila pun hanya mengangguk setuju.

-----------------------------------------

hari pun sudah semakin malam, ricky yang sedari tadi asyik menonton tv sambil menemani mila yang masih terlelap dalam tidurnya pun mulai mengecek iphone. ia pun mulai terpikir tentang poland, ricky memang sudah menyuru om george untuk menyelidiki fandy tapi sampai sekarang om george belum menemukan bukti-bukti intensif terkait pemerkosaan yang dilakukan fandy 1 bulan lalu.

MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang